Tasikmalaya – Pondok Pesantren Srahtarjuningrahyu, Yayasan Pendidikan Islam Kaaffah Desa Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya kembali menyelenggarakan program tahunan khitanan berjamaah yang ke-46, pada Sabtu (9/6/2025) bertepatan tanggal 13 Dzulhijjah 1447 Hijriah.
Menurut ketua pelaksana H. Rijal Delon dalam laporannya menyampaikan, untuk tahun ini khitanan berjamaah diikuti oleh 50 orang anak. Setiap tahun respon masyarakat sangat antusias, seringkali peserta khitan over kafasitas. Maka kedepan berharap agar pihak pemerintah daerah memberikan perhatian khusus berupa bantuan, sehingga semua yang berminat bisa terakomodir, ungkapnya.
Bupati Tasikmalaya H. Cecep Nurul Yakin, S.Pd., M.AP., berkunjung dan melihat langsung proses pelaksanaan khitanan. Dalam sambutannya Bupati Tasikmalaya menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pesantren Srahtarjuningrahyu yang telah rutin selama 46 tahun sampai hari ini, terus membantu pemerintah dan masyarakat dalam bidang sosial kemasyarakatan melalui kegiatan Khitanan Berjama’ah, Sambut Cecep.
Melengkapi sambutannya, Bupati Tasikmalaya yang baru 5 hari menjabat ini, menyampaikan awal langkah dirinya dalam memimpin Kabupaten Tasikmalaya.
Sesuai janjinya untuk cerminan Kabupaten Tasikmalaya yang religius Islami, dibuat peraturan bupati mengenai jam kerja ASn yang diseelaraskan waktu kerja dengan jadwal waktu sholat.
“Jam kerja ASN lebih pagi. Kemudian ASN wajib salat berjamaah di mesjid. Supaya apa, mesjid ini makin hidup, kita kan Kota Santri. Kemudian harus jaga kebersihan semuanya, lingkungan kerja, fasum (fasilitas umum) semuanya, dan akan mengajukan ke DPRD agar dibuat Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR)”, jelas Cecep.
Sementara itu pihak pengurus pesantren Srahtarjuningrahyu dalam sambutan atas nama Yayasan/Pesantren yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Anton Athoillah, MBA., atas nama lembaga menghaturkan terima kasih kepada Bupati Tasikmalaya, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Fraksi PKS dan PPP serta seluruh yang hadir atas kehadiran dan dukungannya. Permohonan maaf atas segala kekurangan dalam penerimaannya, ungkapnya.
Istilah ‘berjama’ah’ tidak ‘Massal’ di jadikan nama kegiatan khitanan ini, karena anak khitan bukan saja dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, tapi termasuk dari kalangan masyarakat mampu, yang ingin mendapatkan pahala berlipat dari nilai Berjama’ahnya. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tahun 1979, sehingga kurang lebih 2.500 anak telah dikhitan secara berjama’ah di pesantren ini.
Terlebih kegiatan khitanan berjamaah ini selalu dilaksanakan pada hari Tasyrik pada bulan Dzulhijjah, sehingga kegiatan ini tidak hanya semata kegiatan Sosial tetapi juga bernilai ukhuwah dan ibadah.
Kegiatan Khitanan Berjama’ah yang ke-46 terlaksana dengan lancar dan sukses. Melengkapi kesempurnaan acara, dilaksanakan Tabligh Akbar Walimatul Khitan dengan mubaligh KH. MS. Hidayatullah, pimpinan ponpes Al-Itihad Pagerageung Kab. Tasikmalaya.