Program pemberdayaan yang melibatkan berbagai pelaku UMKM lokal ini menyajikan pelatihan komprehensif mengenai implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk memfasilitasi transaksi non-tunai yang efisien dan modern. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pendaftaran toko pada platform Google Maps dengan tujuan meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas usaha dalam ekosistem digital. Para peserta juga memperoleh pengetahuan mendalam tentang strategi pemasaran melalui media sosial sebagai instrumen komunikasi pemasaran yang relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.
Aspek penting lainnya dari program ini adalah pemberian bekal pengetahuan mengenai digital customer service sebagai komponen fundamental dalam membangun dan memelihara hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan melalui platform online. Pendekatan ini memungkinkan pelaku UMKM untuk mengoptimalkan layanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi digital yang tersedia.
Tim KKN UNS Kelompok 17 yang terdiri atas mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), mengadopsi pendekatan metodologis yang disesuaikan dengan tingkat literasi digital masyarakat setempat. Strategi pembelajaran yang diterapkan menekankan pada implementasi praktis dan aplikatif. “Kami memfokuskan pada praktik langsung agar setiap peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk mengembangkan usaha mereka secara optimal,” ungkap koordinator tim KKN dalam pemaparannya.
Selain program digitalisasi UMKM, tim KKN juga mengimplementasikan program inovasi produk melalui pengembangan pengolahan melon menjadi selai sebagai manifestasi upaya diversifikasi produk lokal. Program ini dirancang dengan tujuan memberikan nilai tambah ekonomis bagi hasil pertanian masyarakat setempat sekaligus membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan bagi warga Karangboyo.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat posisi strategis UMKM Karangboyo sebagai pilar ekonomi desa yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi. Dengan bekal pengetahuan digital marketing dan inovasi produk yang telah diperoleh, para pelaku UMKM diharapkan memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan pemasaran di era digital dan mampu menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
Implementasi program ini mencerminkan komitmen institusi pendidikan tinggi dalam menjalankan fungsi tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Melalui pendekatan multidisipliner yang melibatkan berbagai fakultas, program KKN ini mendemonstrasikan sinergi keilmuan yang efektif dalam mengatasi permasalahan riil di masyarakat.
Dampak positif yang teridentifikasi dari program ini mencakup peningkatan literasi digital masyarakat, diversifikasi sumber pendapatan, dan penguatan daya saing produk lokal. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan di tingkat desa, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Keberhasilan program ini juga didukung oleh kolaborasi yang solid antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah. Partisipasi aktif dari berbagai stakeholder ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi implementasi program pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat menjadi model rujukan bagi daerah lain dalam mendorong transformasi ekonomi digital pada tingkat grassroot, sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif. Lebih lanjut, inisiatif ini menunjukkan potensi besar perguruan tinggi dalam berperan sebagai agen perubahan sosial ekonomi melalui program-program inovatif yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.