Kirim Press Release
Contact Us
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard apa apa
  • Berita Utama
    XRecorder 19102025 201757

    Keren! 9 Puteri Anak dan Remaja Banten Siap Harumkan Daerah di Tingkat Nasional

    Suasana perkotaan dengan gedung-gedung tinggi. (Sumber: Freepik)

    Ketimpangan Ekonomi Kota dan Desa: Hidup di Kota Sulit, Tapi di Desa Lebih Nyaman?

    Komdigi 2211

    Jelang Satu Tahun Prabowo-Gibran, Pemerintah Perkuat Pemberantasan Judi Daring Hingga ke Akar Transaksi

    MBG

    Setahun Program MBG: Gizi Anak Membaik, Ekonomi Desa Makin Kuat

    Prabowo KTT Gaza

    Kehadiran Presiden Prabowo di KTT Gaza Tegaskan Keakraban Dengan Pemimpin Dunia

    mbg makan bergizi gratis

    Pemerintah Perkuat Program MBG, Pastikan Pemerataan Gizi dari Kota hingga Perbatasan

    Picture2

    Generasi Jempol Pedas: Mengurai Akar Perundungan Siber dan Krisis Adab di Kalangan Pelajar

    1

    Hebat! Ariana Ivy Gadis Belia 6 Tahun Luncurkan Buku Kedua dan Single Terbaru Kuda Ajaib

    Listrik

    Listrik Desa Buka Jalan Digitalisasi bagi Ratusan Siswa di 82 Sekolah Mamasa Sulawesi Barat

  • Ekonomi & Bisnis
    How to Use QRIS Safely for Transactions (sumber: Jalin)

    One Code for All: QRIS, Mengubah Sistem Transaksi di Indonesia?

    Kopdes Merah Putih

    Kopdes Merah Putih Jadi Bukti Nyata Transformasi Ekonomi Desa di Tahun Pertama Pragib

    KEK Nusantara Sumber: Ahmad Syahrir - Pexels (2017)

    Mewujudkan KEK Nusantara yang Inovatif dan Berkelanjutan

    WIKA Beton Pabrik Bogor

    Pemegang Saham Institusi Dongkrak Stabilitas Modal WIKA Beton

    Nuraa Women’s Institute saat menggelar Konferensi Internasional. (Dok. Istimewa)

    Konferensi Internasional NWI: Perempuan UMKM sebagai Penggerak Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan

    Picture1

    Purbaya Yudhi Sadewa: Arsitek Keuangan Generasi Baru di Balik Kemudi Ekonomi Indonesia

    Limbah Jagung Jadi Listrik

    PLN Sulap Limbah Jagung Jadi Listrik, Petani Tuban Dapat Tambahan Penghasilan

    mobil klasik

    Produksi Ulang Mobil Klasik yang Diminati Dunia Wamen Ekraf Apresiasi Tuksedo Studio 

    OIP

    Dinamika Pembiayaan UMKM melalui KUR dan UMi di Kalimantan Utara Tahun 2020-2025

  • Internasional
    WOCA 2025

    Forum WOCA 2025 Mencatat Rekor Partisipasi Global

    charlie kirk

    Senjata Makan Tuan: Ironi di Balik Kasus Penembakan Charlie Kirk

    Presiden Prabowo Subianto sampaikan pidato di KTT PBB soal Palestina (Dok. Situs PBB)

    Kehadiran Prabowo di PBB dan Sikap Tegas Membela Palestina

    gaza

    Presiden Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi Gaza

    1000274707

    TPU Sari Mulya Disiapkan untuk Pemakaman Dubes RI, Semua Fasilitas Sudah Lengkap

    IMG 20250830 WA0022

    Naila, Student of Matsanaba Won the First Champion of Musabaqoh Tilawatil Qur’an at Monaco

    photo collage.png 6

    Delegasi FEB Universitas Djuanda Lakukan Kunjungan ke Pusat Inkubator Teknologi Makanan MARA Anjuran PERDASAMA Malaysia

    Kunjungan Mahasiswa dan Dosen MARS UMY

    Mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit UMY Kunjungi Medipol Mega University Hospital di Istanbul, Turki

    The flag of the united states of america flying in front of the capitol building blurred in the background. United states federal congress on Capitol hill in Washington D.C. Democracy and freedom.

    Indonesia Capai Kesepakatan Awal dengan AS untuk Bebas Tarif Sawit, Kakao, dan Karet

  • Nasional
    470ce638 e385 4ecb adf6 a0e693241de5

    Berantas Mafia Tanah Lewat Pembenahan Sistem, Kementerian ATR/BPN Percepat Pendaftaran Tanah di Tahun Pertama Prabowo Gibran

    WhatsApp Image 2025 10 22 at 15.45.24

    Menteri Nusron Harapkan Santri Masuk ke Dalam Panggung Nasional

    WhatsApp Image 2025 10 22 at 15.44.49

    Peringatan Hari Santri Nasional 2025, Menteri Nusron: Jadi Generasi yang Menyejahterakan Rakyat Indonesia

    WhatsApp Image 2025 10 23 at 08.00.24

    Tim Direktorat Penerbitan Penguasaan, Pemilikan dan Penggunaan Tanah Lakukan Kunjungan Kerja ke Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan

    MBG

    Makan Bergizi Gratis (MBG) Kegagalan Dalam Aspek Keamanan Pangan

    IMG 20251022 WA0084 1

    Iodi Kota Palembang Sabet Juara Umum pada Porprov Sumsel XV di Muba

    BENGKULU – Petugas dapur Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu melakukan pemeriksaan fisik terhadap bahan makanan yang akan diolah untuk kebutuhan konsumsi harian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (22/10). Kegiatan ini menjadi rutinitas penting untuk memastikan seluruh bahan makanan yang diterima memenuhi standar kesegaran, kelayakan, dan jumlah sesuai kebutuhan.

