Kecamatan Cipayung, 7 mei 2025 Dalam rangka menanamkan kesadaran dini terhadap pentingnya pemahaman hak-hak tenaga kerja serta bahaya budaya kerja yang tidak sehat, Mahasiswa progam studi ilmu komunikasi mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Hak dalam Dunia Kerja: Budaya Kerja Toxic vs Hak Karyawan” di SMK Al-Mutadin. Kegiatan ini berlangsung pada 07 Mei 2025 dan diikuti oleh siswa dari kelas XI.
Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh mahasiswa universitas bina sarana informatika untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat, khususnya dalam memberikan edukasi kepada generasi muda yang sedang mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
Dalam kegiatan ini, peserta diberikan materi yang membahas dua sisi penting dunia kerja modern: hak-hak karyawan yang dijamin secara hukum serta realitas budaya kerja toxic yang masih sering dijumpai di berbagai tempat kerja.
Dalam sesi diskusi, para siswa dikenalkan dengan ciri-ciri budaya kerja toxic, seperti komunikasi yang tidak sehat, beban kerja berlebih tanpa kompensasi, pelecehan verbal atau intimidasi dari atasan, minimnya penghargaan atas kinerja, serta lingkungan kerja yang menekan secara emosional. Para narasumber menekankan bahwa budaya kerja semacam ini tidak hanya merugikan produktivitas perusahaan, tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik karyawan.
Selain itu, para peserta juga diberikan pemahaman tentang hak-hak dasar karyawan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia. Hal ini meliputi hak atas upah minimum, hak cuti, perlindungan terhadap pelecehan, hak berserikat, dan hak atas keselamatan kerja. Tujuannya adalah agar siswa-siswa SMK Al-Mutadin memahami bahwa mereka tidak hanya dituntut untuk menjadi pekerja yang profesional dan terampil, tetapi juga berhak atas perlakuan yang adil dan bermartabat di tempat kerja.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan studi kasus, di mana siswa diajak berpikir kritis dan reflektif terhadap situasi kerja yang mungkin mereka hadapi di masa depan. Para peserta juga dibekali dengan materi cetak dan tautan sumber informasi resmi tentang ketenagakerjaan yang dapat mereka pelajari lebih lanjut secara mandiri.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SMK Al-Mutadin dapat menjadi calon tenaga kerja yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga sadar akan hak-haknya, mampu menghindari jebakan lingkungan kerja toxic, serta berani memperjuangkan keadilan di tempat kerja secara profesional.