Sumber gambar: https://www.nestle.com/media/images-video?hl=id-ID
Di tulis oleh: Adinda Meitiara, Alfalfa Aulia Frida, Muhammad Ilham Pulungan, Muhammad Iqbal Affandi, Zalfa Mufida
Nestlé, perusahaan multinasional di bidang makanan dan minuman, kini semakin serius dalam memperkuat digitalisasi. Dengan jaringan distribusi yang luas dan ribuan produk yang dipasarkan di lebih dari 180 negara, sistem informasi menjadi kunci penting untuk menjaga efisiensi operasional.
Sebelum adanya sistem informasi terintegrasi, proses transaksi dan pencatatan di Nestlé masih dilakukan secara manual. Wahyu Hidayat, Admin Keuangan di Nestlé, mengungkapkan bahwa sistem lama cukup menyulitkan.“Sebelum adanya sistem informasi kasir dan persediaan barang, transaksi masih dicatat manual di buku kas, sementara stok barang diperbarui lewat kartu stok,” jelas Wahyu.
Menurutnya, metode manual ini sering menimbulkan keterlambatan, rawan kesalahan, hingga menghambat penyusunan laporan.
Transformasi Lewat SDLC
Untuk mengatasi masalah tersebut, Nestlé menerapkan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Proses ini mencakup perencanaan, analisis kebutuhan, desain, implementasi, hingga pemeliharaan.Kini, sistem informasi kasir dan persediaan mampu mencatat transaksi secara real-time, mengontrol distribusi produk, dan menyajikan laporan keuangan serta manajemen dengan lebih akurat.
Dari TPS hingga ERP: Sistem yang Terintegrasi
Nestlé mengandalkan berbagai jenis sistem informasi, mulai dari:
• Transaction Processing System (TPS): mencatat transaksi penjualan dan monitoring stok.
• Management Information System (MIS): menyajikan laporan keuangan, evaluasi produksi, dan distribusi.
• Customer Relationship Management (CRM): mengelola data pelanggan serta strategi promosi.
• Enterprise Resource Planning (ERP): menggunakan SAP ERP untuk menghubungkan keuangan, produksi, distribusi, hingga SDM secara global.
• Supply Chain Management (SCM): memastikan ketersediaan produk di pasar tanpa kelebihan atau kekurangan stok.
Manfaat di Berbagai Level Manajemen
Implementasi ini memberi manfaat di berbagai level manajemen:
• Operasional: laporan penjualan harian, status stok, distribusi.
• Taktis: efisiensi produksi, KPI departemen, analisis distribusi.
• Strategis: analisis tren pasar, forecasting permintaan, hingga perencanaan ekspansi bisnis.
Menyongsong Era Cloud dan IoT
Selain itu, Nestlé juga mulai mengintegrasikan teknologi cloud computing, business intelligence, serta fitur e-wallet dan Internet of Things (IoT). Inovasi ini membuat perusahaan lebih fleksibel, aman, sekaligus mampu mengikuti tren digitalisasi global.
Kesimpulan
Digitalisasi sistem informasi menjadikan Nestlé lebih efisien dan akurat dalam pengelolaan data. Seperti disampaikan Wahyu Hidayat, tantangan sistem manual kini teratasi dengan ekosistem digital yang terintegrasi, mendukung pengambilan keputusan dari level kasir hingga eksekutif.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”