    Pastikan Kualitas Konsumsi Warga Binaan, Petugas Dapur Lapas Bengkulu Lakukan Pemeriksaan Fisik Bahan Makanan

    Urus sertipikat tanah secara mandiri, Warga Bekasi buktikan prosesnya mudah

    Urus sertipikat tanah secara mandiri, Warga Bekasi buktikan prosesnya mudah

    Kementrian ATR/BPN Tahun 2025 Selesaikan 3.019 Kasus Pertanahan

    Kementrian ATR/BPN Tahun 2025 Selesaikan 3.019 Kasus Pertanahan

  • Properti dan Infrastruktur
    D-HUB SEZ

    D-HUB SEZ: Pusat Inovasi Baru 4 Sektor Industri di BSD City

    Amadeus Signature

    Amadeus Signature Rancamaya Hunian dengan View Pegunungan

    Botanic Villa

    Botanic Villa Harga Rp 89 Miliar Hunian Super High End Terbaru di NavaPark BSD City

    Gary Cahill

    Chelsea Legend Gary Cahill Set to Thrill Jakarta Fans as Ascott Debuts The Famous CFC in Indonesia

    01k75dvfsey7rw3p52jkj96mqm

    Menteri PKP Tinjau Rusun MBR Medan, Dorong Sinergi Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Warga

    Ion Terrace Extend

    Buka Peluang Investasi Baru District East Hadirkan Ruko Berkonsep Waterfront Pertama di Karawang

    03 visesa ubud resort

    Babak Baru Dimulai, Visesa Ubud Resort Perkuat Kepemimpinan dengan Penunjukan Nanang Supriadi sebagai General Manager

    rumah subsidi

    Tinjau Perumahan Bersubsidi di Deli Serdang: Menteri PKP Dorong Tumbuhnya Pengembang Berkualitas dari Daerah

    One Global Gallery Eastlakes04

    One Global Capital Buka Akses Eksklusif Investasi Properti di Asia-Pasifik bagi Investor Indonesia

  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
    XRecorder 19102025 201757

    Keren! 9 Puteri Anak dan Remaja Banten Siap Harumkan Daerah di Tingkat Nasional

    Suasana perkotaan dengan gedung-gedung tinggi. (Sumber: Freepik)

    Ketimpangan Ekonomi Kota dan Desa: Hidup di Kota Sulit, Tapi di Desa Lebih Nyaman?

    Komdigi 2211

    Jelang Satu Tahun Prabowo-Gibran, Pemerintah Perkuat Pemberantasan Judi Daring Hingga ke Akar Transaksi

    MBG

    Setahun Program MBG: Gizi Anak Membaik, Ekonomi Desa Makin Kuat

    Prabowo KTT Gaza

    Kehadiran Presiden Prabowo di KTT Gaza Tegaskan Keakraban Dengan Pemimpin Dunia

    mbg makan bergizi gratis

    Pemerintah Perkuat Program MBG, Pastikan Pemerataan Gizi dari Kota hingga Perbatasan

    Picture2

    Generasi Jempol Pedas: Mengurai Akar Perundungan Siber dan Krisis Adab di Kalangan Pelajar

    1

    Hebat! Ariana Ivy Gadis Belia 6 Tahun Luncurkan Buku Kedua dan Single Terbaru Kuda Ajaib

    Listrik

    Listrik Desa Buka Jalan Digitalisasi bagi Ratusan Siswa di 82 Sekolah Mamasa Sulawesi Barat

  • Ekonomi & Bisnis
    How to Use QRIS Safely for Transactions (sumber: Jalin)

    One Code for All: QRIS, Mengubah Sistem Transaksi di Indonesia?

    Kopdes Merah Putih

    Kopdes Merah Putih Jadi Bukti Nyata Transformasi Ekonomi Desa di Tahun Pertama Pragib

    KEK Nusantara Sumber: Ahmad Syahrir - Pexels (2017)

    Mewujudkan KEK Nusantara yang Inovatif dan Berkelanjutan

    WIKA Beton Pabrik Bogor

    Pemegang Saham Institusi Dongkrak Stabilitas Modal WIKA Beton

    Nuraa Women’s Institute saat menggelar Konferensi Internasional. (Dok. Istimewa)

    Konferensi Internasional NWI: Perempuan UMKM sebagai Penggerak Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan

    Picture1

    Purbaya Yudhi Sadewa: Arsitek Keuangan Generasi Baru di Balik Kemudi Ekonomi Indonesia

    Limbah Jagung Jadi Listrik

    PLN Sulap Limbah Jagung Jadi Listrik, Petani Tuban Dapat Tambahan Penghasilan

    mobil klasik

    Produksi Ulang Mobil Klasik yang Diminati Dunia Wamen Ekraf Apresiasi Tuksedo Studio 

    OIP

    Dinamika Pembiayaan UMKM melalui KUR dan UMi di Kalimantan Utara Tahun 2020-2025

  • Internasional
    WOCA 2025

    Forum WOCA 2025 Mencatat Rekor Partisipasi Global

    charlie kirk

    Senjata Makan Tuan: Ironi di Balik Kasus Penembakan Charlie Kirk

    Presiden Prabowo Subianto sampaikan pidato di KTT PBB soal Palestina (Dok. Situs PBB)

    Kehadiran Prabowo di PBB dan Sikap Tegas Membela Palestina

    gaza

    Presiden Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi Gaza

    1000274707

    TPU Sari Mulya Disiapkan untuk Pemakaman Dubes RI, Semua Fasilitas Sudah Lengkap

    IMG 20250830 WA0022

    Naila, Student of Matsanaba Won the First Champion of Musabaqoh Tilawatil Qur’an at Monaco

    photo collage.png 6

    Delegasi FEB Universitas Djuanda Lakukan Kunjungan ke Pusat Inkubator Teknologi Makanan MARA Anjuran PERDASAMA Malaysia

    Kunjungan Mahasiswa dan Dosen MARS UMY

    Mahasiswa Magister Administrasi Rumah Sakit UMY Kunjungi Medipol Mega University Hospital di Istanbul, Turki

    The flag of the united states of america flying in front of the capitol building blurred in the background. United states federal congress on Capitol hill in Washington D.C. Democracy and freedom.

