Surabaya – Dalam upaya menjawab tantangan kesehatan anak di Indonesia, lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil menciptakan KidySense, sebuah alat inovatif yang berfungsi sebagai pendeteksi dini gangguan fungsi ginjal pada anak. Alat ini memanfaatkan biosensor dan teknologi Tiny Machine Learning (TinyML) untuk mendeteksi risiko gangguan ginjal secara cepat dan akurat tanpa harus melalui pemeriksaan laboratorium yang rumit.
KidySense dikembangkan oleh lima mahasiswa lintas disiplin ilmu, yaitu Amelia, Nabila, Venesya, Florenty, dan Anung Jaylani F., dengan bimbingan akademik dari dosen Teknik Elektro, Rifqi Firmansyah, S.T., M.T.. Inovasi ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Alat ini dirancang untuk memberikan solusi praktis terhadap masalah gagal ginjal akut pada anak yang sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Hal tersebut membuat banyak kasus baru terdeteksi pada tahap lanjut, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit dan kompleks. Melalui KidySense, tim UNESA berharap dapat mempercepat deteksi dini agar intervensi medis bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
“Kami ingin membuat alat yang terjangkau dan mudah digunakan, sehingga bisa membantu mendeteksi risiko gangguan ginjal sejak dini, bahkan di daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas,” jelas Amelia, ketua tim pengembang.
Secara teknis, KidySense bekerja dengan menganalisis warna urine untuk mendeteksi kadar biomarker albumin dan kreatinin, dua parameter penting yang menunjukkan adanya gangguan fungsi ginjal. Sensor optik pada alat membaca intensitas warna, kemudian data diolah oleh algoritma TinyML yang sudah dilatih sebelumnya. Hasilnya berupa estimasi risiko yang dapat dibaca langsung oleh pengguna dalam waktu singkat.
Teknologi TinyML memungkinkan KidySense bekerja secara portabel dan hemat energi tanpa memerlukan koneksi internet atau server eksternal. Dengan teknologi ini, alat dapat digunakan di puskesmas, sekolah, maupun posyandu di wilayah terpencil. “Konsep ini kami adopsi agar alat tetap ringan dan efisien, serta bisa dimanfaatkan di fasilitas kesehatan primer,” tambah Amelia.
Saat ini, KidySense masih dalam tahap uji validitas prototipe menggunakan sampel urine anak. Tim pengembang terus memperluas basis data dan mengoptimalkan model pembelajaran mesin agar alat dapat memberikan hasil yang lebih presisi dan adaptif terhadap variasi fisiologis pengguna.
Meskipun belum dapat menggantikan pemeriksaan laboratorium yang bersifat konklusif, Rifqi Firmansyah, dosen pembimbing tim ini, meyakini KidySense mampu menjadi alat skrining awal yang signifikan. “Pendekatan teknologi seperti ini penting agar upaya pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin dan merata,” ungkap Rifqi.
Ke depan, tim UNESA berharap KidySense dapat menjadi bagian dari sistem deteksi dini kesehatan anak yang terintegrasi, mulai dari sekolah, puskesmas, hingga posyandu. Dengan dukungan lembaga riset dan industri medis, inovasi ini diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam menekan angka kasus gagal ginjal akut serta meningkatkan kualitas kesehatan anak di Indonesia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”