Pernahkah kita membayangkan suasana kelas tanpa buku tulis, papan tulis, bahkan tanpa kapur atau spidol? Di era digital seperti sekarang, hal itu bukan lagi sekadar imajinasi. Teknologi sudah merambah ke ruang-ruang kelas sekolah dasar, bahkan menjadi bagian penting dari kegiatan belajar anak. Mulai dari penggunaan aplikasi belajar online, video interaktif, hingga game edukatif yang mampu membuat anak lebih antusias. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: apakah benar teknologi bisa meningkatkan motivasi belajar siswa SD, atau justru membuat mereka terlalu bergantung pada layar?
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan. Pada anak sekolah dasar, motivasi sering kali muncul dari rasa ingin tahu, kesenangan, dan tantangan baru. Di sinilah teknologi memainkan perannya.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Uin Mataram tahun 2021 menjelaskan bahwa penggunaan game edukatif berbasis pembelajaran aktif mampu meningkatkan motivasi belajar siswa SD. Anak-anak merasa lebih senang dan termotivasi karena belajar tidak lagi dianggap sebagai kegiatan yang membosankan, melainkan seperti bermain sambil memahami materi pelajaran. Ini menekankan bahwa pengalaman langsung membuat anak lebih mudah memahami konsep.
Selain game edukatif, literatur lain yang dipublikasikan oleh Elemantary School (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke- SD- an) pada tahun 2025 juga menunjukkan bahwa teknologi memiliki peran penting dalam pembelajaran matematika di SD. Penggunaan media interaktif seperti aplikasi hitung, simulasi, dan video animasi membantu siswa memahami materi yang abstrak dengan cara visual yang lebih nyata. Penelitian tersebut menemukan bahwa teknologi bukan hanya meningkatkan hasil belajar, tetapi juga memunculkan rasa percaya diri dan minat siswa untuk terus belajar.
Namun, di balik manfaatnya, teknologi juga menghadirkan tantangan. Anak bisa kehilangan fokus apabila teknologi digunakan hanya sebatas hiburan tanpa arah pendidikan. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua menjadi kunci penting dalam mengarahkan penggunaan teknologi agar tetap sejalan dengan tujuan pembelajaran. Dengan pendampingan yang tepat, teknologi dapat menjadi “jembatan motivasi” yang membuat siswa lebih semangat dalam belajar.
Teknologi kini bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan sudah menjadi bagian integral dalam dunia pendidikan, termasuk di sekolah dasar. Fakta bahwa game edukatif, media interaktif, dan aplikasi pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar siswa menunjukkan betapa besar potensi yang dimiliki teknologi dalam membentuk generasi cerdas. Meski demikian, tantangan berupa distraksi digital tetap perlu diwaspadai. Oleh karena itu, teknologi harus dikelola dengan bijak agar benar-benar menjadi sumber motivasi, bukan justru hambatan.
Akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa ketika digunakan secara tepat dan terarah, teknologi tidak hanya membuat anak SD lebih bersemangat dalam belajar, tetapi juga membuka jalan menuju pembelajaran yang lebih kreatif, menyenangkan, dan bermakna.
Informasi detail terkait artikel ini dapat dilihat pada :
Rosidah. (2021). Pengaruh Game Edukatif Berbasis Learning by Doing terhadap Motivasi Belajar Siswa SD. Jurnal Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming, 15(1). Universitas Islam Negeri Mataram. Diakses dari : https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/qawwam/article/view/748?utm_
Handayani, T., Kusmaryono, I., & Kusumadewi, R. F. (2025). Peran dan Tantangan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar: Literature Review. EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar, 5(2), 118–126. Universitas PGRI Yogyakarta. Diakses dari: https://es.upy.ac.id/index.php/es/article/view/4444
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”