    Indonesia Capai Kesepakatan Awal dengan AS untuk Bebas Tarif Sawit, Kakao, dan Karet

  • Nasional
    470ce638 e385 4ecb adf6 a0e693241de5

    Berantas Mafia Tanah Lewat Pembenahan Sistem, Kementerian ATR/BPN Percepat Pendaftaran Tanah di Tahun Pertama Prabowo Gibran

    WhatsApp Image 2025 10 22 at 15.45.24

    Menteri Nusron Harapkan Santri Masuk ke Dalam Panggung Nasional

    WhatsApp Image 2025 10 22 at 15.44.49

    Peringatan Hari Santri Nasional 2025, Menteri Nusron: Jadi Generasi yang Menyejahterakan Rakyat Indonesia

    WhatsApp Image 2025 10 23 at 08.00.24

    Tim Direktorat Penerbitan Penguasaan, Pemilikan dan Penggunaan Tanah Lakukan Kunjungan Kerja ke Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan

    MBG

    Makan Bergizi Gratis (MBG) Kegagalan Dalam Aspek Keamanan Pangan

    IMG 20251022 WA0084 1

    Iodi Kota Palembang Sabet Juara Umum pada Porprov Sumsel XV di Muba

    BENGKULU – Petugas dapur Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu melakukan pemeriksaan fisik terhadap bahan makanan yang akan diolah untuk kebutuhan konsumsi harian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (22/10). Kegiatan ini menjadi rutinitas penting untuk memastikan seluruh bahan makanan yang diterima memenuhi standar kesegaran, kelayakan, dan jumlah sesuai kebutuhan.

    Pastikan Kualitas Konsumsi Warga Binaan, Petugas Dapur Lapas Bengkulu Lakukan Pemeriksaan Fisik Bahan Makanan

    Urus sertipikat tanah secara mandiri, Warga Bekasi buktikan prosesnya mudah

    Urus sertipikat tanah secara mandiri, Warga Bekasi buktikan prosesnya mudah

    Kementrian ATR/BPN Tahun 2025 Selesaikan 3.019 Kasus Pertanahan

    Kementrian ATR/BPN Tahun 2025 Selesaikan 3.019 Kasus Pertanahan

  • Properti dan Infrastruktur
    D-HUB SEZ

    D-HUB SEZ: Pusat Inovasi Baru 4 Sektor Industri di BSD City

    Amadeus Signature

    Amadeus Signature Rancamaya Hunian dengan View Pegunungan

    Botanic Villa

    Botanic Villa Harga Rp 89 Miliar Hunian Super High End Terbaru di NavaPark BSD City

    Gary Cahill

    Chelsea Legend Gary Cahill Set to Thrill Jakarta Fans as Ascott Debuts The Famous CFC in Indonesia

    01k75dvfsey7rw3p52jkj96mqm

    Menteri PKP Tinjau Rusun MBR Medan, Dorong Sinergi Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Warga

    Ion Terrace Extend

    Buka Peluang Investasi Baru District East Hadirkan Ruko Berkonsep Waterfront Pertama di Karawang

    03 visesa ubud resort

    Babak Baru Dimulai, Visesa Ubud Resort Perkuat Kepemimpinan dengan Penunjukan Nanang Supriadi sebagai General Manager

    rumah subsidi

    Tinjau Perumahan Bersubsidi di Deli Serdang: Menteri PKP Dorong Tumbuhnya Pengembang Berkualitas dari Daerah

    One Global Gallery Eastlakes04

    One Global Capital Buka Akses Eksklusif Investasi Properti di Asia-Pasifik bagi Investor Indonesia

  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Anak Sekolah Dasar dan Vape: Potret Krisis Kesehatan Perkotaan antara Rasa Manis, Daya Tarik Aroma, dan Kesehatan Mental

yohanessoares21385 by yohanessoares21385
23 October 2025
in Opini
A A
0
ChatGPT Image 22 Okt 2025 22.26.27
855
SHARES
1.2k
VIEWS

Anak Sekolah Dasar dan Vape: Potret Krisis Kesehatan Perkotaan antara Rasa Manis, Daya Tarik Aroma, dan Kesehatan Mental

Perkembangan kota yang cepat bukan hanya mengubah lanskap fisik, tetapi juga membentuk pola sosial dan budaya baru termasuk cara anak-anak berinteraksi dengan produk-produk konsumsi modern. Salah satu fenomena yang mengkhawatirkan di banyak kota adalah kemunculan konsumsi vape (rokok elektrik) di kalangan anak usia sekolah dasar (SD). Daya tarik utama yang sering disebutkan, rasa manis dan aroma “enak” atau “kekinian”. Namun di balik kepulan uap yang beraroma manis itu tersimpan masalah kesehatan fisik, risiko ketergantungan, dan dampak kompleks pada kesehatan mental anak. Esai ini mencoba menggambarkan fenomena tersebut secara luas, kritis, tajam, mendalam, dan reflektif.

