Hai, namaku Muhammad Alif Syabani, biasa dipanggil Alif. Tahun 2025 menjadi tahun yang sangat berarti dalam hidupku karena aku berhasil meraih gelar Runner Up Putra Generasi Pelajar Berkarakter Batch 2 Tingkat Nasional, mewakili Provinsi Sulawesi Selatan. Perjalanan ini sebenarnya berawal dari keraguan besar dalam diriku. Aku sempat mempertimbangkan berkali-kali sebelum mendaftar, karena aku tahu bahwa komunitas Generasi Pelajar Berkarakter mempertemukan peserta dari seluruh Indonesia dan saingannya pasti tidak mudah. Namun aku sadar bahwa kalau aku tidak mencoba, aku tidak akan pernah tahu bagaimana hasilnya nanti. Akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar meski penuh kekhawatiran.
Sejak awal April hingga awal Mei 2025, ada banyak tahap seleksi yang harus aku lewati. Dimulai dari seleksi berkas dan pendaftaran, lalu dilanjutkan dengan pembuatan video orientasi yang berisi perkenalan serta visi misiku. Ini adalah pengalaman pertama bagiku membuat video seperti itu, tapi aku tetap berusaha sebaik mungkin. Setelah itu aku harus menghadapi seleksi wawancara, tahap yang paling membuatku takut karena aku belum pernah diwawancarai sebelumnya. Rasanya campur aduk; gugup, takut, tapi juga bangga bisa sampai sejauh ini. Aku berlatih setiap hari berbicara di depan cermin agar bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Alhamdulillah, aku berhasil melalui tahap itu dan dinyatakan lolos.
Tantangan berikutnya adalah tahap voting. Jujur, ini menjadi salah satu titik terendahku dalam proses seleksi. Aku sudah berusaha meminta dukungan dari teman-teman, tetapi jumlah voting yang kudapatkan tetap tidak sebanyak peserta lain. Aku sempat merasa kecewa dan pesimis, tapi aku memutuskan untuk tetap melanjutkan proses ini meskipun tanpa harapan besar. Setelah semua tahap selesai dan pembekalan materi diberikan, tibalah malam puncak pengumuman pada tanggal 4 Mei. Saat itu aku benar-benar tidak berharap mendapatkan gelar apa pun. Menurutku, mustahil rasanya seorang peserta baru seperti aku bisa mendapatkan posisi di antara finalis hebat dari berbagai provinsi.

Namun di luar dugaan, ketika kategori Runner Up diumumkan, namaku disebut sebagai peraih gelar tersebut. “Muhammad Alif Syabani – Provinsi Sulawesi Selatan.” Rasanya seperti mimpi. Ada air mata haru, bahagia, dan lega bercampur jadi satu. Bukan hanya karena aku berhasil meraih gelar itu, tetapi karena aku berhasil melewati banyak rasa takut, keraguan, dan proses panjang yang tidak mudah. Dari pengalaman ini, aku belajar sangat banyak—tentang public speaking, personal branding, kepemimpinan, keberanian, dan pentingnya keluar dari zona nyaman. Sejak saat itu, aku mulai membuat aksi nyata, berbagi inspirasi, membuat video edukasi, dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Komunitas ini benar-benar membantuku melihat diriku dari sudut yang lebih luas dan menemukan potensi yang sebelumnya tidak kusadari.
Bagiku, pengalaman ini adalah pengingat bahwa keberanian untuk mencoba sering kali membuka pintu yang tidak pernah kita sangka. Aku ingin semua pelajar tahu bahwa kamu tidak harus merasa paling hebat untuk mulai melangkah. Bahkan seseorang yang penuh keraguan seperti aku pun bisa berdiri di panggung nasional. Yang terpenting adalah berani mengambil langkah pertama.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”





































































