Di tengah dinamika skena musik dan sepak bola di Bandung, muncul sebuah kolektif selektor bernama DEFFNFREE, yang digagas oleh dua anak muda bernama Ikhsan dan Defri. Kolektif ini lahir pada 2025 dari percakapan sederhana saat keduanya sedang berkumpul pada suatu malam. Tidak ada perencanaan besar pada mulanya,hanya keinginan untuk menghadirkan gaya musik yang berbeda dari apa yang umum dimainkan di ruang-ruang nobar.
Ikhsan mengungkapkan bahwa tujuan awal mereka adalah memperluas pengetahuan pendengar mengenai keberagaman musik. “Kami ingin menunjukkan bahwa musik itu luas,” ujarnya. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pembentukan identitas DEFFNFREE.
Nama “DEFFNFREE” merupakan singkatan dari defend and free. Secara filosofis, nama tersebut menggambarkan dua nilai yang dianggap penting oleh para pendirinya: bertahan pada prinsip di tengah tekanan, serta kebebasan dalam berekspresi melalui musik. “Dalam tekanan apa pun, kami harus bisa bertahan dan tetap bebas melakukan apa yang kami inginkan,” kata Defri.
Menawarkan Alternatif di Tengah Pakem Britpop
Dalam praktiknya, DEFFNFREE dikenal berani menghadirkan setlist yang tidak lazim untuk sebuah acara nobar. Ketika sebagian besar tempat memilih Britpop sebagai musik pengiring pra atau pascapertandingan, mereka justru membawa campuran elektronik, reggae, techno, breakbeat, hip-hop, hingga funkot.
Keputusan tersebut bukan tanpa alasan. Bagi Ikhsan dan Defri, keberagaman genre memberi ruang untuk eksplorasi sekaligus memperluas pengalaman pendengar. “Kami memainkan musik yang kami suka tanpa terpaku pada satu genre,” kata mereka.
Reaksi penonton pun beragam. Ada yang menerima dengan antusias, ada pula yang kurang menyukai perubahan suasana. Namun, hal itu tidak menjadi hambatan bagi DEFFNFREE. Mereka memahami bahwa setiap selektor memiliki karakter masing-masing, dan perbedaan itu merupakan hal yang wajar dalam dunia musik.
Pentingnya Menghadirkan Kebaruan di Ruang Publik
Menurut DEFFNFREE, memberikan warna baru di ruang-ruang yang sudah memiliki pola musik tertentu justru penting untuk dilakukan. “Meskipun kami masih belajar mixing, tidak ada salahnya mencoba berbagai genre. Hal itu membuat suasana lebih menarik dan tidak monoton,” jelas mereka.
Komitmen tersebut juga terlihat dalam pilihan mereka untuk memutar karya-karya yang kurang dikenal publik. Mereka percaya bahwa setiap karya layak mendapatkan ruang apresiasi, terlepas dari popularitasnya. Tidak jarang, lagu yang awalnya asing bagi penonton justru berhasil menghidupkan suasana acara.
Ketika ditanya mengenai lagu atau genre underrated yang paling mereka banggakan, Ikhsan dan Defri hanya menjawab dengan ringan, “Mungkin lebih seru kalau langsung melihat setlist kami saat tampil.”
Pengalaman di Lapangan dan Dampaknya
Salah satu pengalaman yang berkesan bagi DEFFNFREE adalah ketika mereka harus tampil di dua tempat berbeda dalam satu hari. Situasi tersebut mungkin dianggap biasa oleh beberapa selektor berpengalaman, namun bagi mereka, kesempatan itu menjadi bukti bahwa upaya kecil mereka mulai mendapatkan perhatian.
Kehadiran mereka dalam acara nobar juga memberi dampak emosional tersendiri. Ikhsan dan Defri menyebut momen ketika musik yang mereka putar mampu mencairkan ketegangan para penonton sebelum pertandingan dimulai sebagai hal yang membanggakan. “Rasanya puas ketika melihat suasana berubah menjadi lebih cair,” ungkap mereka.
Beberapa penonton pun pernah memberikan apresiasi langsung atas keberanian DEFFNFREE menyuguhkan genre alternatif. Meskipun tidak banyak, masukan tersebut cukup berarti bagi mereka untuk terus berkembang.
Arah Masa Depan DEFFNFREE
Ke depan, DEFFNFREE memiliki rencana untuk tidak hanya menjadi selektor, tetapi juga memproduksi karya sendiri. Langkah ini mereka anggap sebagai perkembangan alami dari perjalanan mereka selama ini.
Selain itu, mereka berharap dapat memperluas ruang gerak musik alternatif di Bandung, bahkan di tingkat yang lebih luas. Dengan konsistensi mereka mempertahankan prinsip “defend and free”, DEFFNFREE ingin tetap menjadi ruang kecil bagi keberagaman musikal yang kerap terpinggirkan.
“Fokus utama kami selanjutnya adalah mencoba membuat karya sendiri,” tegas mereka.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”








































