1. Fenomena di Lapangan, Dari Rasa Manis ke Kepulan Pertama

Fenomena anak-anak usia sekolah dasar yang mulai mengenal dan mengonsumsi vape menjadi potret nyata dari perubahan gaya hidup urban yang semakin kompleks. Di tengah derasnya arus informasi dan budaya digital, vape bukan lagi sekadar produk untuk perokok dewasa, melainkan telah mengalami pergeseran makna menjadi simbol gaya hidup modern dan kesenangan instan bahkan di mata anak-anak. Di kawasan perkotaan, terutama lingkungan padat dengan pengawasan sosial yang longgar, vape muncul sebagai bentuk mainan berasap yang dikaitkan dengan rasa ingin tahu, eksperimentasi, dan pencarian identitas sosial anak.

Produk vape modern sengaja dirancang agar menarik secara sensorik dan visual. Varian rasa buah, permen, dan minuman populer seperti bubble gum, strawberry milk, atau cola ice menghadirkan kesan manis yang menggoda, menutupi risiko nikotin di baliknya. Bentuk perangkat yang kecil, berwarna-warni, bahkan menyerupai flashdisk atau pulpen digital semakin memperkuat persepsi bahwa vape adalah benda yang aman dan keren. Di banyak kasus, anak-anak mendapatkan akses vape bukan melalui toko resmi, tetapi melalui teman sebaya, penjual keliling di sekitar sekolah, atau bahkan daring tanpa batasan usia.

Faktor sosial juga memainkan peran penting. Dalam dinamika kelompok sebaya, vape menjadi sarana untuk  diakui tanda kedewasaan semu yang membedakan antara anak biasa dan anak keren. Fenomena ini memperlihatkan bahwa motivasi anak bukan semata-mata untuk merokok, tetapi untuk mengalami sesuatu yang dianggap dewasa dan trendi. Ketika rasa manis dan aroma enak menjadi pembenaran, maka tindakan mengisap vape berubah dari sekadar konsumsi menjadi bentuk ekspresi sosial dan identitas diri.

Lebih dari itu, maraknya narasi yang salah di masyarakat seperti anggapan bahwa vape hanya berisi uap air atau tidak berbahaya turut menurunkan kewaspadaan publik. Narasi ini sering diperkuat oleh konten media sosial, iklan terselubung, atau bahkan percakapan santai di rumah dan sekolah. Anak-anak, dengan kemampuan berpikir kritis yang belum matang, mudah menyerap pesan-pesan tersebut tanpa menyadari konsekuensi kesehatan di baliknya.

Secara kritis, fenomena ini menunjukkan bagaimana budaya konsumtif perkotaan dan lemahnya literasi kesehatan telah melahirkan generasi muda yang terjebak dalam ilusi rasa manis dan aroma menyenangkan. Vape bukan lagi simbol pelarian orang dewasa, melainkan bentuk baru dari komodifikasi masa kanak-kanak di mana industri menjual sensasi dan identitas melalui asap yang harum, sementara risiko kesehatan fisik dan mental tersembunyi di balik kepulan pertama yang tampak polos.

2. Dampak Fisik: Nikotin, Zat Kimia, dan Tubuh Anak yang Rentan

Di balik kepulan asap beraroma stroberi atau permen karet, tersembunyi ancaman serius bagi tubuh anak yang masih berada dalam fase pertumbuhan. Vape sering kali dikira sekadar menghasilkan uap air, padahal komposisinya jauh lebih kompleks dan berisiko. Cairan vape umumnya mengandung nikotin, zat adiktif utama dalam rokok, serta propilen glikol, gliserin vegetal, dan berbagai perasa kimia sintetis. Kombinasi bahan-bahan ini, ketika dipanaskan, menghasilkan aerosol, partikel halus yang menembus jauh ke jaringan paru-paru anak.

Pada anak usia sekolah dasar, otak dan sistem saraf masih dalam tahap perkembangan intensif. Paparan nikotin pada usia dini dapat mengubah cara kerja neurotransmiter di otak, menurunkan kemampuan konsentrasi, memperlemah memori jangka pendek, dan meningkatkan risiko gangguan kontrol impuls serta kecanduan jangka panjang. Otak yang seharusnya menyerap pelajaran kini justru terperangkap dalam pola ketergantungan kimia yang dapat bertahan hingga dewasa.

Lebih jauh, sistem pernapasan anak jauh lebih sensitif dibanding orang dewasa. Partikel aerosol yang dihirup dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk kronis, gangguan pernapasan, atau bahkan memperparah kondisi asma yang banyak dialami anak di perkotaan. Zat kimia seperti formaldehid dan acrolein hasil samping dari pemanasan cairan vape dikenal bersifat toksik dan berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan paru dalam jangka panjang.

Ironisnya, rasa manis dan aroma yang menyenangkan justru menjadi pintu masuk berbahaya. Pemanis dan perasa buatan membuat vape tampak aman dan menyenangkan, menipu indera anak bahwa mereka hanya sedang bermain asap rasa buah. Padahal di setiap hisapan tersimpan proses biologis yang mempercepat adiksi, menurunkan fungsi organ vital, dan membuka jalan bagi berbagai penyakit kronis di masa depan.

Dengan demikian, rasa manis yang melekat pada vape bukan sekadar soal cita rasa ia adalah mekanisme manipulatif yang memuluskan jalannya bahaya menuju tubuh dan otak anak-anak yang belum siap menerima dampak jangka panjangnya. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahaya modern sering datang dengan aroma yang menenangkan, tetapi meninggalkan jejak yang menggerogoti dari dalam.

3. Dampak Psikososial dan Kesehatan Mental, Lebih Dari Sekadar Kecanduan

Fenomena anak-anak sekolah dasar yang menggunakan vape membuka babak baru dalam masalah kesehatan mental dan sosial masyarakat urban. Jika pada pandangan pertama vape tampak hanya sebagai masalah zat adiktif, maka di baliknya tersembunyi lapisan kompleks tentang pencarian identitas, tekanan sosial, dan ketidakhadiran sistem protektif sosial yang memadai.

