Bangil — Semangat kebersamaan tampak nyata saat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) melaksanakan upacara bendera bersama warga di RT 02 RW 05 Desa Manaruwi, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan yang digelar pada pagi hari itu berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta anak-anak sekolah yang ikut berpartisipasi dengan antusias.
Upacara bendera tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap Sang Saka Merah Putih, tetapi juga menjadi wujud sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menumbuhkan nilai persatuan, nasionalisme, serta kebersamaan di tengah kehidupan desa. Suasana sederhana namun penuh kekhidmatan terasa ketika mahasiswa bertugas sebagai pelaksana upacara, sementara warga mengikuti jalannya kegiatan dengan tertib dan penuh rasa hormat.
Ketua RT 02 RW 05 menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN yang berhasil menghadirkan kembali semangat kebangsaan melalui kegiatan yang sederhana namun penuh arti. Bagi warga setempat, ini merupakan pengalaman pertama diadakannya upacara di lingkungan mereka, sehingga menjadi momentum penting yang mempererat hubungan antarwarga sekaligus menumbuhkan kembali rasa cinta tanah air di kalangan masyarakat.
Bagi mahasiswa KKN sendiri, kegiatan ini tidak sekadar menjalankan program kerja, tetapi juga menjadi ruang refleksi untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kehadiran mereka di tengah masyarakat diterima dengan hangat, dan melalui kegiatan ini ikatan emosional antara mahasiswa dan warga semakin terjalin.
Selepas pelaksanaan upacara, suasana kebersamaan semakin terasa dalam ramah tamah sederhana. Mahasiswa berbincang dengan warga, mendengarkan aspirasi, serta saling bertukar pengalaman. Interaksi yang terjalin menunjukkan bahwa keberadaan mahasiswa tidak hanya sebatas mendampingi masyarakat dalam kegiatan belajar, lingkungan, atau sosial, tetapi juga membangun kedekatan yang lebih personal dan kekeluargaan.
Kegiatan ini turut memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya kaum muda dan anak-anak yang merasa bangga bisa terlibat langsung. Kehadiran mereka dalam barisan upacara menjadi bukti bahwa semangat nasionalisme tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya melalui kegiatan sederhana namun bermakna.
Ketua RT yang juga menjadi pembina kegiatan menegaskan bahwa upacara ini bukan sekadar seremonial, melainkan sarana menanamkan rasa syukur, penghargaan terhadap jasa para pahlawan, serta semangat kebersamaan antarwarga. Ia juga melihat bahwa partisipasi mahasiswa sangat membantu kelancaran acara, sehingga kegiatan berjalan lebih sukses dan memberikan kesan yang mendalam bagi semua yang hadir.
Respon masyarakat pun sangat positif. Banyak warga merasa bangga karena baru kali ini ada upacara bendera di tingkat RT yang dapat mempererat kebersamaan, bahkan menjadi sorotan positif dari lingkungan lain di Desa Manaruwi. Harapan pun muncul agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, dengan lingkup yang lebih luas sehingga bisa melibatkan seluruh RT di desa.
Rencana ke depan adalah menghadirkan upacara yang lebih meriah dan lebih sakral, tanpa menghilangkan esensi nilai kebangsaan yang terkandung di dalamnya. Dukungan masyarakat diharapkan semakin kuat agar kegiatan ini dapat terus berlangsung secara berkesinambungan. Dengan semangat merah putih yang berkibar di langit Manaruwi, tersirat pesan bahwa kebersamaan dan persatuan adalah kunci dalam membangun desa. Mahasiswa dan masyarakat berdampingan, saling menguatkan, demi masa depan yang lebih baik.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”