Banyumas, Sabtu (27/09) – Suasana hangat menyelimuti Griya Abhipraya, Kota Lama Banyumas, saat kegiatan Human Library resmi dibuka sebagai bagian dari rangkaian acara Pekan Literasi Masyarakat Banyumas 2025. Program yang digagas bersama oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto dan komunitas literasi BLIFEST ini menghadirkan pengalaman unik, di mana enam mantan narapidana hadir sebagai “buku hidup” yang dapat “dibaca” melalui dialog empatik dengan para peserta.
Dalam sambutannya, Kepala Bapas Purwokerto, Bluri Wijaksono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya pemasyarakatan untuk membangun jembatan antara mantan narapidana dengan masyarakat. “Human Library ini bukan sekadar forum cerita, tetapi ruang pembelajaran bersama. Kami ingin masyarakat melihat bahwa setiap individu memiliki kesempatan kedua untuk bangkit, dan bahwa stigma dapat diubah menjadi pemahaman yang lebih manusiawi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Rahmi Wijaya, Co-Founder BLIFEST, yang menekankan pentingnya literasi sosial melalui kegiatan semacam ini. “Literasi tidak hanya soal membaca buku, tetapi juga mendengarkan cerita kehidupan yang nyata. Dengan Human Library, kami berharap tercipta dialog yang empatik, sehingga peserta dapat belajar langsung dari pengalaman hidup yang penuh pelajaran,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pokmas Lipas (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan) Jatramas yang selama ini aktif mendukung proses reintegrasi sosial klien pemasyarakatan di Banyumas. Direktur Pokmas Lipas Jatramas, Wahyu, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Human Library. “Kami melihat kegiatan ini sebagai ruang yang sangat penting untuk membuka mata masyarakat bahwa mantan narapidana adalah bagian dari kita. Mereka butuh dukungan agar bisa benar-benar kembali hidup normal dan bermanfaat. Pokmas Lipas akan selalu mendukung langkah-langkah yang mendorong penerimaan sosial seperti ini,” tutur Wahyu.
Acara dimulai dengan pengenalan konsep Human Library, dilanjutkan dengan sesi membaca melalui dialog kelompok kecil antara peserta dan “buku hidup”. Dengan difasilitasi panitia, percakapan berlangsung penuh empati dan saling menghargai. Peserta kemudian menuliskan refleksi mereka pada lembar kertas, yang nantinya akan dipublikasikan di situs bilfest.id sebagai bentuk dokumentasi kolektif.
Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa literasi sosial memiliki peran besar dalam merajut harmoni di masyarakat. Kehadiran Bapas, BLIFEST, serta Pokmas Lipas memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun pemahaman, mengikis stigma, dan memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang pernah tersisih. (DA/WIT)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”