Muhamad Zhulfan Ramadhan kembali membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersuara di panggung dunia. Salah satu pencapaian yang paling berkesan dalam perjalanannya adalah saat ia terpilih sebagai delegasi dalam sebuah konferensi internasional, di mana ia berkesempatan menyuarakan isu pendidikan di forum global.
“Di momen itu, saya benar-benar sadar bahwa suara mahasiswa Indonesia bisa membawa dampak yang luas. Bukan sekadar prestasi akademik, tetapi juga tentang bagaimana kita membawa nilai dan gagasan ke ruang yang lebih besar,” ungkap Zhulfan.
Namun, perjalanan ini tentu tidak lepas dari tantangan. Baginya, tantangan terberat adalah membagi waktu dan menjaga konsistensi antara kegiatan organisasi dan tanggung jawab akademik. Pernah berada di titik nyaris menyerah karena burnout, Zhulfan akhirnya memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan memiliki sistem pendukung yang sehat.
“Istirahat bukan berarti menyerah. Kita perlu mengenali batas diri dan memberi ruang untuk pulih,” tambahnya.
Zhulfan percaya bahwa menjadi sosok inspiratif tidak harus sempurna. Justru, keberanian untuk terus bergerak meski belum ideal adalah bentuk nyata dari inspirasi. “Generasi muda tidak butuh panutan yang serba bisa, tetapi butuh sosok yang nyata yang terus belajar, tidak takut gagal, dan berani bangkit,” tuturnya.
Melalui perjuangan dan refleksinya, Muhamad Zhulfan Ramadhan membuktikan bahwa inspirasi lahir dari kejujuran dalam menjalani proses. Sebuah kisah yang tidak hanya memotivasi, tetapi juga menjadi cerminan semangat generasi muda Indonesia yang berani bersuara dan membawa perubahan.
Selain aktif di dunia akademik dan organisasi, Muhamad Zhulfan Ramadhan juga merupakan bagian dari Duta Inspirasi Indonesia. Melalui peran ini, ia semakin memperluas dampaknya dalam menginspirasi generasi muda. Program Duta Inspirasi menjadi wadah baginya untuk berbagi semangat, nilai-nilai kepemimpinan, serta mendorong kolaborasi antar pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.