Kurangi Sampah di Sekolah dan Madrasah Sendangharjo, KKN Unugiri Buat Program KURASAKI
Untuk mengurangi sampah di sekolah dan madrasah agar bernilai manfaat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unugiri Kelompok 50, menyelenggarakan kegiatan “Rembug Bareng Gerakan Kurangi Sampah Kita (KURASAKI)” Selasa (5/8/25), di Balai Desa Sendangharjo, Ngasem, Bojonegoro.
Hadir dalam kegiatan rembug bareng (FGD) Kades Sendangharjo Yus Kariyanto, Usman Roin selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Sulistianik selaku tenaga kesehatan (Nakes), Imam Muhlas pemilik Bank Sampah Mandiri-Keluarga Harapan (BSM-KH), serta perwakilan lembaga pendidikan mulai dari SDN Sendangharjo, MI Hidayatul Muttaqin dan MI Ainul Huda.
Melanjutkan program KKN sebelumnya, yaitu nabung sampah untuk membayar pajak, pemateri KKN Unugiri Kelompok 50 Mimin Dwi Astuti, menjelaskan perihal KURASAKI.
Ia menyebut, Kurangi Sampah Sekolah Kita yang disingkat KURASAKI, adalah program yang bertujuan untuk mengurangi sampah di lingkungan sekolah, khususnya sampah plastik sebagai sarana untuk mendidik siswa dan mengubah perilaku mereka melalui upaya pilah sampah agar bisa diambil nilai manfaat.
Selain menyampaikan konsep dan tujuan program KURASAKI, Mimin panggilan akrab Mimin Dwi Astuti, juga menyampaikan perihal metode yang digunakan dalam pengelolaan sampah, nilai kemanfaatan untuk sekolah dan madrasah, serta bentuk implementasinya.
“Sasaran program KURASAKI adalah lembaga pendidikan yang ada di Desa Sendangharjo,” paparnya.
Terhadap paparan program Sustainable Development Goals (SGDs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan mahasiswa KKN Unugiri, Kades Sendangharjo Yus Kariyanto, memberi tanggapan positif hadirnya inovasi program KURASAKI.
Beliau menekankan, pentingnya membuat tempat sampah yang menarik bagi anak-anak sebagai cara untuk memotivasi mereka memilah dan membuang sampah pada tempatnya.
“Tempat sampah yang akan ditempatkan di sekolah dan madrasah, dikasih gambar ala anak agar menarik,” ungkapnya.
Sementara Sulistianik, mewakili nakes Sendangharjo menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah dari sisi kesehatan. Ia menjelaskan, bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang penyakit seperti DBD, diare, dan ISPA.
Oleh karena itu, ia mendukung penuh program KURASAKI karena sejalan dengan upaya promosi kesehatan lingkungan dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam edukasi kesehatan lingkungan.
Hal senada disampaikan Imam Muhlas, dari BSM-KH. Ia menjelaskan, KURASAKI selain menjadi ikonik yang dimunculkan Sendangharjo melalui mahasiswa KKN Unugiri, keberhasilan dari program tersebut terdapat tiga kunci yang perlu diperhatikan.
Imam panggilan akrab Imam Muhlas, menyampaikan bila kunci awal dalam program KURASAKI hari ada niat untuk bermanfaat bagi lingkungan.
“Saya lihat program ini sudah ada niat itu,” ucapnya.
Selain itu, terdapat fasilitas yang menyediakan rak sampah dan komposter. Kemudian, lembaga pendidikan –sekolah dan madrasah, membuat peraturan agar siswa mulai dari kelas 1 sampai 6 bisa menabung sampah di rak yang setiap bulannya akan dicatat.
Mendukung
Isti Komariyah mewakili SDN Sendangharjo, mengapresiasi program KURASAKI yang sangat relevan dengan permasalahan sampah plastik dari jajanan siswa di sekolah mereka.
Apalagi, pihak sekolah telah melakukan upaya edukasi melalui kegiatan seperti piket kelas, dan lomba kebersihan, serta berharap program KURASAKI dapat memperkuat inisiatif tersebut.
“Usul, perihal program lanjutan seperti pelatihan pengelolaan sampah sederhana atau bank sampah mini di sekolah mohon dibantu sosialisasikan,” pintanya.
Senada dengan itu, Dwi Nurhayati mewakili MI Hidayatul Muttaqin, menyatakan bahwa masalah sampah sudah menjadi persoalan serius, dan mereka telah mengenalkan program pemilahan sampah kepada siswa.
Hal yang sama juga disampaikan Sholihah dari MI Ainul Huda, bila terhadap program peduli lingkungan, siap berkolaborasi untuk menyukseskan KURASAKI.
Acara rembug bareng tersebut secara gayeng di moderatori DPL KKN Unugiri Usman Roin, kemudian ditutup dengan foto bersama.