Batu, Jawa Timur – Tiga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner di Kota Batu, yakni Dapoer Takanz, Tavisha, dan Lwegitcake, baru saja menyelesaikan program pendampingan intensif yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada peningkatan kapasitas UMKM dalam pencatatan keuangan, perpajakan, dan pemasaran digital.
Program ini muncul sebagai respons terhadap tantangan yang masih banyak dihadapi oleh UMKM, terutama dalam hal pengelolaan keuangan yang belum tertata serta pemanfaatan teknologi digital yang belum optimal. Sebagian besar pelaku usaha belum memiliki sistem pembukuan yang memadai, bahkan masih mencampur transaksi usaha dengan keuangan pribadi, sehingga kesulitan dalam memantau profitabilitas maupun membuat laporan keuangan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha.
Selama kegiatan, mahasiswa memperkenalkan aplikasi pembukuan sederhana berbasis Excel yang dirancang khusus untuk kebutuhan UMKM. Dengan hanya mencatat transaksi harian pada jurnal, pelaku usaha dapat langsung memperoleh laporan keuangan secara otomatis, seperti neraca dan laporan laba rugi, tanpa harus memahami rumus akuntansi secara mendalam.
Selain aspek keuangan, pendampingan juga mencakup pelatihan digital marketing. Para pelaku UMKM diajarkan strategi praktis seperti pengelolaan akun Instagram bisnis, penggunaan aplikasi desain grafis Canva, penyusunan konten visual menarik, serta cara memanfaatkan promosi gratis melalui jejaring kreator konten. Mereka juga dibimbing untuk menyusun bio media sosial yang lebih informatif dan menambahkan tautan pemesanan produk guna memudahkan konsumen.
Pendampingan dilaksanakan secara terpusat pada 10 dan 15 Juni 2025 di salah satu lokasi mitra UMKM, dan dirancang dalam bentuk praktik langsung. Setiap pelaku usaha mendapatkan pendampingan personal sesuai kebutuhan masing-masing.
“Setelah didampingi, saya mulai lebih paham cara memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Aplikasi Excel-nya juga cukup membantu karena tinggal isi jurnal, laporan langsung terbentuk,” ujar pelaku usaha yang merupakan salah satu mitra dampingan program.
Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya pencatatan keuangan yang terstruktur, kemampuan menyusun laporan secara mandiri, serta keberanian untuk mulai aktif memasarkan produk melalui platform digital.
Program ini diharapkan tidak hanya berdampak pada tiga UMKM yang terlibat secara langsung, tetapi juga menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi oleh pelaku usaha lain di Kota Batu. Inisiatif seperti ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat ekosistem UMKM lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat.