SURABAYA, 10/12/2025 – Sejumlah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur sukses menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Penguatan Karakter Religius Moderat” di SDN Medokan Ayu 1, Surabaya, pada Rabu, 10 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan inisiatif strategis untuk menanamkan nilai-nilai Moderasi Beragama sejak dini kepada siswa sekolah dasar yang diinisiasi oleh Koordinator Mata Kuliah Umum Agama Islam UPN “Veteran” Jawa Timur yang melibatkan beberapa mahasiswa lintas Jurusan sebagai bagian dari implementasi program Project-Based Learning atau pengabdian tematik. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa melakukan serangkaian agenda seperti pemaparan materi tentang Toleransi beragama dan Anti kekerasan, pertunjukan budaya lintas agama, refleksi, dan Ice breaking.
Program penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh tantangan serius di era informasi yang masif, yaitu potensi munculnya pemahaman keagamaan yang eksklusif, kaku, dan rentan terhadap ekstremisme atau radikalisme di lingkungan sekolah.
Dosen Pengampu kegiatan, Dr. Fazlul Rahman, Lc. MA.Hum., menjelaskan bahwa inisiatif ini sangat relevan untuk melahirkan pelajar yang cerdas secara akademik, kuat secara spiritual, dan matang secara sosial-kebangsaan.
Moderasi Beragama didefinisikan sebagai cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang menempatkan praktik beragama pada posisi tengah (tawassuth), adil (I’tidal), dan berimbang antara pemahaman teks agama dan konteks realitas sosial.
Selama kegiatan, para mahasiswa dari UPN “Veteran” Jawa Timur. fokus menanamkan empat indikator utama Moderasi Beragama yang meliputi:
1. Komitmen Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika).
2. Toleransi.
3. Anti Kekerasan.
4. Penerimaan Terhadap Tradisi.
Tak hanya mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan tokoh agama, tokoh pendidikan, serta siswa-siswi SDN Medokan ayu 1 sebagai sasaran dari kegiatan ini. Mereka menyambut hangat kegiatan yang dinilai memberi ruang dialog terbuka dan menyejukkan di tengah potensi fragmentasi sosial akibat perbedaan pandangan keagamaan.
Kegiatan penyuluhan berlangsung selama 60 menit dan menggunakan model interaktif yang efektif. Berdasarkan Teori Pembelajaran Sosial, mahasiswa menekankan bahwa siswa dapat mengadopsi perilaku moderat melalui observasi terhadap model peran positif dan imitasi melalui simulasi interaktif.
Melalui metode ini, tujuannya adalah tidak hanya meningkatkan pemahaman teoritis siswa tentang konsep Moderasi Beragama, tetapi juga mendorong mereka untuk dapat mengaplikasikannya dalam interaksi sehari-hari.
Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa dan Sekolah. Dengan adanya kegiatan ini Siswa mendapatkan perspektif keagamaan yang seimbang, penguatan karakter toleran, keterampilan sosial untuk berdialog damai, dan memiliki daya tangka terhadap radikalisme. Kegiatan ini juga Mendukung visi sekolah dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif, bebas dari konflik SARA atau perundungan berbasis keyakinan.
Sebagai penutup dan langkah evaluasi, kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan umpan balik langsung dari peserta. Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur sejauh mana siswa-siswi memahami konsep inti yang disampaikan, seperti makna toleransi dan Anti kekerasan.
Respon positif dari siswa mengindikasikan bahwa penyuluhan ini berhasil membekali mereka dengan pengetahuan keagamaan yang seimbang dan kemampuan dalam pengaplikasian toleransi. Kegiatan ini menegaskan kembali bahwa sikap toleransi, komitmen kebangsaan, dan anti kekerasan harus dimiliki generasi muda agar mampu menghadapi tantangan zaman, termasuk potensi penyebaran paham keagamaan yang ekstrem.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang bijaksana dan mampu menjaga kerukunan di tengah perbedaan, serta memperkuat ekosistem sekolah sebagai lingkungan yang aman, damai, dan inklusif.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