Pada usia sekolah dasar, anak-anak berada dalam fase krusial pembentukan identitas diri dan kebutuhan akan penerimaan sosial. Vape, dengan kemasan berwarna dan aroma menyenangkan, muncul sebagai simbol kekinian yang memberi rasa eksklusif di antara teman sebaya. Di titik ini, perilaku mengisap vape bukan lagi sekadar konsumsi zat, melainkan ritual sosial untuk merasa diterima dan dianggap dewasa. Tekanan teman sebaya dan keinginan untuk tidak tertinggal dalam tren menjadi pintu masuk yang kuat bagi anak untuk mencoba hal yang berisiko tanpa memahami konsekuensinya.

Masalah ini semakin mengkhawatirkan karena vaping di lingkungan sekolah dapat menormalkan perilaku berisiko, menurunkan persepsi bahaya, dan mempercepat penyebaran perilaku imitasi. Ketika satu anak dianggap keren karena membawa vape beraroma mangga, yang lain mungkin terdorong untuk mencobanya. Dalam jangka panjang, hal ini menciptakan budaya permisif terhadap penggunaan zat, bahkan sebelum mereka memahami konsep adiksi atau kesehatan.

Dari sisi psikologis, nikotin memengaruhi sistem neurotransmiter yang mengatur emosi dan kontrol impuls. Anak yang sering terpapar nikotin cenderung memiliki kesulitan mengendalikan dorongan, lebih mudah gelisah, dan memiliki gangguan perhatian (seperti ADHD) yang semakin parah. Kondisi ini tidak hanya mengganggu prestasi belajar, tetapi juga menimbulkan kerentanan emosional seperti mudah marah, cemas, atau sulit fokus.

Leaderboard Berita Properti

Lebih jauh lagi, berbagai penelitian menunjukkan korelasi antara penggunaan zat di usia dini dengan gangguan psikologis seperti depresi, perilaku agresif, dan gangguan kecemasan. Walau hubungan kausalnya kompleks melibatkan faktor keluarga, lingkungan, dan budaya sekolah penggunaan vape jelas memperbesar risiko munculnya masalah mental pada anak yang seharusnya sedang belajar mengenali dunia dengan rasa ingin tahu yang sehat.

Ironisnya, anak-anak yang sudah terlanjur menggunakan vape sering kali menghadapi stigma sosial. Mereka mungkin merasa malu, takut ketahuan guru atau orang tua, dan akhirnya menutup diri. Dalam situasi tanpa dukungan psikososial yang memadai, mereka mudah jatuh ke dalam siklus isolasi sosial dan rasa bersalah, yang justru memperburuk kondisi mentalnya.

Secara reflektif, fenomena ini mencerminkan kegagalan kolektif sistem sosial kita mulai dari keluarga yang kehilangan fungsi pengawasan, sekolah yang tidak memiliki sistem edukasi preventif, hingga lemahnya regulasi penjualan vape yang menargetkan anak-anak. Dalam konteks urban seperti Kota Manado, di mana paparan digital, gaya hidup modern, dan tekanan sosial tinggi bertemu, masalah ini bukan lagi isu individu, melainkan cermin buram dari rapuhnya ekosistem perlindungan anak di tengah arus modernitas.

Vape yang terlihat manis dan beraroma menyenangkan ternyata menyembunyikan kepedihan sosial: anak-anak yang seharusnya bermain dan belajar kini tersesat dalam kabut asap ilusi kedewasaan yang dibuat oleh industri dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri.

4. Faktor Struktural dan Budaya yang Memfasilitasi Fenomena

Fenomena anak-anak usia sekolah dasar yang mengonsumsi vape tidak muncul secara tiba-tiba atau dalam ruang kosong; ia tumbuh dari kombinasi kompleks antara struktur sosial, budaya konsumsi, dan lemahnya sistem perlindungan publik. Untuk memahami akar persoalan ini, kita perlu menelisik determinan yang bekerja di balik layar mulai dari strategi pemasaran industri hingga pola nilai dalam masyarakat urban yang permisif terhadap simbol modernitas semu.

Pertama, pemasaran rasa dan desain produk memainkan peran besar. Industri vape dengan cerdik memanfaatkan psikologi perkembangan anak dan tren media sosial untuk menciptakan citra bahwa vape adalah produk aman dan menyenangkan. Varian rasa seperti stroberi, permen karet, hingga minuman soda, dipadukan dengan desain perangkat berwarna cerah dan bentuk mini mirip USB, menjadikan vape tampak seperti gawai lucu ketimbang alat konsumsi zat adiktif. Meskipun secara hukum pemasaran yang menargetkan anak-anak dilarang, praktik promosi terselubung di media sosial dan influencer marketing berhasil menembus celah regulasi.

Kedua, aksesibilitas menjadi faktor yang memperparah. Anak-anak di wilayah perkotaan seperti Manado dapat dengan mudah membeli vape di warung dekat sekolah, toko daring, atau melalui teman sebaya yang lebih tua. Tidak adanya sistem verifikasi usia yang efektif di kanal penjualan daring serta lemahnya kontrol di tingkat lokal menjadikan anak-anak sebagai kelompok paling mudah terekspos. Ironisnya, kemudahan akses ini berjalan seiring dengan minimnya kesadaran orang tua dan sekolah terhadap bahaya vape.

Ketiga, ketiadaan pengawasan efektif menegaskan lemahnya sistem perlindungan anak dalam konteks kesehatan masyarakat. Banyak orang tua yang tidak tahu anaknya sudah menggunakan vape, guru yang ragu menegur karena menganggapnya bukan pelanggaran berat, dan pemerintah daerah yang belum memiliki mekanisme penegakan aturan yang jelas. Vape, yang semestinya dikategorikan dalam zat berisiko, justru berada dalam zona abu-abu regulasi.

