Kinerja keuangan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton) pada kuartal ketiga 2025 menunjukkan dinamika yang menarik serta perbedaan fundamental yang mencolok. Di tengah tekanan ketat industri konstruksi, WIKA Beton berhasil mempertahankan kinerja positif meski dengan margin yang tipis, sedangkan Waskita Beton masih berusaha keluar dari zona rugi yang dalam meskipun menunjukkan perbaikan signifikan.
WIKA Beton melaporkan pendapatan usaha sebesar Rp2,52 triliun pada periode tersebut, turun sekitar 25 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini berkaitan dengan berkurangnya realisasi proyek infrastruktur dan pemangkasan kapasitas produksi akibat kondisi pasar yang kurang kondusif. Meski demikian, WIKA Beton berhasil menekan beban pokok pendapatan sehingga meningkatkan efisiensi secara menyeluruh. Laba usaha tercatat sebesar Rp18,8 miliar, turun jauh dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai Rp114 miliar, namun tetap berada di zona positif.
Lebih menggembirakan, WIKA Beton masih bisa membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp8,3 miliar, sebuah capaian yang meski menurun tajam sampai 75 persen dari laba tahun sebelumnya, memberikan tanda bahwa perusahaan masih mempertahankan daya tahan finansial. Struktur neraca WIKA Beton juga menunjukkan kesehatan yang lebih baik dengan total aset hampir Rp6,5 triliun dan ekuitas yang masih kuat di angka Rp3,68 triliun, serta rasio utang terhadap ekuitas yang terkendali sekitar 0,76.
Di sisi lain, Waskita Beton masih menghadapi tantangan berat di kuartal ini. Meskipun mampu memangkas rugi bersihnya secara signifikan menjadi Rp324 miliar dibandingkan kerugian sebesar Rp640 miliar pada periode sebelumnya, perusahaan ini masih mencatatkan kerugian operasional yang besar. Pendapatan usaha Waskita Beton tercatat sebesar Rp1,16 triliun, turun 12 persen dari tahun sebelumnya, dengan kontribusi utama dari segmen precast, readymix, dan jasa konstruksi.
Penekanan beban operasional berhasil dilakukan Waskita Beton sehingga beban usaha turun drastis dari Rp674 miliar menjadi Rp310 miliar, namun beban keuangan tetap menjadi beban signifikan yang mendorong kerugian perusahaan. Neraca Waskita Beton memperlihatkan kondisi yang kurang menguntungkan dengan aset menurun menjadi Rp3,13 triliun dan ekuitas yang defisit sehingga menempatkan perusahaan dalam posisi finansial yang rentan.
Dengan demikian, secara komprehensif WIKA Beton masih berada di posisi yang lebih unggul dibandingkan Waskita Beton dari segi profitabilitas dan stabilitas neraca pada kuartal ketiga 2025. Walaupun kedua perusahaan menghadapi tekanan pasar yang sama, WIKA Beton menunjukkan ketahanan yang lebih baik dan peluang yang lebih jelas untuk mempertahankan kinerjanya ke depan. Sementara Waskita Beton berada di tahap awal pemulihan dengan langkah-langkah restrukturisasi dan pengendalian biaya yang butuh waktu untuk membuahkan hasil.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”









































































