BENER MERIAH – Melanjutkan program “Kunjungan Literasi”, Tim KKN Tematik Universitas Syiah Kuala (USK) sukses menggelar program literasi kreatif selama tiga hari di Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTSS) Pulo Tige. Kegiatan yang berlangsung dari Kamis hingga Sabtu pekan lalu ini dirancang secara khusus untuk menantang kreativitas dan pemahaman siswa di tingkat pendidikan menengah.
Pemilihan siswa tingkat MTs sebagai sasaran program ini bukan tanpa alasan. Tim KKN USK memandang usia remaja sebagai masa transisi yang krusial, di mana minat baca harus dipupuk dengan cara yang lebih dinamis agar tidak hilang. Oleh karena itu, kegiatan dirancang lebih dari sekadar membaca, melainkan mendorong siswa untuk berkarya dan berpikir kritis.
Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, hari pertama diisi dengan sesi perkenalan yang hangat, di mana tim KKN yang berjumlah 10 orang dibagi menjadi tiga kelompok untuk menangani seluruh kelas. Sesi dialog interaktif di mana siswa bebas bertanya tentang pengalaman kuliah menjadi pembuka yang akrab.
Hari kedua difokuskan pada sosialisasi perpustakaan desa Jungke Gajah dan menantang siswa untuk membuat cerita kreatif. Puncaknya terjadi di hari terakhir, di mana siswa melakukan proyek membuat es krim berdasarkan buku bacaan “Aku dan Es Krim,” lalu mempresentasikan hasilnya.
T. Farhan Syah, Ketua Kelompok KKN, menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah menciptakan pengalaman belajar yang utuh. “Di tingkat MTs, kami ingin mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi, tapi juga produsen karya. Sungguh di luar dugaan, karya cerita dan proyek mereka sangat kreatif. Ini membuktikan bahwa jika diberi stimulus yang tepat, potensi siswa di sini luar biasa,” ungkapnya.
Kepala dan guru di MTSS Pulo Tige, menyambut baik pendekatan ini. “Metode yang dibawakan adik-adik mahasiswa ini sangat interaktif dan relevan. Mereka tidak hanya menyuruh membaca, tapi mengajak siswa berpikir kritis dan berkarya. Ini sangat membantu kami para guru dalam menerapkan semangat kurikulum merdeka belajar,” ujarnya.
Antusiasme juga datang langsung dari peserta. Mauliza, salah satu pemenang lomba menulis cerita, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Senang sekali cerita saya diapresiasi. Acaranya seru, apalagi pas bikin es krim. Jadi tahu kalau dari buku kita bisa belajar banyak hal yang bisa langsung dicoba,” tuturnya sambil tersenyum.
Sebagai penutup seluruh rangkaian kegiatan, tim KKN memberikan apresiasi untuk karya cerita dan presentasi proyek terbaik di masing-masing kelas. Momen penghargaan di setiap kelas ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk tampil di depan umum dan memicu ketertarikan mereka untuk menjadi pengunjung aktif di perpustakaan desa Jungke Gajah. Ini menjadi bukti komitmen tim KKN LT_BM-J1 dalam menyebarkan semangat literasi ke semua jenjang pendidikan di Kecamatan Permata.
(Tim KKN LT_BM-J1/Rilis)