Pangandaran, 27 Oktober 2025 — Tim Universitas Padjadjaran melaksanakan program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) bertajuk “Faith and Sustainability: Encouraging Climate Action and Promoting Composting Through Collaboration with Religious Leaders in Cibenda Pangandaran.” Program ini berfokus pada penguatan kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dengan pendekatan berbasis nilai-nilai keagamaan, khususnya melalui peran tokoh agama di Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Kegiatan ini diketuai oleh Dwi Masrina, M.Med.Kom., dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, dengan anggota tim terdiri atas empat dosen, yaitu Linda Kurniawati, M.M., Atef Fahrudin, .M.I.Kom., Preciosa Alnashava Janitra, M.Si., dan Dr. Nindi Aristi, M.Comm. Selain itu terdapat dua belas mahasiswa/i dari Program Studi Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Pangandaran yang membantu dalam kegiatan ini. Seluruh tim berkolaborasi langsung dengan masyarakat dan tokoh agama setempat dalam merancang, melaksanakan, dan mendokumentasikan kegiatan PPM ini.
Selama pelaksanaan kegiatan, tim Unpad bekerja sama dengan para ustaz dan masyarakat setempat untuk menggelar serangkaian kegiatan yang berlangsung di tiga masjid berbeda. Setiap kegiatan diisi dengan ceramah dan diskusi yang menekankan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari keimanan dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Kegiatan pertama berlangsung di Masjid Hidayatul Falah, Dusun Budiasih, pada 17 Oktober 2025. Dihadiri sekitar 30 ibu-ibu jamaah, pengajian ini menghadirkan pemateri Ustad Nanang Ruswana Iskandar (53 Tahun), yang mengajak masyarakat memahami peran manusia sebagai penjaga bumi, bukan perusak alam. “Manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi, bukan untuk merusaknya. Menjaga lingkungan berarti menjalankan amanah Allah yang menugaskan kita untuk merawat ciptaan-Nya,” ujar Nanang dalam ceramahnya.
Salah satu peserta, Siti Fatimah (43 tahun), mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari kegiatan ini. “Kita sebagai manusia yang ditugaskan menjadi pemimpin di muka bumi harus bisa mengelola lingkungan agar bermanfaat, bukan hanya untuk sekarang tapi juga masa depan. Dengan begitu, setiap tindakan kita menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah,” tuturnya.
Kegiatan kedua dilaksanakan pada 24 Oktober 2025 di Masjid Al Ikhlas, Dusun Cibenda, melalui khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ustad Yayan Adiyanto (42 Tahun) di hadapan sekitar 80 jamaah laki-laki. Dalam khutbahnya, Yayan mengingatkan bahwa berbagai bencana yang terjadi di dunia merupakan akibat dari ulah manusia yang lalai menjaga keseimbangan alam. “Banyak bencana di dunia ini muncul karena tangan-tangan manusia yang lalai menjaga keseimbangan alam. Padahal, Allah telah mengingatkan bahwa mereka yang membuat kerusakan sering kali tidak menyadarinya,” katanya, seraya mengutip QS. Al-Baqarah ayat 12.
Salah satu jamaah, Pak Awan (37 tahun), menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Isi khutbahnya sangat bermanfaat. Temanya tentang lingkungan dan bagaimana kita bisa memperbaiki diri melalui agama. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini agar terus berlanjut,” ujarnya.
Kegiatan terakhir digelar pada 27 Oktober 2025 di Masjid Al-Istiqomah, Dusun Cibenda. Sekitar 20 warga mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Ustad Husenudin Mubarok (48 Tahun), yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan mulai dari rumah sendiri. “Rasulullah mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Orang yang merusak lingkungan termasuk orang yang dzalim terhadap dirinya sendiri dan makhluk lain,” ujar Husenudin dalam ceramahnya.
Salah seorang peserta, Pak Rusnadi (59 tahun), menilai kegiatan tersebut memberikan pemahaman baru tentang hubungan antara iman dan tanggung jawab terhadap alam. “Intinya, kita sebagai khalifah harus menjaga lingkungan dan keamanan. Kalau manusia beriman dan bertakwa, efeknya akan baik untuk alam dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Melalui kegiatan PPM ini, tim dosen Unpad berharap masyarakat semakin menyadari bahwa menjaga lingkungan bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga bagian dari nilai moral dan spiritual. Program ini juga mendorong praktik nyata seperti komposting dan pengelolaan sampah rumah tangga, yang diharapkan dapat menjadi langkah kecil namun berdampak besar dalam upaya menghadapi perubahan iklim.
Kolaborasi antara akademisi, tokoh agama, dan masyarakat menjadi bentuk nyata penerapan konsep Faith and Sustainability, yang memadukan kekuatan iman dengan aksi keberlanjutan demi kelestarian lingkungan hidup di Pangandaran dan sekitarnya.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































