H.A.S Hanandjoedin adalah seorang pahlawan yang berasal dari Belitung, Beliau lahir di Tanjung Tikar, Sungai Samak tanggal 5 Agustus 1910. Di masa penjajahan Belanda beliau banyak melakukan perjuangan demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, H.A.S. Hanandjoeddin melanjutkan pengabdiannya dalam perjuangan militer dengan memimpin pasukannya di Malang. Di masa revolusi kemerdekaan Hanandjoedin bergabung bersama BKR ( Badan Keanmanan Rakyat ) Udara Malang, Beliau juga aktif dalam perbaikan pesawat peninggalan jepang yang kemudian akan digunakan oleh TRI ( Tentara Republik Indonesia ) Udara. Ia juga pernah ditunjuk sebagai Komandan Pertempuran Sektor I dan Sektor II di Front Malang Timur dan pernah memimpin pasukan di Malang melawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda.
. Pasca masa revolusi, ia kembali ke kampung halamannya di Belitung dan berkarier di bidang perhubungan, hingga ia aktif sebagai tokoh masyarakat dan pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). H.A.S Hanandjoedin pernah menjadi Bupati Belitung dari 22 Mei 1967 sampai 7 Desember 1972.
Dalam dunia Pendidikan gagasan dalam kepemimpina Hanandjoedin adalah membangun Pendidikan tidak hanya membangun infrastruktur atau fisik bangunan sebagai wadah belajar tapi juga membangun sumber daya manusia itu lebih penting dari sekedar infrastuktur. Beberapa gagasan H.A.S Hanandjoedin dalam dunia pendidikan yang pertama Adalah penekanan pada pentingnya pendidikan untuk membentuk karakter dan nilai-nilai luhur pada manusia, sejalan dengan pembangunan nilai-nilai yang kuat dalam masyarakat.
Yang kedua beliau melihat pendidikan sebagai kunci untuk membangun masyarakat yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, namun tetap memegang teguh nilai-nilai lokal, artinya beliau tidak ingin budaya lokal harus tetap dipertahankan dan dilestarikan jangan sampai tergerus dengan perkembangan zaman.
Yang ketiga H.A.S Hanandjoeddin meletakkan dasar-dasar pendidikan yang memperhatikan kekayaan dan kearifan lokal Belitung untuk membangun masyarakat yang mandiri dan berbudaya, sehingga pembangunan tidak hanya bersifat fisik tetapi juga pembangunan manusia yang berakar pada konteks lokal sebagai ciri khas masyarakat “ Serumpun Sebalai”.
Sebagai pemimpin di Kabupaten Belitung, H.A.S Hanandjoeddin tidak hanya membangun secara fisik atau infrastruktur, tetapi juga beliau mengintegrasikan nilai-nilai religius dan budaya dalam pendidikan untuk membentuk masyarakat yang mandiri, religius dan berbudaya.
Kepemimpinan dari H.A.S Hanandjoeddin dalam dunia pendidikan terletak pada komitmennya membangun manusia melalui pendidikan, mengembangkan potensi lokal, serta menanamkan nilai-nilai karakter, religius, dan mandiri pada masyarakatnya. Ia tidak hanya membangun fisik, tetapi juga meletakkan dasar pembangunan manusia melalui pendidikan yang adaptif dan berbasis lokalitas, sehingga masyarakatnya menjadi kuat dan mandiri.
Di zaman Pendidikan masa kini semua yang gagasan dari H.A.S Hanandjoedin yang menitikberatkan pada pembangunan atau peningkatan kompetensi SDM ( Sumber Daya Manusia ) sangatlah relevan pada Pendidikan pada masa kini dikarenakan di zaman sekarang lebih kepada pengembangan ketrampilan dan juga banyak menggunakan teknologi. Tujuan dari Pendidikan masa kini dengan gagasan dari kepemimpinan H.A.S Hanandjoedin mempunyai tujuan yang sama yaitu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter kuat, adaptif terhadap perubahan global, serta mampu bersaing dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Sudah selayaknya H.A.S Hanandjoedin menjadi pahlawan nasional karena H.A.S Hanandjoedin salah satu orang yang ikut berjuang dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia dan di saat pasca kemerdekaan H.A.S Hanandjoedin juga mempunyai banyak gagasan – gagasan yang hebat salah satunya dalam dunia pendidikan yang melakukan pengembangan – pengembangan kompetensi SDM ( Sumber Daya Manusia ). Mungkin H.A.S Hanandjoedin membaca bahwa di zaman seterusnya bahwa peningkatan kompetensi sumber daya manusia sangat diperlukan karena semakin majunya zaman maka penggunaan alat apapun akan menggunakan teknologi yang lebih maju.
Seperti sekarang ini semua yang ada di dunia pendidikan sudah menggunakan teknologi, dalam proses pembelajaran pun sudah mengunakan banyak tenologi baik audio, visual, audio visual, dan digital. Di era sekarang adalah Revolusi 4.0 yang sudah menggunakan teknologi atau teknologi digital. Karena dengan pembelajaran menggunakan teknologi memang teraasa menarik bagi siswa dan dapat meningkatkan semangat belajar. Sebelum siswa paham akan teknologi artinya tim pengajar atau guru harus mengusai terlebih dahulu, jadi di zaman sekarang kemampuan penguasaan teknologi sangatlah penting karena semua sudah serba teknologi yang lebih banyak teknologi digital, artinya gagasan yang diharapkan atau tujuan dari gagasan H.A.S Hanandjoedin adalah mebentuk manusia yang adaptif dengan perkembangan zaman, tetapi memiliki karakter kuat yang dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa, demi tercapainya menuju Indonesia emas.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”