Bayangkan suatu hari kantor mengumumkan restrukturisasi, proyek yang kamu pegang dibatalkan, dan tiba-tiba posisimu ikut terancam. Bagi sebagian orang, ini adalah mimpi buruk. Namun, bagi mereka yang menerapkan career cushioning, ini adalah situasi yang sudah diantisipasi jauh-jauh hari.
Apa Itu Career Cushioning?
Career cushioning adalah strategi mempersiapkan rencana cadangan sebelum kehilangan pekerjaan. Istilah ini mengacu pada langkah-langkah membangun backup plan—mulai dari memperluas jaringan profesional, mempelajari keterampilan baru, hingga merintis penghasilan tambahan—selagi masih bekerja di posisi sekarang.
Praktik ini bukan berarti tidak loyal kepada perusahaan, melainkan bentuk perlindungan diri terhadap ketidakpastian. Di era di mana perubahan ekonomi, disrupsi teknologi, atau kebijakan perusahaan bisa terjadi sewaktu-waktu, memiliki “bantal” karier bisa menjadi penyelamat.
Mengapa Penting?
Praktisi HR menilai, salah satu kesalahan terbesar pekerja adalah merasa terlalu aman di satu posisi. Saat perubahan datang mendadak, mereka belum siap secara mental maupun finansial. Dengan career cushioning, transisi menjadi lebih mulus—baik menuju pekerjaan baru, memulai usaha, atau melanjutkan studi.
Selain itu, keterampilan tambahan yang dikembangkan dalam proses ini dapat meningkatkan nilai jual di pasar kerja. Bahkan jika tidak pernah kehilangan pekerjaan, skill tersebut tetap menjadi investasi diri.
Bentuk Nyata Career Cushioning
Strategi ini bisa dimulai dari hal sederhana:
Memperbarui CV dan profil LinkedIn secara berkala.
Mengikuti kursus atau pelatihan yang relevan dengan tren industri.
Membangun relasi di luar lingkup kerja saat ini.
Menyisihkan dana darurat khusus untuk masa transisi karier.
Mengembangkan sumber pendapatan alternatif seperti freelance atau bisnis kecil.
Kuncinya adalah konsistensi—melakukannya secara bertahap tanpa mengganggu performa di pekerjaan utama.
Kesimpulan
Career cushioning bukan tanda pesimis, melainkan sikap realistis. Di dunia kerja yang terus berubah, bersiap sebelum terpaksa berpindah adalah langkah cerdas.
Seperti pepatah, “Sediakan payung sebelum hujan.” Dalam konteks karier, sediakan rencana cadangan sebelum badai datang. Karena pada akhirnya, yang paling siaplah yang akan tetap berdiri kuat ketika tanah di bawahnya berguncang.
Penulis: Enjelin Amanda Dewi
Sumber gambar: canva.com
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”