Di tengah hamparan sejarah Kota Serang, Banten, berdiri kokoh sisa-sisa kejayaan sekaligus simbol kekuasaan asing “Benteng Speelwijck”. Bangunan tua ini bukan sekadar tumpukan batu karang dan bata merah; ia adalah saksi bisu runtuhnya Kesultanan Banten dan awal mula dominasi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di wilayah tersebut.
Bagi para penikmat sejarah dan pecinta arsitektur kolonial, mengunjungi Benteng Speelwijck adalah sebuah perjalanan kembali ke abad ke-17, menelusuri jejak pertempuran, dan memahami pentingnya Banten sebagai pelabuhan niaga kelas dunia.
Sejarah Singkat dan Latar Belakang Pendirian
Benteng Speelwijck didirikan pada tahun 1682 setelah VOC berhasil membantu Sultan Haji menyingkirkan ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa, yang mengakibatkan kekalahan dan berakhirnya kedaulatan penuh Kesultanan Banten.
Nama benteng ini diambil dari nama Cornelis Speelman, Gubernur Jenderal VOC saat itu. Tujuan utama pendiriannya sangat strategis:
Pengawasan Pelabuhan: Mengontrol seluruh aktivitas perdagangan di Pelabuhan Banten Lama yang sangat ramai.
Pertahanan: Menjadi basis militer untuk melindungi kepentingan VOC dan sekaligus menangkal potensi serangan balasan dari sisa-sisa pasukan Kesultanan Banten.

Keberadaan benteng ini secara efektif menandai berakhirnya era Banten sebagai penguasa jalur rempah dan dimulainya era kolonial di wilayah tersebut.
Arsitektur dan Keunikan Benteng Speelwijck
Meskipun kini sebagian besar hanya tersisa reruntuhan dan tembok tinggi, arsitektur Benteng Speelwijck menunjukkan kecanggihan perencanaan militer Belanda pada masanya.
Desain dan Tata Letak
Benteng ini mengadopsi desain pertahanan yang umum digunakan pada masa itu di Eropa.
Bentuk Poligonal: Bentuk benteng cenderung tidak teratur, mengikuti desain militer yang bertujuan memaksimalkan sudut tembak dan meminimalkan area buta.
Empat Bastion (Menara Sudut): Speelwijck diperkuat dengan empat menara pengawas berbentuk berlian (disebut bastion). Bastion-bastion ini (yang sayangnya sebagian sudah hancur) berfungsi sebagai titik penempatan meriam yang memungkinkan prajurit menembak ke berbagai arah, melindungi setiap sisi tembok secara silang.
Parit Pertahanan: Dahulu, benteng ini dikelilingi oleh parit air yang cukup lebar sebagai garis pertahanan pertama.
Material Bangunan
Material yang digunakan adalah kombinasi yang khas di pesisir Banten:
Batu Karang: Batu karang dari pesisir digunakan sebagai bahan dasar utama, memberikan kekuatan dan daya tahan yang baik terhadap iklim tropis.
Bata Merah: Bata merah khas Hindia Belanda digunakan untuk memperkuat beberapa bagian tembok, gerbang, dan konstruksi di dalam benteng.
Daya Tarik Saat Ini sebagai Situs Cagar Budaya
Benteng Speelwijck saat ini telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya yang dilindungi. Meskipun hanya tersisa reruntuhan, situs ini menawarkan pemandangan yang dramatis dan pengalaman sejarah yang mendalam bagi pengunjung.
Apa yang Bisa Anda Temukan:
Tembok Kokoh: Sebagian besar tembok benteng masih berdiri tegak, memperlihatkan ketebalan dan tingginya yang mengesankan.
Sisa-Sisa Bangunan Dalam: Anda masih bisa melihat sisa-sisa fondasi ruang-ruang seperti barak tentara, gudang senjata, dan kantor komandan.
Meriam Tua: Beberapa meriam tua peninggalan VOC masih dapat ditemukan di sekitar area benteng, menjadi objek foto yang populer.
Area Pemakaman: Terdapat makam-makam yang diyakini merupakan makam para petinggi VOC di kompleks benteng.
Benteng ini terletak tidak jauh dari situs bersejarah penting lainnya di Banten Lama, seperti Masjid Agung Banten dan reruntuhan Keraton Surosowan, menjadikannya destinasi wajib dalam paket wisata sejarah Banten.
📍 Lokasi dan Kunjungan
Benteng Speelwijck berada di kawasan Banten Lama, Kasemen, Serang, Banten. Akses ke lokasi ini cukup mudah dan biasanya tidak dikenakan biaya masuk yang tinggi. Lokasi dapat diakses melalui link ini (https://maps.app.goo.gl/9N1Y9tnzDv5pMdXb8).
Penutup: Mengunjungi Saksi Bisu Kejayaan
Mengunjungi Benteng Speelwijck adalah sebuah kesempatan untuk merenungi kontras antara kejayaan Kesultanan Banten dan dominasi kolonial yang diwakili oleh bangunan batu ini. Ia mengingatkan kita bahwa sejarah adalah serangkaian peristiwa yang kompleks, yang jejaknya abadi di setiap reruntuhan yang kita saksikan.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi Banten, jangan lewatkan untuk berdiri di puncak tembok Speelwijck dan bayangkan kesibukan pelabuhan niaga yang pernah menjadi jantung perdagangan dunia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”





































































