• Hubungi Redaksi
  • Mengapa Tulisan Saya Belum Ditayangkan?
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Sorot

Toleransi yang Retak dan Negara yang Bungkam: Membedah Luka Kemanusiaan dari Ranah Minang

yohanessoares21385 by yohanessoares21385
29 July 2025
in Sorot
A A
0
Gereja Padang 1068x508 1
865
SHARES
1.3k
VIEWS
Ada apa 1080 x 2787

Pada tanggal 27 Juli 2025, publik Indonesia kembali disodorkan kenyataan pahit: perusakan rumah doa di Padang, Sumatera Barat. Peristiwa ini bukan sekadar berita lokal yang akan tenggelam dalam pusaran hiruk-pikuk nasional dan global, melainkan manifestasi nyata dari erosi nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan yang selama ini diagung-agungkan. Ketika intoleransi merebak di jantung negeri sendiri, dan negara memilih diam atau bahkan abai, kita sedang menyaksikan degradasi serius terhadap identitas bangsa.

Indonesia telah lama membanggakan diri sebagai bangsa plural, berlandaskan Pancasila dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Namun, realitas di lapangan sering kali menunjukkan sebaliknya. Peristiwa di Padang hanya satu dari serangkaian insiden intoleransi yang telah berulang kali terjadi—tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi juga di berbagai penjuru negeri. Kita masih ingat betul rekam jejak kelam yang terus berulang: penolakan pembangunan gereja di Dharmasraya (2012) dan Sijunjung (2013), pemaksaan penggunaan jilbab kepada siswi non-Muslim di SMK Negeri Padang (2020), hingga pembubaran ibadah, intimidasi, dan perusakan rumah ibadah di Cilegon (2021), Bangka Belitung (2023), bahkan Bogor (2024). Kejadian-kejadian ini membentuk pola yang mencerminkan toleransi yang semakin lapuk dan negara yang gagal menjalankan peran konstitusionalnya sebagai pelindung seluruh rakyat, tanpa kecuali.

Serangkaian insiden telah mengguncang pondasi toleransi di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat, menunjukkan pola yang mengkhawatirkan. Pada 21 Januari 2012, di Dharmasraya, Sumatera Barat, terjadi penolakan pembangunan gereja HKBP dan HKI. Tak lama berselang, Februari 2013, Sijunjung, Sumatera Barat, menjadi saksi penolakan serupa terhadap pembangunan gereja dan aktivitas keagamaan jemaat Protestan. Puncaknya pada 21 Juli 2018, di Nagari Sungai Dareh, Dharmasraya, Sumatera Barat, sebuah bangunan gereja HKBP bahkan dibongkar paksa oleh massa.

Baca Juga

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

29 July 2025
polisi tangkap 9 pelaku perusakan rumah doa di padang insiden disebut akibat miskomunikasi 2025 07 28 17 18 05 732

Opini : Perusakan Rumah Doa di Padang: Cermin Retak Toleransi dan Kegagalan Negara Menjamin Kesetaraan Warga

28 July 2025
IMG 20250727 WA0012

Aksi Tertib di PALI LSM Pengawal Merah Putih Desak Transparansi Anggaran dan Investigasi Proyek Publik

28 July 2025
Screenshot 2025 07 28 104025

Giliran 37 Warga Binaan Risiko Tinggi Jawa Timur Dilayar Ke Nusakambangan

28 July 2025

Isu intoleransi juga merambah institusi pendidikan, seperti yang terjadi pada 24 Januari 2020 di Padang, Sumatera Barat, ketika muncul kontroversi dan dugaan pemaksaan penggunaan jilbab bagi siswi non-Muslim di SMK Negeri 2 Padang. Pola penolakan pembangunan dan gangguan ibadah terus berlanjut di berbagai daerah. Pada 17 Maret 2021, Cilegon, Banten, menghadapi penolakan dan intimidasi terhadap pembangunan gereja di Kecamatan Grogol. Kekerasan bahkan terjadi pada 25 Desember 2021 di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dengan penyerangan dan perusakan gereja Katolik St. Mikael oleh sekelompok massa.

Pembubaran ibadah menjadi pemandangan yang menyedihkan, seperti yang dialami umat Kristen di perumahan Serang, Banten, pada 19 Maret 2022, dan pembubaran ibadah Natal di Gereja Kristen Kemah Daud, Bandar Lampung, pada 11 Desember 2022. Kemudian, pada 12 April 2023, Bangka Belitung menyaksikan penolakan dan intimidasi terhadap pembangunan gereja di Desa Tanjung Gunung. Terbaru, 8 Mei 2024, di Parung, Bogor, Jawa Barat, ibadah jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin turut dibubarkan. Kejadian-kejadian ini bukan sekadar insiden terpisah, melainkan cerminan dari tantangan serius terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman di Indonesia.

Ada ironi menyakitkan ketika perhatian pejabat publik dan narasi media nasional lebih sibuk pada konflik di luar negeri Palestina, Ukraina, Sudan sementara luka-luka dalam negeri dibiarkan bernanah. Bukan berarti kita tidak perlu peduli pada konflik global, tetapi menjadi sangat bermasalah ketika kepedulian itu tidak disertai dengan kepekaan terhadap tragedi kemanusiaan di rumah sendiri. Sebagian pihak mungkin berdalih bahwa insiden-insiden ini adalah urusan lokal, atau hanya ulah sekelompok kecil yang tidak mewakili masyarakat luas. Namun, ketika negara tidak hadir untuk meluruskan, menindak tegas pelaku, dan melindungi korban, maka keheningan itu menjadi bentuk pembiaran bahkan, bentuk kekerasan struktural yang lebih halus tapi mematikan.

