Praimeka, 19 Juli 2025 Dalam rangka menjalankan program pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Partisipasi (KKP) UIN Mataram yang ditempatkan di Desa Praimeka melaksanakan kegiatan sosialisasi edukatif ramah perempuan di MTs NW Nurul Iman. Kegiatan ini mengangkat tema : “Haruskah Saya Menikah Dini? Antara Pilihan atau Keterpaksaan”
Acara ini dihadiri oleh siswa-siswi MTs NW Nurul Iman dengan antusiasme tinggi. Sebagai narasumber, mahasiswa KKP UIN Mataram menyampaikan materi tentang dampak negatif pernikahan dini dan pentingnya melanjutkan pendidikan untuk masa depan yang lebih baik.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh pihak sekolah, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif para mahasiswa. Pihak sekolah menyatakan bahwa isu pernikahan dini memang masih menjadi tantangan di lingkungan masyarakat, dan sosialisasi seperti ini sangat penting untuk membuka pola pikir para remaja.
Sesi utama diisi dengan pemaparan materi oleh mahasiswa yang dikemas dengan bahasa ringan dan pendekatan interaktif, agar mudah dipahami oleh siswa-siswi. Materi yang disampaikan mencakup berbagai risiko pernikahan usia dini, mulai dari aspek kesehatan, pendidikan, hingga psikologis.
Tak hanya itu, sesi tanya jawab dan diskusi terbuka juga menjadi momen berharga bagi para siswa untuk bertanya dan menyampaikan pandangan mereka. Kegiatan ini semakin menarik dengan adanya short movie edukatif yang dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan.
Salah satu peserta, seorang siswi kelas VIII, mengaku senang bisa ikut dalam kegiatan ini. “Saya jadi lebih sadar pentingnya meraih cita-cita dulu sebelum menikah. Kita punya hak untuk bermimpi dan belajar setinggi-tingginya,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto sebagai dokumentasi. Sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif dan menjadi bekal bagi para siswa dalam membuat keputusan penting di masa depan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UIN Mataram tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi teman sekaligus motivator bagi para remaja di Desa Praimeka. Karena sejatinya, mencegah pernikahan dini berarti membuka lebih banyak peluang menuju masa depan yang cerah.