Momentum Hari Kemerdekaan RI yang diperingati setiap Bulan Agustus memberikan banyak inspirasi bagi warga masyarakat. Pada bulan tersebut ruang kreatifitas warga muncul dan tumbuh luar biasa seiring banyaknya agenda kegiatan sosial yang diadakan.
Ajang kreasi dan inovasi timbul secara spontan maupun dipersiapkan oleh warga dalam memperingati hari istimewa itu. Ide serta gagasan warga bertebaran di sudut kampung maupun desa-desa nusantara. Banyaknya tradisi dan budaya yang tumbuh di Indonesia semakin diperkuat dengan ragam agenda setiap Agustus tiba.
Begitu juga dengan Bregada Jongkangan dalam memperingati kemerdekaan RI tahun 2025 ini melakukan kreasi melalui baju tradisional yang ramah lingkungan. Bregada Jongkangan merupakan istilah bagi warga RT 01 Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dalam mengikuti pesta rakyat yang digelar pemerintah desa setempat.
Pada gelaran tersebut diwarnai dengan kegiatan jalan sehat, pentas seni, drama kolosal, doorprise dan sebagainya. Bregada Jongkangan menampilkan pakaian tradisional berbahan ramah lingkungan seperti daun, sayur, buah maupun sampah plastik yang tidak terpakai.
Sedangkan ide pakaian tradisional ramah lingkungan berasal dari banyaknya daun, sayur, bunga maupun sampah plastik di sekitar lingkungan setempat. Bahan-bahan tersebut selanjutnya dikemas oleh warga menjadi pernak pernik kelengkapan baju dan seragam acara.
“Inisiasi baju ramah lingkungan ini berasal dari banyaknya daun, sayur mayur, bunga maupun limbah plastik yang ada di sekitar rumah” terang Ibu Siska selaku koordinator lapangan.
Pada gelaran yang diadakan pada Minggu (24/08/2025) tersebut, Bregada Jongkangan selain menampilkan baju ramah lingkungan juga menghadirkan pentas seni berupa drama kolosal seputar perjuangan merebut kemerdekaan maupun setelah Proklamasi serta seni tari.
Drama kolosal sengaja ditampilkan guna mengingat perjuangan leluhur bangsa dalam merebut kemerdekaan sekaligus sebagai penyemangat dalam mengisi kemerdekaan.
“Sengaja kita membuat konsep drama kolosal ini dengan harapan kita selalu mengingat jasa pahlawan” ujar Ibu Ratna selaku penanggungawab acara.
Pada sesi terakhir, Wadyabala Jongkangan menampilkan aksi tarian tradisional topeng ireng, yang mana tarian topeng ireng merupakan tarian khas Kabupaten Boyolali.
“Kita juga menampilkan tarian topeng ireng dari adik – adik remaja, dengan tujuan memperkenalkan tarian dan budaya lokal yang ada” ungkap Ibu Putri pada sela-sela acara pesta agustusan tersebut.
Hadirnya beberapa kreasi dari Bregada Jongkangan menjadi hiburan menarik warga desa pada gelaran pesta agustusan tersebut. Selain itu kehadiran Bregada Jongkangan bersama kelompok peserta dari RT lainnya menjadi ajang menjalin kebersamaan dan persatuan antar warga masyarakat Desa Tanjungsari.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”