Yang paling merasakan dampaknya tentu bukan para elite, melainkan warga biasa: jemaat yang tak bisa beribadah, anak-anak yang tumbuh dalam ketakutan, serta komunitas yang dicurigai hanya karena perbedaan iman. Mereka kehilangan ruang aman, kehilangan rasa memiliki terhadap negeri ini. Trauma sosial yang ditinggalkan tidak hanya menghancurkan rasa percaya terhadap negara, tetapi juga merusak benih-benih toleransi antarwarga.

Apa yang akan diwarisi oleh generasi muda jika mereka terus-menerus menjadi saksi (atau korban) ketidakadilan ini? Mereka belajar bahwa menjadi minoritas berarti siap dipinggirkan. Bahwa perbedaan berarti ancaman. Bahwa hukum tidak hadir untuk semua. Ini adalah investasi sosial yang amat berbahaya, karena memupuk intoleransi laten yang suatu hari bisa meledak lebih besar.

Konstitusi jelas: negara wajib melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Maka, ketika minoritas harus berjuang untuk sekadar hidup damai dan beribadah, kita seharusnya marah—bukan hanya sebagai sesama warga negara, tetapi sebagai manusia. Tugas negara bukan hanya membentuk peraturan, tetapi memastikan penegakannya secara adil dan tanpa diskriminasi. Pemerintah pusat tidak bisa berlindung di balik otonomi daerah untuk melepaskan tanggung jawab. Aparat keamanan tidak boleh ragu bertindak hanya karena takut dianggap “melawan arus mayoritas”. Dan pendidikan tidak boleh terus dibiarkan menjadi ruang subur bagi pengajaran kebencian yang dibalut moralitas sempit.

Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025

Sudah cukup kita tenggelam dalam retorika toleransi. Yang dibutuhkan sekarang adalah: penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku intoleransi, termasuk aktor intelektual di baliknya; evaluasi kebijakan daerah dan praktik pendidikan yang mengandung unsur diskriminatif terhadap kelompok minoritas; peningkatan literasi keberagaman melalui kurikulum yang inklusif, pelatihan guru, dan media sosial yang bertanggung jawab; serta dialog antarumat berkelanjutan yang difasilitasi oleh negara dan masyarakat sipil sebagai ruang membangun empati dan meruntuhkan prasangka.

Jika negara terus membiarkan intoleransi tumbuh tanpa perlawanan, maka kita sedang menggali lubang bagi perpecahan bangsa sendiri. Bila suara hati dari Ranah Minang dan dari pelosok lainnya tak lagi didengar, maka jeritan berikutnya bisa lebih nyaring atau lebih senyap tapi sama-sama menyakitkan. Tragedi di Padang adalah cermin retak dari wajah Indonesia hari ini. Kita bisa memilih untuk menambalnya dengan keadilan, keberanian, dan ketegasan atau membiarkannya pecah berkeping-keping. Negara, jangan hanya hadir sebagai slogan. Hadirlah sebagai pelindung nyata bagi semua, termasuk mereka yang berbeda. Karena jika tidak, sejarah akan mencatat bukan hanya siapa yang menindas, tapi juga siapa yang memilih bungkam.

Share346Tweet216Share61Pin78SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Dari Tongkrongan ke Panggung Besar, Jibon Pablos Rilis Single Perdana Berjudul Tak Bisa Pergi

Next Post

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

yohanessoares21385

yohanessoares21385

Related Posts

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

29 July 2025
polisi tangkap 9 pelaku perusakan rumah doa di padang insiden disebut akibat miskomunikasi 2025 07 28 17 18 05 732

Opini : Perusakan Rumah Doa di Padang: Cermin Retak Toleransi dan Kegagalan Negara Menjamin Kesetaraan Warga

28 July 2025
IMG 20250727 WA0012

Aksi Tertib di PALI LSM Pengawal Merah Putih Desak Transparansi Anggaran dan Investigasi Proyek Publik

28 July 2025
Screenshot 2025 07 28 104025

Giliran 37 Warga Binaan Risiko Tinggi Jawa Timur Dilayar Ke Nusakambangan

28 July 2025
Next Post
Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

Polres Maybrat dan Pemkab Maybrat Buka Palang Rumah Sakit Usai Negosiasi Hak Ulayat

MyPertamina

Pertamina Ajak Pelanggan Tukar Poin Dengan Tiket Gratis Eco Run dan Energizing Music Festival 2025 di Aplikasi MyPertamina

Hari Anak Nasional

Sebar Energi di Hari Anak Nasional, Pertamina Bagikan Bantuan Paket Seragam Sekolah di Balikpapan

Ilustrasi

Bahlil Lahadalia Bantah Hoaks Kerusakan Raja Ampat, Soroti Peran AI dalam Disinformasi Visual

Pertamina Enduro VR46 Riders Academy

Pertamina Enduro VR46 Riders Academy 2025: Membuka Jalan Pembalap Muda Indonesia ke Kancah Dunia

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting! Klaim Tulisan Kamu

Sehubungan dengan serangan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab mengakibatkan Redaksi mengalami kehilangan data dan terpaksa melakukan restore dari backup yang mengakibatkan beberapa tulisan dari penulis “berpindah” ke default “Redaksi”. Bagi yang ingin mengklaim tulisan nya silahkan tinggalkan pesan di kolom komen atau email ke : redaksi@siaran-berita.com

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita