Aktivitas membuat, mengirim, dan mengonsumsi makanan di kantin Ma’had sebenarnya mencerminkan realitas ekonomi kecil yang sering kali tidak diperhatikan. Di balik piring makan yang disantap mahasiswa setiap pagi, ada proses kerja yang cukup panjang dan membutuhkan ketahanan fisik serta mental. Dari dokumen yang disusun, terlihat bahwa proses produksi makanan tidak hanya tentang memasak, tetapi juga merupakan sistem yang harus cepat, tepat, dan efisien.
Pertama, tantangan terbesar muncul dari awal, yaitu proses belanja di pasar Kalitanjung. Ibu kantin harus pergi setelah subuh, menghadapi pasar yang ramai, panas, dan melelahkan. Karena minimnya bantuan, seluruh proses mulai dari memilih bahan, menawar harga, hingga membawa belanjaan dilakukan sendiri. Hal ini membuktikan bahwa produksi makanan di kantin kampus tidak sederhana. Terdapat biaya tenaga dan waktu yang tinggi di belakang harga makanan yang tetap terjangkau bagi mahasiswa.
Kedua, distribusi makanan yang tampak sederhana, seperti makanan disusun di etalase lalu pembeli memilih, sebenarnya membutuhkan manajemen yang rapi. Kualitas makanan harus tetap terjaga sejak proses memasak, penyusunan, hingga penyajian. Keteraturan distribusi ini mencerminkan profesionalitas kantin meskipun fasilitas dan sumber daya terbatas.
Ketiga, aspek konsumsi menunjukkan dinamika tersendiri. Karena jumlah pembeli tidak bisa diprediksi, pengelola kantin harus bisa menyeimbangkan stok bahan agar tidak terjadi pemborosan, tetapi tetap siap ketika ada lonjakan pembeli tiba-tiba. Ketidakpastian permintaan ini menjadi beban dalam manajemen usaha kecil.
Dari semua proses tersebut, jelas bahwa kantin Ma’had bukan hanya tempat makan, tetapi juga contoh nyata bagaimana ekonomi mikro berjalan dalam kehidupan kampus. Ada usaha keras untuk menjaga kualitas, ketahanan fisik dalam memperoleh bahan baku, serta kemampuan mengatur stok di tengah situasi pasar yang tidak stabil. Model kantin seperti ini layak mendapat perhatian lebih, karena mereka berperan penting dalam menjaga ketersediaan pangan sehari-hari bagi mahasiswa dengan harga yang tetap terjangkau.
Secara keseluruhan, rangkaian proses produksi hingga konsumsi makanan di kantin Ma’had menunjukkan bahwa ekonomi pangan bukan hanya teori yang dipelajari di kelas, tetapi juga praktik nyata yang terjadi setiap hari—di tangan para pelaku kecil yang memiliki
kontribusi besar.
Dosen Pengampu :
Hj. Yeti Nurizzati, M.Si.
Anggota Kelompok 1 :
1. Rindi Fatmawati
2. Laura Florencia Azahra Gunalan
3. Anita Sari
4. Faiha Azzahra Khan
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”






































































