Makassar, 1 Oktober 2025 — DPD Gemabudhi Sulawesi Selatan memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2025 dengan penuh makna. Peringatan ini tidak sekadar seremoni, melainkan momentum reflektif untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar persatuan bangsa Indonesia.
Ketua DPD Gemabudhi Sulawesi Selatan, Enrique Justine Sun, S.Kom., dalam sambutannya menyampaikan pesan mendalam mengenai arti Pancasila dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Pancasila adalah payung kebangsaan yang melindungi kita semua. Ia adalah kekuatan moral yang membuat bangsa ini tetap berdiri tegak, meski menghadapi berbagai tantangan zaman. Selama kita merawatnya, Pancasila akan terus menjadi cahaya bagi persatuan dan masa depan Indonesia,” ujarnya.
Untuk memperkuat pesan tersebut, Enrique Justine Sun menyisipkan kutipan filsafat kuno dalam bahasa Sanskerta:
“Dharmo rakṣati rakṣitaḥ” — Dharma akan melindungi mereka yang menjaganya.
“Satyam eva jayate” — Hanya kebenaranlah yang akhirnya menang.
Makna dari kutipan ini, menurut beliau, sejalan dengan semangat Pancasila yang menuntun bangsa agar selalu berpijak pada kebenaran, keadilan, dan kebajikan.
DPD Gemabudhi Sulawesi Selatan menegaskan bahwa Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keutuhan NKRI di tengah arus globalisasi, perbedaan ideologi, serta potensi ancaman persatuan. Peringatan ini juga menegaskan komitmen Gemabudhi untuk terus berkontribusi dalam memperkuat harmoni sosial dan toleransi antarumat beragama.
“Hari ini bukan hanya soal mengingat masa lalu, tetapi juga menata langkah ke depan. Pancasila harus kita hidupkan dalam setiap tindakan, agar bangsa ini semakin kokoh, berdaulat, dan bermartabat,” tambah Enrique Justine Sun
Dengan semangat Hari Kesaktian Pancasila, DPD Gemabudhi Sulawesi Selatan mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup yang nyata.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”