Masalah gigi berlubang masih menjadi tantangan kesehatan yang nyata di kalangan anak usia sekolah. Banyak yang belum memahami bahwa gigi berlubang tidak hanya menyebabkan rasa sakit, tetapi juga dapat mengganggu proses belajar, mengurangi nafsu makan, hingga menurunkan kepercayaan diri anak. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan mulut masih minim, baik dari sisi anak-anak maupun lingkungan sekitarnya.
Menjawab permasalahan ini, pada tanggal 28 Mei 2025, SDN 3 Sumbersari Jember menjadi lokasi diselenggarakannya kegiatan penyuluhan kesehatan gigi yang berfokus pada pencegahan gigi berlubang. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Jember sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan mengusung tema “Stop Gigi Berlubang: Rawat Gigimu Sekarang!”, kegiatan ini menyasar siswa-siswa kelas rendah dan menengah yang memang berada dalam fase pembentukan kebiasaan.
Penyuluhan dikemas dengan pendekatan yang edukatif dan interaktif. Penyampaian materi dilakukan menggunakan media PowerPoint yang memuat informasi penting seputar pengertian gigi berlubang, gejalanya seperti nyeri saat makan atau munculnya bintik hitam, hingga proses terjadinya lubang karena aktivitas bakteri di mulut. Selanjutnya, para siswa diajak melihat dan memahami isi poster edukatif bergambar yang menampilkan ilustrasi kebiasaan baik dan buruk dalam merawat gigi. Salah satu yang menarik adalah penyampaian langkah-langkah pencegahan melalui akronim “PASTI”, yakni Pastikan sikat gigi bersih, Awas makanan manis, Stop kebiasaan buruk, Terapkan gaya hidup sehat, dan Ingat cek rutin ke dokter gigi.
Antusiasme siswa semakin tinggi ketika sesi tanya jawab dimulai. Para siswa berebut untuk menjawab pertanyaan dari pemateri, dan mereka yang berhasil menjawab dengan tepat diberikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Momen ini menjadi pembelajaran aktif yang mendorong keberanian dan pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja disampaikan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berpikir dan berani berpendapat.
Sebagai penutup kegiatan, seluruh siswa mendapatkan susu dan kue sebagai bentuk dukungan terhadap asupan gizi seimbang. Suasana hangat tercipta saat sesi foto bersama diadakan, menandai akhir dari kegiatan yang bukan hanya edukatif, tetapi juga berkesan secara emosional. Kegiatan ini membuktikan bahwa penyuluhan kesehatan gigi tidak harus membosankan. Dengan pendekatan visual, interaksi langsung, dan suasana menyenangkan, pesan penting tentang merawat gigi dapat ditanamkan secara lebih efektif.
Penyuluhan di SDN 3 Sumbersari Jember ini diharapkan menjadi pemantik bagi sekolah-sekolah lain untuk menyelenggarakan kegiatan serupa secara berkala. Kesehatan gigi bukan hanya urusan rumah sakit, tetapi juga bagian dari tanggung jawab pendidikan. Semakin dini anak diajak mengenali pentingnya menjaga gigi, semakin besar peluang kita menciptakan generasi sehat, percaya diri, dan berprestasi.