Keempat, kesenjangan pengetahuan dan miskonsepsi publik memperburuk keadaan. Narasi populer seperti vape hanya uap air atau lebih aman dari rokok telah merasuki kesadaran masyarakat luas, termasuk kalangan terdidik. Edukasi kesehatan publik yang kurang sistematis menyebabkan banyak orang tua gagal mengenali gejala awal penggunaan vape atau bahkan menganggapnya tidak berbahaya.

Faktor terakhir yang tak kalah penting adalah konteks budaya urban. Dalam kehidupan perkotaan yang padat dan penuh tekanan seperti di Manado, anak-anak terpapar berbagai bentuk representasi gaya hidup digital. Media sosial berfungsi sebagai ruang rekrutmen budaya konsumsi, di mana perilaku vaping ditampilkan sebagai simbol gaul,  modern, atau bebas. Perubahan nilai di masyarakat urban dari komunal menjadi individualistik, dari gotong royong menjadi citra diri digital menciptakan ruang kosong yang diisi oleh tren-tren semu seperti ini.

Secara kritis, seluruh faktor di atas menunjukkan bahwa solusi individual semata seperti menegur anak atau menyita perangkat vape tidaklah cukup. Permasalahan ini membutuhkan intervensi struktural: kebijakan tegas tentang regulasi iklan dan distribusi vape, pengawasan lintas sektor antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat, serta pendidikan publik yang masif dan berkelanjutan.

Fenomena anak SD yang mengisap vape dengan alasan aromanya enak sejatinya adalah alarm keras bahwa kita hidup di masyarakat yang gagal melindungi masa depan generasinya sendiri. Ketika aroma manis menutupi bahaya sistemik, maka tanggung jawab moral, politik, dan sosial harus dipikul bersama bukan hanya oleh individu, tetapi oleh seluruh ekosistem kota yang menamakan dirinya beradab.

5. Kritik terhadap Kebijakan dan Praktik Pendidikan Saat Ini

Baca Juga

IMG 20251022 WA0026

Jangan Bangga Kalau Semua Setuju, Itu Tanda Demokrasi Sedang Sakit

23 October 2025
WhatsApp Image 2025 10 22 at 20.51.03

Kurangnya Toleransi Antar Siswa

22 October 2025
Hukum

Ketimpangan Hukum di Indonesia

22 October 2025
Screenshot 2025 10 22 12 44 25 085 com.openai.chatgpt2

Korupsi Tak Pernah Usai: Mengapa Indonesia Sulit Keluar dari Lingkaran Gelap Ini?

22 October 2025

Fenomena meningkatnya penggunaan vape di kalangan anak usia sekolah dasar membuka ruang refleksi kritis terhadap kebijakan publik dan sistem pendidikan yang masih tertinggal dari dinamika sosial-budaya konsumsi baru. Sementara perhatian terhadap bahaya rokok konvensional telah menjadi bagian dari agenda kesehatan masyarakat selama bertahun-tahun, produk-produk alternatif seperti vape justru lolos dari radar kebijakan, pengawasan, dan pendidikan kesehatan di sekolah.

Pertama, kebijakan publik kita tertinggal dari realitas lapangan. Regulasi yang ada masih berfokus pada pengendalian rokok konvensional mulai dari pelarangan iklan, pembatasan area merokok, hingga peringatan kesehatan bergambar tanpa menjangkau kompleksitas produk vape. Padahal, vape kini hadir dalam berbagai bentuk, rasa, dan intensitas nikotin yang berbeda, bahkan kerap dipasarkan secara digital dengan visual yang memikat anak-anak. Tidak ada regulasi tegas tentang pembatasan rasa, bentuk kemasan, maupun larangan eksplisit terhadap pemasaran yang menyasar kelompok usia muda. Akibatnya, celah hukum ini memungkinkan industri untuk beroperasi secara bebas dengan membungkus bahaya dalam estetika gaya hidup kekinian.

Kedua, praktik pendidikan kesehatan di sekolah masih bersifat informatif dan dangkal. Kurikulum pendidikan kesehatan atau bimbingan konseling jarang mengajarkan kemampuan sosial dan psikologis yang relevan dengan konteks kehidupan anak perkotaan modern. Anak-anak hanya menerima pesan jangan merokok tanpa pembekalan terhadap tekanan teman sebaya, mekanisme resistensi terhadap tren, atau kemampuan berpikir kritis terhadap iklan digital. Akibatnya, pengetahuan tidak otomatis membentuk perilaku, karena yang hilang adalah dimensi psikososial dan emosional dari pendidikan kesehatan.

Ketiga, minimnya pelibatan orang tua dan komunitas memperparah kesenjangan intervensi. Banyak orang tua bahkan tidak tahu seperti apa bentuk vape, atau menganggapnya sekadar mainan berasap. Tanpa dukungan keluarga yang memahami tanda-tanda awal penggunaan vape, anak-anak kehilangan perlindungan primer di rumah. Sementara itu, masyarakat sekitar sekolah termasuk pedagang kecil dan tokoh lokal belum dilibatkan dalam sistem pengawasan dan pencegahan berbasis komunitas.

Keempat, pendekatan punitif masih mendominasi penanganan kasus di sekolah. Anak yang tertangkap menggunakan vape sering dihukum, dipermalukan, atau dikeluarkan dari sekolah. Pendekatan semacam ini bukan hanya gagal menyentuh akar masalah, tetapi juga dapat memperburuk kesehatan mental anak, menciptakan stigma, dan mendorong perilaku sembunyi-sembunyi. Sebaliknya, pendekatan rehabilitatif dan suportif melalui konseling, bimbingan psikologis, dan peer education lebih mampu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab tanpa menimbulkan trauma sosial.

