Siswa Kelas Dua MIS Ar-Raudhotun Nur Ekspresikan Semangat Kepahlawanan Melalui Kerajinan dari Kardus Bekas
Garut, 11 November 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, siswa kelas dua MIS Ar-Raudhotun Nur menunjukkan cara unik dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menghargai jasa para pahlawan. Di bawah bimbingan Ibu Wanda Mega Lestari dan Ibu Ai Sumiati, S.Pd selaku wali kelas, para siswa membuat sebuah karya kerajinan sederhana yang bertema kepahlawanan dengan bahan utama kardus bekas. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari semangat guru dalam menanamkan nilai-nilai perjuangan dan patriotisme sejak usia dini. Kardus bekas yang tampak tidak bernilai diubah menjadi karya penuh makna melalui sentuhan kreativitas dan semangat belajar siswa. Pola gambar pahlawan yang telah disiapkan oleh guru menjadi dasar pembuatan kerajinan tersebut. Dengan penuh semangat, para siswa menggunting, menempel, dan mewarnai hingga hasil akhir menyerupai sosok pahlawan yang gagah dan menginspirasi.
Menurut Ibu Wanda Mega Lestari, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan motorik halus, tetapi juga untuk menanamkan nilai moral yang luhur. Ia menjelaskan bahwa pembelajaran semacam ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa hormat dan kagum terhadap perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa. “Kami ingin anak-anak memahami bahwa menjadi pahlawan tidak selalu harus berjuang di medan perang. Dengan berbuat baik, disiplin, dan bertanggung jawab, mereka pun bisa menjadi pahlawan di lingkungan masing-masing,” ujar Ibu Wanda dengan penuh semangat.

Hal senada disampaikan oleh Ibu Ai Sumiati, S.Pd yang menilai bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter siswa agar memiliki jiwa nasionalisme dan semangat juang yang tinggi. “Kami berusaha menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Dengan membuat karya bertema pahlawan, anak-anak tidak hanya belajar tentang sejarah, tetapi juga diajak untuk meneladani nilai-nilai perjuangan seperti keberanian, kerja keras, dan cinta tanah air,” tuturnya dengan penuh harap.
Seluruh siswa tampak begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Suasana kelas dipenuhi dengan canda tawa dan semangat kerja sama. Mereka tampak tekun memegang gunting, memotong kardus sesuai pola, lalu mewarnai dengan pensil warna dan krayon. Beberapa siswa bahkan menambahkan hiasan kecil di sekitar gambar agar tampak lebih menarik. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, karya-karya mereka pun selesai dan terpajang indah di dinding kelas, memperlihatkan wajah-wajah pahlawan nasional seperti Soekarno, Bung Hatta, Cut Nyak Dien, Kartini, dan Pangeran Antasari dengan warna-warna cerah yang menggambarkan semangat juang yang tinggi.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar berkreasi, tetapi juga belajar menghargai jasa para pahlawan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu Wanda dan Ibu Ai menjadi contoh nyata penerapan pendidikan karakter di lingkungan madrasah, di mana nilai-nilai nasionalisme dan spiritualitas berjalan seiring dalam setiap proses pembelajaran.
Madrasah berharap, kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai sarana untuk memperkuat karakter dan menumbuhkan jiwa kebangsaan di kalangan peserta didik. Dengan cara yang sederhana namun bermakna, para siswa diajak untuk memahami bahwa semangat kepahlawanan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Karya-karya siswa kelas dua MIS Ar-Raudhotun Nur menjadi bukti bahwa nilai perjuangan para pahlawan tidak akan pernah pudar. Dari tangan-tangan kecil itu, tumbuh generasi yang menghargai sejarah bangsanya, mencintai tanah airnya, dan siap menjadi penerus semangat para pahlawan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”









































































