27 Mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia telah mengisi survei mengenai pentingnya buku bagi mahasiswa. Semua responden menjawab pernah membaca buku setidaknya satu kali dalam hidupnya. 96,3 persen mahasiswa menjawab buku membantu mereka dalam perkuliahan. Tetapi, hanya 77,7 persen dari mereka yang suka membaca. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas membaca di sekitar mereka.
Survei membuktikan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki perpustakaan yang layak di dalam universitas. Tetapi, selayak-layaknya perpustakaan, masih ada kekurangan. Mayoritas mahasiswa mengatakan bahwa kekurangan dari perpustakaan mereka adalah jam operasional yang terbatas. Kurangnya variasi genre buku dan buku keluaran terbaru juga menjadi kelemahan.
Mayoritas mahasiswa memilih perpustakaan yang buka 24 jam sebagai solusi terbaik untuk masalah perpustakaan. Beberapa mahasiswa memilih tempat belajar yang banyak dan tersedianya semua genre buku sebagai solusi terbaik.
Penyebab mahasiswa jarang membaca buku juga disebabkan oleh pengaruh gadget dan media sosial yang semakin meningkat. Mudahnya mendapatkan hiburan dalam media sosial membuat beberapa mahasiswa meninggalkan buku. Oleh sebab itu, 1 mahasiswa menjawab kemudahan akses untuk e book dibuka kembali sebagai solusi terbaik untuk perpustakaan.
Kurangnya dan susahnya fasilitas yang memadai menjadi salah satu alasan turunnya minat baca mahasiswa. Dengan adanya perpustakaan yang buka 24 jam, buku yang bervariasi dari segi tahun dan genre, dan tempat membaca yang banyak, minat baca mahasiswa pun akan meningkat.