Di era digital yang semuanya cepat, cara anak muda mengakses informasi dan hiburan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Jika dahulu mereka lebih banyak menghabiskan waktu di depan televisi atau media sosial berbasis visual seperti youtube, instagram dan media sosial lainnya, kini podcast hadir sebagai alternatif baru yang lebih fleksibel dan personal. Podcast bukan sekadar media hiburan, melainkan juga wadah belajar, ruang berekspresi, dan bahkan teman setia berbagai situasi. Fenomena ini menunjukkan bahwa anak muda kini mencari sesuatu yang lebih dari sekadar tontonan mereka mencari teman bicara, inspirasi, dan kedalaman makna. Podcast telah menjadi teman baru bagi anak muda di era digital saat ini, popularitasnya yang terus meningkat menunjukkan bahwa podcast bukan sekadar tren, melainkan bagian penting dari gaya hidup generasi muda masa kini.
Fakta yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa popularitas podcast terus meningkat di kalangan generasi muda Indonesia. Berdasarkan dari data Spotify Wrapped Indonesia menunjukkan bahwa pendengar podcast terbanyak berasal dari kelompok usia 18-29 tahun. Menurut laporan terbaru dari We Are Social per Februari 2025, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan proporsi pendengar podcast tertinggi di dunia. Berdasarkan data yang di kutip (Gootstats 2025) sebanyak 42,6% pengguna internet Indonesia berusia di atas 16 tahun rutin mendengarkan podcast tiap minggunya, jadi yang tertinggi pada 2024. Jumlahnya melebihi rerata global yang sebesar 22,1%.
Mengapa anak muda begitu tertarik? Salah satu alasannya adalah fleksibilitas. Fleksibilitas ini sangat cocok dengan gaya hidup anak muda yang sibuk dan aktif. Seperti data yang di kutip (rri.co.id 2025) Salah satu daya tarik utama podcast adalah kemampuannya untuk didengarkan kapan saja dan di mana saja. Berbeda dengan media lain yang memerlukan perhatian visual, podcast memungkinkan pendengar untuk menikmati konten sambil melakukan aktivitas lain seperti berkendara, berolahraga, atau bahkan bekerja. Selain itu, konten podcast yang beragam dan kaya tema sangat menarik bagi generasi yang gemar mengeksplorasi berbagai macam pengetahuan dan opini. Podcast memungkinkan mereka untuk mendengarkan berbagai materi kapan saja dan di mana saja seperti, berolahraga, belajar, bahkan saat perjalanan. Dengan format audio, podcast memungkinkan pendengarnya untuk tetap produktif tanpa kehilangan kesempatan menikmati hiburan atau menambah wawasan. Selain fleksibel, kontennya niche dan personal, anak muda sering merasa bosan dengan berita mainstream yang terasa kaku, podcast menawarkan perspektif alternatif, seperti diskusi tentang kesehatan mental, karier atau isu sosial dari sudut pandang generasi mereka. Podcast lokal seperti “Ngobrol Santai” atau “Kopi Hitam” di Indonesia telah berhasil membangun komunitas, di mana pendengar merasa terhubung dan didengar.
Podcast juga berfungsi sebagai sarana pendidikan alternatif yang sangat efektif, banyak anak muda kini podcast sebagai media pembelajaran nonformal. Misalnya, mereka mendengarkan podcast bertema kewirahusaan, politik, atau pengembangan diri untuk memperluas pengetahuan di luar perkuliahan. Dengan bahasa yang ringan dan gaya penyampaian nilai-nilai edukatif tanpa terasa membosankan. Bagi mahasiswa hal ini tentu menjadi peluang positif untuk terus belajar kapan pun dan di mana pun. Namun, di sisi lain perkembangan podcast juga menuntut siukap kritis dari pendengarnya, tidak semua konten podcast memiliki nilai positif atau informasi yang benar. Karena itu, literasi digital menjadi kunci penting agar generasi muda dapat memilah mana podcast yang bermanfaat dan mana yang hanya mengandalkan sensasi. Anak muda perlu menjadi pendengar yang akhtif dan cerdas, bukan hanya penikmat pasif. Dengan demikian, podcast benar-benar dapat menjadi media pembentuk karakter, bukan sekadar hiburan sesaat.
Pada akhirnya, popularitas podcast di kalangan anak muda menunjukkan adanya perubahan cara berpikir dan berinteraksi dengan media. Podcast menjadi simbol bahwa generasi muda kini lebih memilih mendengar dan merenung daripada sekadar menonton. Ia bukan hanya hiburan, tetapi juga teman yang menemani perjalanan menuju kedewasaan yang bisa diajak berpikir, tertawa, bahkan belajar bersama.
Sebagai mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, saya melihat podcast sebagai salah satu media yang dapat membentuk karakter dan kesadaran kritis generasi muda. Fenomena ini sebagai peluang besar dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Melalui podcast, nilai-nilai pancasila, moral, dan Kewarganegaraan dapat disampaikan dengan cara yang lebih dekat dan mudah diterima. Podcast bukan hanya suara digital, tetapi suara perubahan bagi generasi muda Indonesia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































