Mojokerto – Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) kelompok KKN BBK 6 Universitas Airlangga (UNAIR) Desa Gondang mengadakan kegiatan edukatif bertajuk “DETEKTIF GIZI: Temukan Minuman Yang Aman Lewat Label Gizi” pada Senin (14/07/2025) di SMAS Islam Diponegoro Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan praktis dan interaktif mengenai cara membaca label gizi pada kemasan minuman, mencakup informasi kandungan gula, garam, dan lemak. Selain itu, mahasiswa juga mensosialisasikan batas konsumsi harian ketiga zat tersebut agar siswa mengenali resiko kesehatan dari konsumsi berlebih, seperti obesitas dan penyakit diabetes.
“Konsumsi makanan dan minuman kemasan dengan kadar gula dan garam yang tinggi menjadi hal paling favorit bagi anak – anak jaman sekarang. Edukasi tentang membaca label gizi akan diperlukan untuk mengurangi kebiasaan tersebut dan juga program ini sangat bagus jika ditinjau dari bidang kesehatan terutama aspek Gizi anak remaja” Ucap Ratna selaku perwakilan guru SMAS Islam Diponegoro Gondang
Sementara itu, Brillian Callista, inisiator program Detektif Gizi menambahkan, ada banyak materi yang diutarakan dalam rangkaian kegiatan tersebut. Pelaksanaan program dilakukan melalui metode presentasi materi, sesi tanya jawab, dan kuis mengenai pemahaman tentang label gizi.
“Materi edukasi berupa video singkat juga diberikan kepada Siswa/i agar mereka dapat mengingat dan mengaplikasikan ilmu tentang label gizi tersebut dalam kehidupan sehari-hari di Desa Gondang” imbuh mahasiswi program studi Gizi tersebut.
Program ini penting adalah untuk menanggapi kebutuhan edukasi gizi yang masih kurang di kalangan remaja sekolah menengah atas, khususnya terkait konsumsi minuman kemasan yang semakin marak. Masih terdapat banyak anak – anak yang acuh tak acuh dalam mengatur jumlah takaran konsumsi makanan dan minuman kemasan. Mereka lebih mengutamakan kesukaan mereka terhadap sesuatu yang manis maupun asin dibandingkan kesehatan mereka sendiri.
Selain itu, program kerja ini disesuaikan dengan SDGS poin nomor 2 yang salah satu tujuannya yaitu memperbaiki nutrisi. Maka dari itu, materi yang dibuat disesuaikan dengan tujuan tersebut dan dengan pemahaman yang tepat akan materi, diharapkan para siswa dapat mengambil keputusan mengenai konsumsi yang lebih sehat dan membantu mencegah masalah kesehatan di masa depan.
“Pemaparan materi yang mudah dipahami dan interaktif, besar harapannya anak – anak semakin sadar dan kritis dalam membaca label Gizi yang terkandung pada produk kemasan” tutur Brilli.