Kritik terhadap kondisi ini menunjukkan adanya policy gap yang signifikan antara regulasi formal dan realitas sosial. Pengendalian vape di kalangan anak-anak tidak bisa hanya berbentuk larangan administratif, ia membutuhkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan regulasi produk, pendidikan kesehatan mental, dan dukungan komunitas. Pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat harus berkolaborasi membangun ekosistem perlindungan anak yang adaptif terhadap zaman digital.

Secara reflektif, fenomena ini menegaskan bahwa pendidikan kesehatan anak tidak boleh berhenti pada pengetahuan, tetapi harus menyentuh nilai, empati, dan daya kritis. Tanpa reformasi kebijakan dan pendidikan yang visioner, anak-anak kita akan terus menjadi korban dari sistem yang gagal membedakan antara gaya hidup modern dan konstruksi pasar yang memanipulasi rasa ingin tahu mereka.

6. Rekomendasi Komprehensif (Ringkas dan Reflektif)

Fenomena anak usia sekolah dasar yang mengonsumsi vape bukan hanya persoalan individu, tetapi sebuah krisis sosial dan kesehatan publik yang mencerminkan kegagalan sistemik dalam melindungi generasi muda dari bahaya modernitas tanpa batas etika. Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan strategi lintas sektor yang berpijak pada prinsip pencegahan dini, kolaborasi, dan empati sosial. Pendekatan yang diusulkan harus bersifat komprehensif tidak hanya menindak perilaku, tetapi membangun ekosistem sosial yang sehat, kritis, dan reflektif terhadap budaya konsumsi yang manipulatif.

Regulasi ketat terhadap rasa dan pemasaran.
Pemerintah perlu menetapkan larangan terhadap varian rasa yang dirancang untuk menarik anak-anak, seperti rasa permen, buah, dan minuman manis. Desain perangkat yang menyerupai mainan atau alat tulis juga harus dibatasi. Selain itu, pengawasan terhadap iklan digital menjadi keharusan, mengingat media sosial telah menjadi ruang utama promosi tersembunyi yang menjangkau anak-anak tanpa kontrol usia.
Penegakan usia pembeli dan distribusi.
Regulasi tanpa pengawasan hanya menjadi simbolik. Diperlukan mekanisme verifikasi usia yang ketat dalam penjualan online maupun offline, serta sanksi tegas bagi penjual yang melayani pembeli di bawah umur. Pengawasan lintas lembaga antara dinas kesehatan, pendidikan, dan satuan polisi pamong praja harus diintegrasikan dalam sistem pemantauan bersama.
Kurikulum pendidikan kesehatan yang kontekstual.
Pendidikan kesehatan di sekolah dasar harus bertransformasi dari pendekatan informatif ke pendekatan psikososial dan partisipatif. Anak perlu dilatih keterampilan untuk menolak tekanan teman sebaya, memahami strategi pemasaran digital, dan menginternalisasi konsekuensi fisik serta mental dari perilaku berisiko. Proses pembelajaran bisa dikemas dalam diskusi kelompok, simulasi, atau proyek kreatif agar lebih relevan dengan realitas mereka.
Pelibatan keluarga dan komunitas.
Pencegahan akan lebih efektif jika dimulai dari rumah. Sekolah bersama dinas kesehatan dapat menyelenggarakan workshop bagi orang tua tentang tanda-tanda penggunaan vape, strategi komunikasi terbuka dengan anak, serta cara membangun lingkungan yang suportif. Komunitas lokal, termasuk tokoh agama dan organisasi masyarakat, juga dapat memperkuat pesan moral dan sosial tentang pentingnya menjaga anak dari bahaya adiksi.
Layanan konseling dan rehabilitasi ramah anak.
Pendekatan yang menghukum anak tidak menyelesaikan masalah, justru memperburuk kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, sekolah perlu menyediakan layanan konseling yang ramah anak dan bebas stigma, yang fokus pada pemulihan, pendampingan, dan penguatan karakter. Kolaborasi dengan psikolog, pekerja sosial, dan tenaga kesehatan menjadi bagian dari sistem dukungan yang lebih manusiawi.
Kampanye sosial berbasis bukti.
Kampanye publik harus berbicara dengan bahasa yang emosional namun faktual. Alih-alih sekadar menampilkan larangan abstrak, pesan kampanye sebaiknya menonjolkan cerita nyata tentang dampak kesehatan, pengalaman pemulihan, dan testimoni teman sebaya. Pendekatan ini lebih efektif membangun kesadaran daripada menakut-nakuti.
Penelitian lokal dan pemantauan berkelanjutan.
Intervensi yang efektif harus berbasis data. Diperlukan penelitian lokal di kota-kota seperti Manado untuk memahami prevalensi, motivasi, dan jalur akses anak terhadap vape. Data empiris akan menjadi dasar bagi kebijakan yang kontekstual, realistis, dan adaptif terhadap dinamika sosial masyarakat urban.

Secara reflektif, seluruh rekomendasi ini berpijak pada gagasan bahwa pencegahan bukan hanya tentang melarang, tetapi tentang mendidik, mendampingi, dan menumbuhkan kesadaran. Vape hanyalah gejala dari krisis yang lebih dalam krisis nilai, komunikasi, dan perhatian antar generasi. Maka, solusi sejati bukan sekadar membatasi asap, melainkan menyalakan kembali kepedulian sosial terhadap tumbuh kembang anak dalam dunia yang semakin kabur antara hiburan dan bahaya.

