Bandar Lampung, 13 Oktober 2025 – Lima mahasiswa Universitas Lampung berhasil menciptakan inovasi digital yang berpotensi menjadi terobosan dalam dunia pendidikan tinggi. Melalui program PKM-Kewirausahaan (PKM-K), mereka mengembangkan Protextify, sebuah platform penulisan digital berbasis cloud dan text analytics yang dirancang untuk mencegah plagiarisme serta memperkuat literasi dan integritas akademik di kalangan mahasiswa.
Tim Protextify terdiri dari Lukman Hakim dan Arsyitha Alifia dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Kerina Bakarudin dari Ilmu Komputer, serta Habib Pandya dan Arya Setia Pratama dari Teknik Informatika, di bawah bimbingan Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si. dari Fakultas Pertanian Unila. Inovasi ini mengombinasikan teknologi pendeteksi kesamaan teks, analisis semantik, dan sistem berbasis cloud yang memungkinkan pengguna menulis secara orisinal, terstruktur, dan terlacak.
Dalam rangka penguatan konsep dan validasi manfaatnya, tim Protextify melakukan diskusi bersama pakar di bidang literasi dan pendidikan, Renti Oktaria, S.Pd., M.Pd., Direktur Rumah Unggul Cipta Inovasi (RUCI Training) dan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. RUCI dikenal aktif dalam mengadakan Pelatihan Partisipatif Berbasis Literasi Informasi yang menekankan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan menulis akademik.
Renti memberikan apresiasi tinggi dan dukungan nyata terhadap platform yang dikembangkan mahasiswa Unila ini. Menurutnya, Protextify menjadi inovasi yang relevan dengan tantangan pendidikan modern di era kecerdasan buatan. Selain itu, inovasi ini juga dinilai sangat membantu para pendidik, termasuk Guru dan Dosen, dalam menanamkan pembelajaran melalui menulis di era kemajuan teknologi saat ini.
“Inovasi yang sangat bagus, saya tertarik untuk menggunakan platform ini ketika mengajar. Platform ini sangat membantu, terutama di zaman sekarang banyak mahasiswa mengerjakan tugas hanya mengandalkan copy-paste dari AI secara instan, sehingga kemampuan berpikir kritis mereka berkurang,” ungkap Renti.
Ia menambahkan, Protextify memiliki nilai edukatif yang kuat karena tidak sekadar mendeteksi plagiarisme, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk menulis secara mandiri dan reflektif. Hal ini sejalan dengan visi RUCI dalam membangun budaya literasi yang kritis dan beretika.
Menurut dosen pembimbing, Esa Ghanim Fadhallah, kolaborasi antara mahasiswa dan praktisi literasi seperti RUCI sangat penting agar inovasi teknologi digital tidak kehilangan nilai humanisnya. “Kami ingin Protextify menjadi wadah yang membantu mahasiswa menulis dengan tanggung jawab akademik, bukan sekadar menghindari plagiarisme,” ujarnya.
Dengan dukungan dari para pakar pendidikan dan literasi, Protextify diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam memperkuat budaya literasi akademik dan integritas ilmiah di perguruan tinggi Indonesia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”