Masalah sampah di Indonesia hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Menurut laporan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Indonesia menghasilkan lebih dari 35 juta ton sampah per tahun, dengan rata-rata timbulan mencapai jutaan ton setiap bulannya, mulai dari sisa makanan, plastik sekali pakai, hingga limbah rumah tangga lainnya. Padahal Sebagian besar sampah tersebut sebenarnya masih bisa dimanfaatkan kembali, terutama sampah organik yang jumlahnya mencapai lebih dari separuh total timbulan sampah nasional.
Di tengah kondisi tersebut, upaya untuk memanfaatkan limbah rumah tangga kini menjadi langkah penting yang perlu terus didukung. Salah satu limbah sederhana yang sering diabaikan adalah cangkang telur. Benda kecil yang hampir setiap hari kita hasilkan dari dapur ini biasanya langsung berakhir begitu saja di tempat sampah, padahal di balik bentuknya yang rapuh, cangkang telur menyimpan potensi besar sebagai sumber nutrisi alami bagi tanaman. Dengan pengolahan yang tepat, limbah kecil ini dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat, murah, dan ramah lingkungan.
Jika ditelusuri lebih jauh, cangkang telur mengandung lebih dari 90% kalsium karbonat, yaitu mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk memperkuat struktur batang, mendukung pertumbuhan akar, dan menjaga keseimbangan pH tanah. Selain kalsium, cangkang telur juga memiliki magnesium dan fosfor yang membantu proses fotosintesis serta meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman. Sifat alkalinnya juga mampu menetralkan tanah yang terlalu asam sehingga nutrisi lain dapat diserap dengan baik. Selama ini, banyak masyarakat tidak menyadari nilai nutrisi tersebut sehingga limbah cangkang telur hanya dianggap sebagai sampah yang tidak memiliki fungsi. Padahal, dengan sedikit pengolahan, limbah ini dapat menjadi alternatif pupuk sehat yang dapat menggantikan sebagian penggunaan pupuk kimia.
Cara pembuatan pupuk dari cangkang telur ini sangat mudah dan dapat dipraktikan oleh siapa saja. Pertama, kumpulkan cangkang telur dan cuci bersih hingga tidak ada putih telur yang tersisa. Setelah itu, jemur atau keringkan cangkang telur lalu dihaluskan hingga menjadi bubuk halus agar nutrisi dapat cepat terserap oleh tanah. Bubuk tersebut lalu diaplikasikan ke tanaman dengan ditaburkan ke sekitar tanamanan atau dicampurkan langsung pada tanah. Sementara itu, jika ingin dijadikan pupuk organik cair bubuk cangkang telur tersebut dicampurkan dengan 10ml cuka dapur, lalu didiamkan selama kurang lebih 24 jam hingga terdapat reaksi antara bubuk cangkang telur dan cuka. Setelah itu, untuk pengaplikasiannya cairan tersebut dicampurkan dengan 1 liter air lalu dapat langsung disemprotkan atau disiram ke area daun atau akar tanaman. Proses sederhana tersebut tidak membutuhkan alat khusus, biaya tambahan, atau keahlian tertentu sehingga dapat dipraktikan di rumah.
Pemanfaatan cangkang telur sebagai pupuk organik ini tidak hanya membawa manfaat bagi tanaman, tetapi juga menjadi langkah menuju pengelolaan lingkungan yang bijak dan hal ini juga merupakan upaya untuk meningkatan ketahanan pangan. Kebiasaan kecil ini bukan hanya membantu mengurangi sampah rumah tangga, tetapi juga membuka jalan menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pemanfaatan cangkang telur ini memperlihatkan bahwa perubahan besar sering kali berawal dari tindakan sederhana yang kita lakukan setiap hari. Mulailah dari kebiasaan yang paling sederhana, dan rasakan dampaknya bagi lingkungan sekitar. Mari kita sama sama menjadikan limbah bukan hanya sebuah masalah, melainkan sebagai peluang, dan mari tumbuhkan kesadaran bahwa menjaga bumi dapat dimulai dari satu Langkah kecil yang kita lakukan dengan konsisten
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”






































































