Pada salah satu sudut mahakarya Tuhan di Badean, pernahkah kalian berpikir bahwa aliran sungai yang menenangkan dan tidak pernah berubah sejak dahulu kala, ternyata selalu merekam apa saja yang pernah terjadi di Badean tanpa terlewat sedikit pun. Siapa yang dapat membayangkan, lebih dari sekadar hamparan sawah nan-hijau dan sejuknya udara pegunungan Argopuro, Desa Badean menyimpan sebuah cerita lama yang sangat menarik untuk dikupas lebih dalam lagi.
Badean bukan hanya soal tempat wisata dengan pemandangan alam yang dapat membuat hati menjadi adem, tetapi juga sejarah masa lampau. Lebih jauh lagi tentang Badean, tahukah kalian, kalau nama “Badean” punya cerita tersendiri. Menurut tradisi lisan kata “Badean” berasal dari bahasa Jawa “Bade’an” yang artinya tebakan, dahulu konon desa ini menjadi Saksi bisu dari perjalanan seorang Patih bernama Jayangrana ketika ia sedang melintasi wilayah kekuasaan Majapahit.
Di sela-sela perjalanannya itu, Sang Patih bertemu dengan Putri Rengganis yang merupakan sosok penunggu Gunung Argopuro yang konon memiliki kecantikan melegenda. Di sisi lain para pengawal berbisik-bisik mengenai putri tersebut. Setelah berpisah selama sewindu Patih Jayangrana beserta pengawalnya masih tetap penasaran sehingga memilih untuk kembali ke tempat lembah Gunung Argopuro, sayangnya mereka sudah tidak bertemu Putri Rengganis. Sang patih yang sedang kebingungan akhirnya memilih untuk bertanya pada seorang nenek tua dan mendapatkan jawaban bahwa Putri Rengganis yang sebenarnya adalah penguasa gunung ini yang tinggal di balik lereng gunung.
Tak hanya penamaan Desa Badean yang mempunyai tradisi lisan, dusun Driso pun diambil dari nama mbah Driso yang merupakan salah seorang pembabat tanah daerah tersebut. Terdapat dua versi tentang makam mbah Driso, sebagian dari masyarakat mengakui bahwa makamnya berada di area pemakaman warga namun tidak diketahui secara jelas terdapat di bagian mana. Sedangkan versi ke-dua, mbah Driso dimakamkan di sekitar sungai atas permintaannya yang tidak ingin dimakamkan secara berlebihan
Sejarah Desa Badean menunjukkan bahwa daerah ini mempunyai masa lalu yang sangat kaya dan berharga. Terletak tak jauh dari sini, desa ini menyimpan banyak cerita penting dari zaman dulu yang membentuk identitasnya sampai sekarang. Penemuan seperti pecahan gerabah tua dan susunan batu yang tidak biasa menjadi tanda bahwa sejarah Badean lebih panjang dari yang kita kira. Sayangnya, sebagian besar kisah ini belum tertulis secara resmi dan hanya diceritakan dari mulut ke mulut. Padahal, ini semua adalah peninggalan penting yang seharusnya dipelajari dan dicatat sebelum akhirnya hilang.
Desa Badean terletak di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, merupakan salah satu desa yang patut diperhatikan. Meskipun belum banyak diketahui secara luas, desa ini menyimpan cerita panjang dan potensi besar. Dari sisi sejarah, Badean memiliki posisi strategis karena berada di jalur pertanian dan perkebunan. Sejak dulu, warga sudah menggantungkan kehidupan dari hasil alam seperti padi, kelapa, dan aneka buah. Hingga kini, sebagian besar penduduk masih menjadikan pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Saat kita mengunjungi Badean sekarang, suasana damainya langsung terasa. Hamparan sawah yang luas menjadi ciri khas pemandangan desa ini. Namun, di balik kesan sederhananya, Badean menyimpan banyak peluang yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Desa Badean memiliki potensi besar untuk terus tumbuh, selama ada sinergi antara warga dan pihak pemerintah desa. Warisan sejarahnya bisa dijadikan fondasi untuk memperkuat identitas lokal, seperti dengan menghidupkan kembali cerita lama atau mengadakan agenda budaya rutin. Langkah ini tidak hanya menjaga tradisi, tapi juga bisa menarik minat wisatawan dan membuka peluang ekonomi tambahan.
Selain itu, kondisi alamnya yang masih terjaga menjadi aset berharga. Badean sangat berpotensi dikembangkan sebagai desa wisata berbasis alam dan edukasi pertanian. Tentu, semua itu memerlukan proses dan kerja keras.
Bagi saya pribadi, tanpa adanya catatan sejarah yang lengkap tentang Badean adalah kerugian besar bagi kita. Kita jadi kehilangan kesempatan dari kehidupan masa lalu orang-orang terdahulu. Jika dari informasi yang tersisa bisa dikumpulkan dan disusun dengan baik, mungkin kita bisa menemukan hal-hal menarik tentang bagaimana masyarakat di sana berkembang. Ini bukan sekedar soal sejarah, tapi juga tentang bagaimana manusia, alam, dan kehidupan sosial saling mempengaruhi. Oleh karena itu, sudah saatnya kita mulai mencatat semua informasi, sekecil apa pun, untuk diwariskan ke masa depan.
Kesimpulannya, Desa Badean adalah contoh nyata bahwa sebuah tempat bisa menyimpan lebih dari sekedar keindahan fisik. Ia adalah ruang kehidupan yang kaya akan nilai, sejarah, dan potensi. Badean adalah desa yang layak untuk dikenang, dijaga, dan dikembangkan, baik sebagai warisan sejarah maupun sebagai kawasan wisata berbasis alam dan budaya. Kini saatnya bagi kita semua untuk mulai mencatat, melestarikan, dan mengembangkan warisan yang sudah ada agar tidak hilang ditelan waktu. Melalui narasi dan kerja kolektif, Badean bisa menjadi inspirasi dan kebanggaan bagi Jember, Jawa Timur, dan bahkan Indonesia.