• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Kirim Berita Media Wanita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Efisiensi Tanggap Bencana

M. Kafrawy Saenong (Peneliti Lembaga Studi Kebijakan Publik dan Pemerhati Bencana)

mandiriunhas mandiriunhas by mandiriunhas mandiriunhas
24 January 2025
in Opini
A A
0
PhotoFunia 1700429532
876
SHARES
1.3k
VIEWS

Ring of Fire sebutan untuk Indonesia yang berarti negara yang akan selalu dibayangi dengan bencana. Bencana semestinya bisa menjadi sahabat dekat bagi masyarakat Indonesia. Tentu tidak terkecuali kita yang ada di Makassar atau di mana saja. Sehingga aktifitas kita sehari-hari sudah dilengkapi dengan pemahaman tanggap bencana.

Menurut Dwikorita Karnawati sebagaimana dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa Warga Kobe, Jepang yang selamat dari bencana alam disebabkan karena upaya pertolongan sendiri (34.9%), pertolongan keluarga (31.9%), pertolongan teman atau tetangga (28.0%), pertolongan pejalan kaki (2.6%), pertolongan oleh tim penyelamat (1.7%), dan pertolongan lainnya hanya (0.9%). Dari data di atas, maka disimpulkan pertolongan sendiri akan mengakibatkan banyak nyawa yang selamat jika terjadi bencana.

Leaderboard apa apa

Bencana bisa saja diperkirakan datangnya. Namun di waktu yang bersamaan, bencana bisa datang tanpa memberi peringatan seperti terjadi di penghujung tahun 2018 di Banten dan Lampung. Bencana tidak perlu membuat kita takut secara berlebihan. Bencana harusnya kita hadapi dengan penuh ketangkasan.

Baca Juga

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025

Tanggap bencana yang efektif dan efisien menurut penulis setidaknya ada tujuh hal. Pertama, sedia  menghadapi bencana tanpa rasa takut. Tidak perlu takut dengan bencana. Dari orang kecil sampai orang dewasa semestinya telah punya pengetahuan dan bersiap sedia untuk menghadapi bencana.

Kedua, menyiapkan bahan-bahan makanan dan minuman yang cukup di segala sudut rumah. Kita bisa belajar di beberapa negara seperti Selandia Baru yang menyimpan makanan dan minuman di tempat sampah. Ini dilakukan untuk mengamankan situasi lapar saat terkurung beberapa hari di dalam gedung. Oleh karena itu, pelajaran dari Negeri Kiwi ini bisa kita adopsi untuk tempat kita yang sering dikunjungi bencana.

Ketiga, mengamankan segala dokumen mulai dari pendidikan hingga data-data terkait kependudukan. Kita harus menduplikat dokumen-dokumen penting dan menyimpannya di tempat penyipanan online, diemail atau di harddisk (flashdisk) yang dimiliki.

Keempat, mengikuti arahan atau edukasi bencana dari setiap tempat yang kita singgahi. Sehingga, saat berkunjung di mana saja, hal paling utama kita ketahui adalah ruang-ruang darurat itu. Maka saat terjadi bencana, kita sudah tanggap dengan kejadian yang akan menimpa.

Kelima, menyediakan tas sederhana yang memuat pakaian untuk dua sampai tiga hari ke depan. Ini dilakukan dengan harapan akan datang bantuan pakaian dari saudara yang membantu. Jangan menyiapkan koper besar, karena akan memberatkan saat evakuasi terjadi.

Keenam, pengisian tenaga atau bahan bakar untuk kendaraan, alat komunikasi dan senter harus selalu keadaan penuh. Bahan bakar di kendaraan harus selalu dalam keadaan terisi. Sehingga bisa digunakan untuk pergi ke tempat yang aman. Alat komunikasi juga tidak boleh dalam keadaan kosong, harus dipenuhi dengan energi agar dapat mengabarkan keadaaan kita kepada keluarga dan sahabat. Senter atau alat penerang lainnya tidak kalah pentingnya untuk dibutuhkan saat darurat. Bencana alam umumnya mengakibatkan listrik padam. Maka dengan adanya senter, bisa menjadi alternatif pencahayaan kita.

Ketujuh, terus bergerak untuk selamat. Banyak kasus korban bencana alam selamat karena terus bergerak. Saat terjadi banjir, Hal paling sederhana segera pergi ke tempat yang lebih tinggi. Jangan berdiam diri di rumah atau menunggu bantuan datang. Selagi Ada kesempatan menyelamatkan diri, segera evakuasi diri sendiri baru menyelamatkan orang lain.

Keterampilan menghadapi bencana sudah saatnya dibekali sejak dini. Para orang tua, guru, pemerintah, dan masyarakat harus menyebarkan informasi mengenai kesiap-siagaan kita dalam memitigasi bencana. Setidaknya mampu kita minimalisir dampak buruk dari bencana. Kalau bukan kita sendiri yang menyelamatkan, maka tunggulah diselamatkan.

Share350Tweet219Share61Pin79SendShare
Leaderboard apa apa
Previous Post

Ekosistem Berkelanjutan: Kolaborasi penanaman 1000 bibit oleh KKN PMD UNRAM dan KKN IAIH NW LOTIM di Desa Gunung Malang, Pringgabaya

Next Post

Mau Kuliah Gratis Plus Uang Saku? STIE Kasih Bangsa Buka Beasiswa 2025

mandiriunhas mandiriunhas

mandiriunhas mandiriunhas

Related Posts

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025
Next Post
IMG20241102131910 1

Mau Kuliah Gratis Plus Uang Saku? STIE Kasih Bangsa Buka Beasiswa 2025

Aden Dilaga

Aden Dilaga Soroti Tambang Ilegal dan Ajak Pemuda Sumbawa Bersikap Tegas

MoU 1024x461 1

MAN 2 Bantul Jalin Kemitraan dengan AHASS Bambanglipuro Bantul

IMG 9090

Sinergi Mahasiswa KKN dan Warga Dusun Kubang: Bersama Membersihkan Jalan Raya

Dok. KKN PMD UNRAM Desa Korleko Selatan

Program Peningkatan Dengan Subtitusi Tepung Berbahan Dasar Daun Kelor Untuk Makanan Sehat Di Desa Korleko Selatan

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita