Sidoarjo – SD Muhammadiyah 1 Candi Labschool Umsida (Mica) menggelar apel peringatan Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI) pada Selasa, 30 September 2025. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh makna, menghadirkan kolaborasi antara siswa, guru, aparat TNI, serta seorang veteran pejuang kemerdekaan.
Acara yang digelar di halaman sekolah ini menjadi momen edukatif sekaligus refleksi sejarah bagi seluruh peserta didik. Para siswa diajak mengenang kembali peristiwa kelam sekaligus mengambil pelajaran penting tentang arti perjuangan, persatuan, dan menjaga keutuhan bangsa.
Laskar MICA Menjadi Petugas Apel Peringatan G30S/PKI
Seluruh rangkaian apel berjalan tertib dengan melibatkan Laskar Mica sebagai petugas upacara. Mulai dari pemimpin pasukan, pembaca doa, hingga pemimpin apel dilakukan oleh siswa-siswi pilihan.
Adalah Ibrahim Saleh, siswa kelas 4 Umar bin Khattab, yang dipercaya menjadi pemimpin upacara. Dengan suara lantang dan penuh percaya diri, Ibrahim memimpin jalannya apel, menunjukkan keteladanan generasi muda yang siap menjaga nilai-nilai perjuangan.
Hadir pula Lettu Infanteri Nur Qomari, Danramil 02 Candi, yang bertindak sebagai inspektur apel. Dalam amanatnya, beliau menegaskan bahwa momen peringatan G30S/PKI bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menanamkan semangat nasionalisme sejak dini.

“Sejarah harus dipahami dan dijadikan pelajaran berharga. Dengan mengingat perjuangan para pahlawan, kita bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air yang kuat di hati anak-anak sejak usia sekolah,” ujarnya di hadapan peserta apel.
Drama Kolosal Peristiwa G30S/PKI oleh IPM Kids
Suasana apel semakin hidup dengan penampilan drama kolosal yang diperankan oleh anggota IPM Kids SD Mica. Drama ini menggambarkan kembali peristiwa tragis G30S/PKI secara sederhana namun menyentuh, sehingga mudah dipahami anak-anak sekolah dasar.
Dengan ekspresi penuh semangat, para pemeran drama menampilkan kisah pengkhianatan PKI dan perjuangan bangsa dalam mempertahankan negara. Para guru dan siswa yang turut hadir merasa haru menyaksikan penampilan drama kolosal tersebut.
Penampilan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran kreatif agar anak-anak lebih mudah memahami sejarah melalui seni peran.
Veteran Priyatno Bagikan Kisah Perjuangan Kemerdekaan
Momen yang paling ditunggu dalam apel ini adalah sesi cerita sejarah bersama veteran. SD Mica menghadirkan Mayor Marinir Purn. Priyatno, Ketua Cabang DPC LVRI Kabupaten Sidoarjo, sebagai narasumber.
Dalam suasana penuh keakraban, Bapak Priyatno menceritakan perjalanan bangsa Indonesia dari masa penjajahan hingga meraih kemerdekaan. Cerita disampaikan runtut berdasarkan tahun-tahun penting, sehingga mudah dipahami oleh para siswa.
Tak hanya bercerita, beliau juga membuka sesi tanya jawab. Murid-murid antusias mengajukan pertanyaan tentang perjuangan pahlawan, semangat kemerdekaan, hingga pesan yang bisa mereka teladani di masa kini.
Di akhir sesi, suasana semakin emosional ketika beliau menyanyikan lagu “Jembatan Merah”, yang mengisahkan perjuangan cinta di tengah peperangan. Lagu ini bercerita tentang sepasang insan yang berjanji untuk bertemu kembali di Jembatan Merah setelah berpisah demi membela tanah air.
Sebelum menutup ceritanya, Mayor Marinir Purn. Priyatno memberikan pesan khusus kepada seluruh siswa SD MICA. Ia berpesan agar generasi muda senantiasa menjaga kemerdekaan, mempererat persaudaraan, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap bangsa.
“Kemerdekaan ini tidak datang begitu saja. Ada darah, air mata, dan pengorbanan. Kalian adalah penerus bangsa, jagalah Indonesia dengan belajar sungguh-sungguh dan hidup rukun antar sesama,” ungkapnya penuh haru.
Pesan tersebut disambut tepuk tangan meriah dari para siswa dan guru yang hadir.
Peringatan G30S/PKI sebagai Pendidikan Karakter
Kepala SD Muhammadiyah 1 Candi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam pendidikan karakter. Melalui apel dan berbagai kegiatan pendukung, siswa tidak hanya diajarkan tentang sejarah, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, dan semangat persatuan.
Dengan adanya kegiatan apel peringatan G30S/PKI tahun ini, diharapkan siswa-siswi SD Mica semakin mengenal sejarah bangsa serta menghargai jasa para pahlawan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana menanamkan kecintaan terhadap tanah air sejak usia dini.
Refleksi Sejarah untuk Masa Depan
Apel peringatan G30S/PKI di SD Muhammadiyah 1 Candi Labschool Umsida tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga sarana refleksi bersama. Sejarah bangsa yang dipelajari melalui apel, drama, dan cerita veteran menjadi bekal penting bagi generasi muda dalam menghadapi masa depan.
Kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa pendidikan dasar bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter, moral, dan jiwa kebangsaan.
Dengan semangat kebersamaan, SD Mica berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif yang bermanfaat bagi siswa. Peringatan G30S/PKI tahun 2025 pun menjadi catatan bersejarah bagi sekolah dan seluruh peserta didik, sebagai momen langkah, penuh haru, sekaligus membangkitkan semangat cinta tanah air.
Penulis: Asmaul Khusna Tri Wulan Juli
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”