Bekasi, 05 Desember 2025 – Upaya menanamkan nilai toleransi sejak dini kembali diwujudkan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh mahasiswi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) di TPQ At-Tiin, Kecamatan Setu, Bekasi Timur. Kegiatan ini mengangkat tema penguatan sikap toleransi beragama pada anak-anak melalui metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Tidak menggunakan pendekatan ceramah formal, para mahasiswi UBSI menyajikan materi melalui konsep Fun Learning, yaitu metode pembelajaran yang mengutamakan interaksi, diskusi ringan, dan aktivitas bermain. Pendekatan ini dipilih agar anak-anak dapat memahami nilai toleransi secara natural tanpa merasa digurui.
Kegiatan diawali dengan sesi perkenalan dan ice breaking untuk menciptakan suasana yang lebih akrab. Antusiasme anak-anak muncul ketika pemateri mengajukan pertanyaan yang dekat dengan keseharian mereka, seperti pengalaman memiliki teman berbeda agama atau pengetahuan tentang berbagai bentuk ibadah di Indonesia. Melalui dialog ringan tersebut, pemateri menggali pemahaman awal peserta sambil mengarahkan mereka pada nilai utama, yaitu pentingnya menghargai perbedaan.

Penyampaian materi dilakukan menggunakan bahasa sederhana, cerita relevan, serta contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak diajak memahami bahwa toleransi tercermin dalam perilaku kecil seperti tidak mengejek, tidak memaksa keyakinan, serta mampu menjalin pertemanan tanpa memandang perbedaan agama.
Memasuki sesi permainan, suasana kegiatan menjadi semakin interaktif. Melalui game edukatif seperti “Siapa Aku?”, anak-anak menebak karakter dan situasi yang berkaitan dengan toleransi. Selain itu, terdapat simulasi yang menggambarkan cara bersikap ketika menghadapi perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun hadir dalam bentuk permainan, rangkaian aktivitas ini telah dirancang untuk menanamkan nilai empati, keterbukaan, dan penghargaan terhadap keberagaman.

Di akhir kegiatan, para mahasiswi UBSI berharap anak-anak TPQ At-Tiin dapat membangun pola pikir positif bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan menjadi kesempatan untuk saling memahami. Penyuluhan ini menjadi upaya nyata dalam memperkuat pemahaman toleransi sebagai kebiasaan yang perlu diterapkan di lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama yang diwarnai antusiasme peserta. Ekspresi ceria anak-anak menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga pengalaman belajar yang menyenangkan.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”







































































