Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mengadakan Talkshow yang bertajuk “Dari Empati ke Aksi: Mahasiswa dan Masa Depan Pemberdayaan Masyarakat” di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (23/10). Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa sebagai agen perubahan dalam upaya penghapusan kemiskinan.
Acara ini diselenggarakan untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Nomor 8 tentang optimalisasi pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Talkshow dimulai sekitar pukul 13.00 WIB tersebut turut menghadirkan sejumlah pejabat dan akademisi sebagai narasumber, yaitu Dr. Keukeu Komarawati, S.St, M.Si. selaku Kepala Biro Kemenko PM. Prof. Dr. Argyo Dermatoto, M.Si, selaku Kaprodi Sosiologi FISIP UNS, dan Ir. Alfa Fabela Priyatmono sebagai ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL)
Acara dibuka dengan Sambutan Dekan FISIP UNS, Dr. Didik Gunawan Suharto dan dilanjutkan oleh Staf Ahli Menteri Kemenko PM, Diah Tri Kumala Sari. Dalam sambutannya, Diah menekankan pada perubahan paradigma masyarakat agar tidak bergantung pada bantuan sosial dengan memberdayakan masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat oleh Kemenko tandanya negara betul hadir memastikan program masyarakat tepat sasaran dan arahnya” ujarnya.
Sementara itu, Kekeu menyoroti pentingnya langkah strategis pemberdayaan masyarakat melalui pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan kantong-kantong kemiskinan.
“Selama ini kebijakan masih bertumpu pada penerima bansos. Padahal pemberdayaan masyarakat, terutama melalui UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), adalah tulang punggung atau kunci untuk membuka lapangan pekerjaan baru,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan strategi yang dikembangkan pemerintah perlu didukung oleh anak muda untuk meningkatkan skill tertentu lewat UMKM.
Dari sisi akademisi, Argyo menegaskan bahwa kampus tidak hanya mencetak akademisi tetapi harus memiliki self belonging untuk berkontribusi terhadap masyarakat sebagaimana tridharma perguruan tinggi. Ia juga menjelaskan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat melalui perlindungan sosial yaitu dengan pemetaan kelompok sasaran, analisis situasi dan kondisi termasuk potensi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kegiatan pemberdayaan.
Sementara itu, Alfa menyoroti pentingnya pelestarian nilai budaya dan potensi lokal sebagai bagian dari pemberdayaan.
“Konsep pemberdayaan harus dimulai dari lingkungan terdekat. Menggali potensi kampung sendiri bisa menjadi pintu masuk kemandirian ekonomi,” ungkapnya.
Melalui talkshow ini, Kemenko PM berharap mahasiswa dapat mengambil peran sebagai agen perubahan yang mampu melakukan aksi nyata. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, pemberdayaan diharapkan memperkuat upaya pemberdayaan untuk Indonesia yang lebih sejahtera.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”





























































