Desa Borimasunggu, 23 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Inovasi Pengembangan Desa Gel.114 Universitas Hasanuddin telah melaksanakan program kerja kelompok yaitu pembuatan biopori. Program Kerja Biopori adalah kegiatan pembuatan lubang-lubang resapan di tanah yang berfungsi untuk mengelola sampah organik dan meningkatkan daya serap air, sehingga membantu mengurangi genangan air dan menciptakan kompos alami dari sampah organik. Tujuan utama pembuatan biopori adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah organik secara sederhana dan ramah lingkungan, mengurangi banjir/genangan air, meningkatkan kualitas air tanah, dan menghasilkan kompos yang bermanfaat untuk pertanian dan lingkungan desa.
Program ini dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik Inovasi Pengembangan Desa Gel. 114 di desa Borimasunggu Kec. Maros Baru bersama warga desa Borimasunggu sebagai peserta dan pelaksana utama kegiatan. Kegiatan ini dilakukan di 2 dusun desa Borimasunggu yaitu dusun Tekolabbua dan dusun Salarang, khususnya di area yang rawan genangan atau tempat sampah organik sering menumpuk seperti halaman rumah warga, kantor desa, atau area publik desa. Program ini dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 21 Juli hingga 23 Juli 2025 dengan dimulai dari pembelian bahan, pembuatan biopori, dan pemasangan biopori. Prosesnya meliputi penentuan lokasi, penggalian lubang vertikal dengan diameter sekitar 10 cm dan kedalaman 50 cm, memasukkan sampah organik ke lubang tersebut, lalu menutupnya dengan tutup berlubang agar aman dan udara tetap masuk. Sampah organik di dalam biopori akan terurai menjadi kompos.
Program ini juga disertai sosialisasi dan pelatihan kepada warga agar mereka dapat membuat dan memanfaatkan biopori secara mandiri. Pak Iqbal, Ketua BPD Desa Borimasunggu, menyatakan, “Sebenarnya program pembuatan biopori ini sudah lama kami ingin realisasikan, namun belum sempat terlaksana. Oleh karena itu, saya sangat antusias ketika mahasiswa KKN datang dengan program kerja pembuatan biopori ini. Kami melihat ini bukan hanya sebagai solusi untuk mengatasi banjir, tapi juga sebagai cara efektif untuk mengurangi sampah organik di desa. Selain itu, program ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya agar ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.”
Melalui program pembuatan biopori ini, diharapkan masyarakat Desa Borimasunggu semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah organik dan pelestarian lingkungan, serta mampu menerapkan teknologi sederhana ini secara berkelanjutan demi terciptanya desa yang bersih, sehat, dan bebas genangan.