Debut Bot Pintar Cegah Stunting. Inovasi Digital dari Mahasiswa UNHAS untuk Watang Bacukiki Bergenerasi Sehat
Watang Bacukiki, 31 Juli 2025 — Sebuah langkah inovatif kembali lahir dari semangat pemberdayaan masyarakat. Sebuah chatbot pintar bernama Botting resmi diluncurkan sebagai solusi edukatif untuk mengatasi persoalan stunting yang masih menjadi tantangan serius di berbagai wilayah, termasuk di Kelurahan Watang Bacukiki, Kota Parepare.
Botting, singkatan dari “Bot Pintar Warga Kelurahan Watang Bacukiki dalam Pencegahan Stunting”, merupakan hasil karya Riswan Ramadhan, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Hasanuddin yang saat ini menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114 di Kelurahan Watang Bacukiki. Tidak hanya bertindak sebagai penggagas, Riswan juga sepenuhnya merancang dan membangun bot ini secara mandiri, mulai dari desain sistem hingga pengembangan konten edukatif di dalamnya.
“Saya melihat bahwa salah satu kunci pencegahan stunting adalah akses informasi yang tepat dan mudah dipahami masyarakat. Dari sanalah lahir ide untuk menciptakan Botting sebuah asisten digital yang bisa membantu masyarakat bertanya dan belajar tentang gizi, kesehatan ibu dan anak, hingga peran penting 1000 Hari Pertama Kehidupan,” ujar Riswan.
Botting dirancang dengan pendekatan sederhana namun berdampak. Pengguna cukup memindai QR Code untuk langsung terhubung dengan bot dan mulai berdialog secara interaktif. Tidak perlu mengunduh aplikasi atau membuat akun hanya satu langkah mudah menuju edukasi gizi yang aplikatif dan personal.
Di balik desainnya yang user-friendly, Botting menyimpan berbagai fitur edukatif, antara lain:
- Tanya jawab seputar stunting, gizi balita, dan kesehatan ibu hamil
- Rekomendasi pola makan harian untuk keluarga
- Penjelasan sederhana tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
- Informasi lokasi dan jadwal posyandu di Kelurahan Watang Bacukiki
- Bahasa ringan yang mudah dipahami oleh kader posyandu, ibu rumah tangga, hingga remaja
Mulai 31 Juli 2025, masyarakat Kelurahan Watang Bacukiki sudah dapat menggunakan Botting secara langsung dengan memindai QR Code yang telah disebarkan di berbagai titik layanan publik seperti Posyandu dan Kantor Kelurahan Watang Bacukiki.
Sebagai bagian dari pengenalan awal, Botting juga telah diperkenalkan secara langsung kepada para kader Posyandu Sumber Air, salah satu posyandu aktif di Kelurahan Watang Bacukiki. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Lurah, Nur Muhlisa, S.E., M.M., turut hadir dan mendampingi proses sosialisasi, sekaligus memberikan dukungan penuh terhadap pemanfaatan teknologi dalam bidang kesehatan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Harapannya, bot ini bisa digunakan oleh masyarakat secara luas dan menjadi sarana edukasi yang terus berkembang di masa mendatang,” ungkap Ibu Lurah di sela kegiatan.
Untuk mendukung keberlanjutan program, penyerahan Botting secara resmi telah dilakukan kepada pihak kelurahan, yang diterima langsung oleh Lurah Watang Bacukiki, Ibu Nur Muhlisa, S.E., M.M. Penyerahan ini menandai komitmen bersama untuk menjadikan teknologi sebagai bagian dari pelayanan publik yang proaktif dan edukatif.
Dengan semangat kolaborasi antara teknologi, edukasi, dan kearifan lokal, Botting bukan hanya sebuah inovasi digital, melainkan simbol harapan bahwa dari hal kecil, perubahan besar bisa dimulai menuju masa depan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
Berita dan Foto : Riswan Ramadhan
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”