SIARAN BERITA– Di tengah derasnya tren kafe modern dan kopi kekinian, hadir sebuah tempat unik yang mengajak pengunjung kembali ke masa lalu.
Sebuah kedai bertajuk “Coffee Angkringan 2000-an” berhasil mencuri perhatian masyarakat, terutama mereka yang tumbuh besar di era awal milenium.
Berlokasi di Dasana Indah, Bojong Nangka (Bonang), Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, coffee angkringan ini menyuguhkan suasana khas tahun 2000an, masa di mana nongkrong tak butuh banyak hal, cukup duduk santai, menyeruput kopi, dan ngobrol hangat hingga malam.
Tak hanya atmosfernya yang memunculkan nostalgia, Ethnik Kopi nama kedai tersebut, memiliki pilihan menu yang membawa pengunjung menyusuri kenangan lama. Sajian seperti kopi tubruk dan V60 dalam gelas kaca menjadi favorit, disajikan dengan nuansa sederhana yang terasa akrab.
Harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat, mencerminkan semangat angkringan yang merakyat.
Salah satu pelanggan, Tyo (32), mengaku senang bisa kembali merasakan vibe nongkrong ala masa kuliah.
“Dulu nongkrong tuh nggak perlu ribet. Duduk di emperan, minum kopi, ngobrol sampai malam sambil dengerin lagu dari radio atau Winamp. Saya ingin menghadirkan kembali perasaan itu di tengah zaman yang serba cepat sekarang,” kata Tyo, Rabu 11 Juni 2025.
Lebih dari sekadar tempat minum kopi, Coffee Angkringan 2000an kini menjadi ruang tamu lintas generasi. Anak-anak muda datang karena ingin merasakan vibe masa lalu, sementara generasi yang lebih dewasa menikmati kesempatan untuk bernostalgia dan berbagi cerita.
Untuk memperkuat kesan 2000an, Coffee Angkringan ini, tidak memasang Wifi dan menyediakan alat music seperti gitar dan khajon agar para pelanggan bisa memainkannya.
Dengan cara tersebut, membuat sesama pelanggan bisa saling akrab dan bernyanyi bersama.
Suasana hangat, akrab, dan penuh kekeluargaan ini, membuat pengunjung betah berlama-lama.
Dengan konsep yang sederhana namun bermakna, Coffee Angkringan 2000-an membuktikan bahwa secangkir kopi dan setumpuk kenangan bisa menjadi kombinasi paling menghangatkan hati di tengah hiruk-pikuk modernitas kota.