Etika bisnis berlandaskan pada prinsip-prinsip seperti integritas, kejujuran, tanggung jawab, keadilan, serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Sementara itu, bela negara memiliki lima nilai pokok yang berfungsi sebagai pedoman moral bagi seluruh warga negara dalam menjaga stabilitas dan keberlangsungan kehidupan berbangsa. Kedua hal ini memiliki kesamaan pada aspek integritas, menghormati hukum, dan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, lima nilai bela negara bisa digabungkan ke dalam konsep etika bisnis sebagai dasar dalam membuat keputusan manajemen yang memperhatikan kepentingan masyarakat dan kekuatan nasional. Berikut implementasi lima nilai dasar bela negara dalam etika bisnis:
A. Cinta tanah air melalui praktik bisnis yang tidak merugikan negara
Cinta tanah air dalam konteks bisnis tercermin pada keputusan dan aktivitas perusahaan yang tidak menimbulkan kerugian ekonomi, sosial, ataupun lingkungan bagi negara. Jika dilihat melalui sudut pandang etika lingkungan, manusia dituntut untuk memperlakukan alam bukan semata-mata demi kepentingan dan keuntungan pribadi. Etika ini menekankan pentingnya kesadaran bahwa menjaga kelestarian lingkungan juga bermanfaat bagi seluruh makhluk, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Etika lingkungan menekankan agar nilai-nilai etika dan moral diterapkan bagi seluruh masyarakat manusia, karena mereka itulah yang paling banyak menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan.
B. Kesadaran berbangsa dan bernegara melalui kepatuhan terhadap regulasi
Kesadaran berbangsa dan bernegara terlihat dari kepatuhan terhadap aturan hukum dan kebijakan pemerintah. Dalam mengelola bisnis, nilai ini diterapkan dengan mematuhi peraturan seperti UU Perseroan Terbatas, UU Perlindungan Konsumen, UU Ketenagakerjaan, serta aturan tentang pajak dan lingkungan. Jika perusahaan tidak menjalankan aturan tersebut, maka tidak hanya akan mengganggu kestabilan pasar, tetapi juga merusak sistem hukum di negara. Karena itu, mematuhi aturan adalah bagian dari cara berkontribusi membangun negara secara non-militer, karena memastikan segala kegiatan bisnis berjalan sesuai dengan hukum yang mendukung ketertiban dan keadilan nasional.
C. Keyakinan terhadap Pancasila sebagai fondasi etika organisasi
Pancasila memberikan panduan nilai moral yang sesuai dengan etika dalam berbisnis. Sila kedua mendorong perlakuan adil dan dengan cara manusiawi terhadap karyawan serta konsumen. Sila keempat berkaitan dengan prinsip musyawarah dalam mengambil keputusan di dalam organisasi. Sila kelima mengarahkan perusahaan agar beroperasi secara adil, menunjukkan harga yang transparan, dan menghindari tindakan penipuan dalam pemasaran. Oleh karena itu, Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga dasar etika yang bisa memperkuat budaya kerja di perusahaan. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, terlihat bahwa kepercayaan terhadap Pancasila bisa diubah menjadi tindakan bisnis yang etis dan bertanggung jawab.
D. Rela berkorban melalui komitmen terhadap berkelanjutan jangka panjang
Dalam bisnis, nilai rela berkorban tidak dilihat sebagai pengorbanan fisik, tetapi sebagai kesediaan untuk menunda keuntungan sekarang demi mencapai hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Contohnya adalah menginvestasikan pada kesehatan pekerja, mengurangi polusi, meningkatkan keterampilan karyawan, serta menghindari penyalahgunaan konsumen. Keputusan seperti ini biasanya membutuhkan biaya tambahan, namun memberi manfaat besar bagi kestabilan masyarakat dan perlindungan lingkungan. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan bisa ikut berperan dalam membangun negara dengan tindakan-tindakan yang mendukung pembangunan yang ramah lingkungan.
E. Kemampuan awal bela negara melalui sistem pengendalian internal dan anti korupsi
Nilai kemampuan awal dalam bela negara dapat dilihat dari cara perusahaan mengelola sistem internalnya, seperti pengelolaan risiko, pengendalian internal, dan audit berkala. Sistem ini bertujuan mencegah tindakan korupsi, penipuan laporan keuangan, serta penggunaan aset perusahaan secara tidak sah. Meningkatkan kontrol internal dan menciptakan transparansi merupakan bagian penting dalam menjaga integritas perusahaan. Dari sudut pandang etika bisnis, mencegah tindakan penipuan dan korupsi merupakan kontribusi yang berarti terhadap stabilitas ekonomi dan kepercayaan masyarakat, sehingga termasuk dalam bentuk praktik bela negara yang relevan pada masa kini.
PENUTUP
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggabungan nilai-nilai bela negara dengan prinsip etika bisnis menunjukkan adanya kesamaan sekaligus hubungan yang saling melengkapi antara keduanya. Etika bisnis memiliki prinsip prinsip operasional yang dapat menggapai nilai nilai bela negara dalam praktik manajerial, sedangkan nilai bela negara memberikan landasan moral yang mengarahkan perusahaan untuk beroperasi secara tanggung jawab. Dengan demikian, menerapkan etika bisnis tidak hanya bertujuan memperkuat reputasi perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan bangsa melalui pembangunan ekonomi yang bersih, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai ideologis negara.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