7. Refleksi Akhir Antara Kepulan Uap dan Tanggung Jawab Kolektif

Kepulan uap beraroma manis yang keluar dari sudut halaman sekolah dasar bukan sekadar pemandangan aneh ia adalah potret simbolik dari kegelisahan sosial perkotaan modern. Di balik asap yang harum, tersembunyi paradoks antara kemajuan dan kelalaian. Fenomena anak-anak usia sekolah dasar yang mengonsumsi vape karena rasa manis dan aroma menggoda bukan hanya menunjukkan perilaku menyimpang individu, tetapi juga memperlihatkan retaknya sistem nilai, lemahnya regulasi, dan rapuhnya ekosistem pendidikan dan keluarga dalam menghadapi penetrasi budaya konsumtif modern.

Dalam konteks urban, di mana segala hal dikemas dalam estetika dan sensasi, vape tampil sebagai produk gaya hidup yang memikat. Anak-anak, yang seharusnya hidup dalam dunia imajinasi, permainan, dan pendidikan karakter, kini justru terpapar logika pasar yang menormalisasi perilaku berisiko melalui bahasa visual dan aroma yang ramah. Ironisnya, masyarakat dewasa sering kali mengabaikan bahaya yang bersembunyi di balik kepulan asap beraroma stroberi atau vanila itu. Keluarga sibuk, sekolah berfokus pada akademik, dan media sosial menjadi guru baru yang lebih cepat mempengaruhi pola pikir anak.

Fenomena ini mengungkap kegagalan kolektif kita dalam literasi kesehatan dan literasi digital. Produsen memanfaatkan celah regulasi, regulator tertinggal oleh kecepatan pasar, sementara masyarakat belum cukup kritis terhadap strategi normalisasi yang membungkus bahaya dengan kemasan keren dan modern. Di sinilah masalah kesehatan tidak lagi sekadar urusan paru-paru dan nikotin, tetapi menyentuh kesehatan mental dan moral generasi muda, anak-anak yang mencari identitas diri di tengah kebingungan nilai, keinginan diterima, dan tekanan sosial yang semakin kompleks.

Krisis ini menuntut refleksi etis yang mendalam: apakah kita akan terus menoleransi produk yang sengaja didesain untuk menarik anak-anak melalui rasa dan aroma yang manis, sementara dampaknya merusak fisik dan psikis mereka dalam jangka panjang? Apakah kemajuan teknologi dan kebebasan konsumsi harus dibayar dengan generasi yang kehilangan kepekaan terhadap bahaya dan batas moral?

Menjawabnya membutuhkan keberanian moral dan kesadaran struktural. Keberanian moral berarti menolak narasi palsu bahwa vape adalah alternatif aman, dan kesadaran struktural berarti membangun sistem yang melindungi anak melalui kebijakan tegas, edukasi berbasis nilai, serta dukungan keluarga yang hadir secara emosional. Sekolah tidak cukup hanya melarang, ia perlu membangun ruang dialog dan literasi kritis agar anak memahami makna dari setiap pilihan yang mereka buat.

Akhirnya, perlindungan anak dari bahaya vape adalah ujian kemanusiaan kolektif kita. Ia menguji sejauh mana kita, sebagai masyarakat modern, mampu menempatkan kepentingan anak di atas kepentingan pasar. Jika kita gagal bertindak, maka yang hilang bukan sekadar kesehatan fisik mereka, tetapi juga kepercayaan terhadap kemampuan kita menjaga masa depan bangsa dari godaan modernitas yang tampak manis namun penuh racun tersembunyi.

 


Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia

Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”

Tags: vape
Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

Jangan Bangga Kalau Semua Setuju, Itu Tanda Demokrasi Sedang Sakit

Next Post

Desak Moratorium Tambang di NTB, Aktivis Asal Sumbawa Serukan Penghentian Izin

yohanessoares21385

yohanessoares21385

Related Posts

IMG 20251022 WA0026

Jangan Bangga Kalau Semua Setuju, Itu Tanda Demokrasi Sedang Sakit

23 October 2025
WhatsApp Image 2025 10 22 at 20.51.03

Kurangnya Toleransi Antar Siswa

22 October 2025
Hukum

Ketimpangan Hukum di Indonesia

22 October 2025
Screenshot 2025 10 22 12 44 25 085 com.openai.chatgpt2

Korupsi Tak Pernah Usai: Mengapa Indonesia Sulit Keluar dari Lingkaran Gelap Ini?

22 October 2025
Next Post
Gambar WhatsApp 2025 10 22 pukul 11.36.01 77ee5d62

Desak Moratorium Tambang di NTB, Aktivis Asal Sumbawa Serukan Penghentian Izin

a0a1f2c9 b445 473a 969f a13626e6c096

Bersama dalam Harmoni Tumbuh dalam Literasi, Prodi IPII FUDA UIN SMH Banten gelar Milad ke 4

palang parkir pasar antri

MSM Parking Group Rilis Produk Palang Parkir Otomatis Generasi Terbaru untuk Pasar dan Area Publik

MBG

Makan Bergizi Gratis (MBG) Kegagalan Dalam Aspek Keamanan Pangan

palang parkir nontunai tol 1

Palang Parkir Ultra Guard: Teknologi Pengendali Akses yang Banyak Dipakai di Jalan Tol Indonesia

Please login to join discussion
Satu Rumah Half Page 002
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Aplikasi Siaran-Berita.com

Untuk memnudahkan membaca berita terbaru di Siaran-berita.com segera download aplikasi khusus untuk Android di Google Play dan nikmati kemudahan membaca berita langsung dari gadget Anda

siaran-berita.com google play

Guest Posts are Welcome!

“Hi 👋 We’re offering guest post spots on Siaran-BERITA.com | You’ll get 2 permanent do-follow links, homepage exposure, and super fast publishing (1–24 hrs). PayPal accepted 👍 Interested?”

Iklan MC DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita