Wamen Ekraf: TVRI Harus Jadi Panggung Talenta Kreatif di Era Digital
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menyebutkan TVRI terus membuktikan perannya sebagai penggerak ekonomi kreatif melalui transformasi digital dan kolaborasi lintas sektor. Dalam konser ‘63 Tahun Menerangi Negeri’ di Jakarta, 31 Kamis 2025, Wamen Ekraf menegaskan dukungan untuk menjadikan televisi publik sebagai the new engine of growth, dengan konten on demand, perluasan distribusi karya lokal, dan integrasi subsektor musik, film, serta animasi
“Banyak yang menganggap televisi publik sulit beradaptasi. Tetapi malam ini, saya melihat sendiri bagaimana TVRI terus berevolusi dan menjawab kebutuhan zaman. Di usia 63 tahun, TVRI tetap hadir dan relevan dalam ekosistem ekonomi kreatif,” ujar Wamen Ekraf dalam sambutannya pada konser yang digelar di Balai Sarbini.

Wamen Ekraf menyebut TVRI sebagai simbol ketahanan dan adaptasi, yang telah melewati berbagai perubahan teknologi tanpa kehilangan jati diri. Sebagai bagian dari ekonomi kreatif, televisi dinilai masih sangat relevan, khususnya dalam memperkuat literasi budaya dan menyampaikan informasi ke wilayah-wilayah yang belum tersentuh internet.
Wamen Ekraf juga mengenang masa kecilnya yang diwarnai dengan tayangan Minggu pagi di layar TVRI. Wamen Ekraf menilai pengalaman menonton yang terstruktur pada masa itu memberi nilai edukatif tersendiri—sesuatu yang semakin langka di era serbainstan saat ini.

Wamen Ekraf mengajak generasi muda untuk tidak melupakan televisi sebagai ruang belajar bersama, yang menyajikan hiburan sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan karya kreatif lokal.
“Sekarang semua tinggal klik dan langsung nonton. Tetapi dulu, kita rela bangun jam 6 pagi demi nonton kartun di TVRI. Dari situ kita belajar menghargai proses dan waktu,” kenang Wamen Ekraf.
Wamen Ekraf menilai langkah TVRI yang kini menghadirkan konten on demand sebagai bentuk adaptasi cerdas terhadap kebiasaan menonton generasi baru. Wamen Ekraf mendorong TVRI untuk terus membuka diri terhadap kolaborasi lintas subsektor seperti musik, film, dan animasi, demi menghasilkan konten yang variatif dan kompetitif.

“Televisi bisa jadi jembatan antar-subsektor. TVRI punya kekuatan untuk jadi panggung bagi banyak talenta kreatif. Ini saatnya televisi bangkit sebagai the new engine of growth dalam ekonomi kreatif kita,” tegas Wamen Ekraf.
Konser peringatan HUT ke-63 TVRI dimeriahkan oleh penampilan musisi dari lintas generasi seperti Rossa, Juicy Luicy, Yovie Nuno, Iwa K, dan Ndarboy. Keberagaman genre dalam acara ini mencerminkan keterbukaan media publik terhadap kebutuhan kontemporer, sekaligus mempererat hubungan antar-pelaku kreatif dalam satu ekosistem yang saling mendukung.

Melalui peran sebagai ruang siar publik, TVRI diharapkan tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga motor penggerak dalam memperkuat identitas budaya, memperluas distribusi karya kreatif, dan memperkuat daya saing subsektor penyiaran di tingkat nasional maupun global.