Jakarta, 23 Agustus 2025 – Ratusan mahasiswa kesehatan masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) Wilayah Jakarta Raya akan menggelar aksi kampanye penolakan Vape Fair 2025 di ajang Car Free Day (CFD) Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Aksi ini dipersiapkan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap meningkatnya ancaman rokok elektrik yang kian marak dipromosikan kepada anak muda. Kampanye ini akan dikemas dalam bentuk aksi turun ke jalan yang berfokus pada edukasi publik.
Para mahasiswa akan membawa spanduk besar bertuliskan ajakan menolak Vape Fair 2025, membagikan selebaran berisi fakta-fakta ilmiah tentang bahaya rokok elektrik, hingga menampilkan teatrikal yang menggambarkan dampak kecanduan vape terhadap generasi muda.
Aksi ini dipimpin langsung oleh ISMKMI Wilayah Jakarta Raya sebagai wadah mahasiswa kesehatan masyarakat dari berbagai universitas di Jakarta. Selain pengurus ISMKMI, ratusan mahasiswa kesehatan masyarakat juga akan hadir sebagai peserta aktif.
Dukungan turut datang dari organisasi non-pemerintah (NGO) di bidang kesehatan serta komunitas yang peduli pada isu perlindungan anak dari zat adiktif.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang sebelumnya telah menerima audiensi ISMKMI pun memberikan sinyal dukungan dengan menyiapkan rekomendasi resmi untuk menolak penyelenggaraan Vape Fair 2025 di Jakarta Convention Center.
Tak hanya itu, mereka juga menyiapkan sesi interaksi langsung dengan masyarakat yang melintas di kawasan CFD, memberikan ruang diskusi singkat tentang mengapa vape tidak bisa disebut sebagai produk yang lebih aman dibanding rokok konvensional.
“Gerakan ini adalah suara mahasiswa untuk masyarakat. Kami tidak ingin generasi muda dibodohi dengan dalih bahwa vape adalah solusi. Faktanya, ini hanya bentuk baru dari jebakan industri tembakau,” ujar Aini, Ketua ISMKMI Wilayah Jakarta Raya.
Aksi penolakan ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 24 Agustus 2025 mulai pukul 06.00 WIB hingga CFD berakhir. Momentum CFD dipilih karena menjadi salah satu agenda mingguan yang rutin dihadiri ribuan warga Jakarta, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.
Selain aksi luring di CFD, ISMKMI Jakarta Raya juga menggerakkan kampanye daring. Gerakan ini melibatkan ribuan mahasiswa yang secara masif menyebarkan petisi digital, mengunggah konten edukatif, dan menandatangani surat desakan agar pemerintah tegas menolak Vape Fair 2025.
Seluruh aktivitas ini dilakukan secara terstruktur dengan target agar isu ini tidak hanya berhenti di lingkup mahasiswa, melainkan juga sampai ke telinga pengambil kebijakan dan masyarakat umum.
Qurrotul Aini menegaskan, gerakan mahasiswa bukanlah seruan kosong. “Kami berdiri di jalan bukan hanya untuk protes, tetapi untuk menyelamatkan masa depan. Vape adalah ancaman nyata, dan jika Jakarta mengizinkan Vape Fair berlangsung, sama saja membiarkan anak-anak muda menjadi korban. Kami ingin Jakarta benar-benar jadi kota sehat, bukan pasar bebas bagi industri tembakau modern.”
Aksi ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi publik dalam menolak promosi industri vape. Dengan kolaborasi mahasiswa, NGO, dan dukungan pemerintah daerah, ISMKMI yakin desakan ini bisa menjadi kekuatan nyata untuk menutup ruang gerak promosi produk adiktif.
Dari Bundaran HI, mereka ingin menyuarakan pesan jelas Jakarta harus sehat, bebas dari jebakan industri tembakau, dan generasi muda berhak atas masa depan tanpa rokok maupun vape.