Kampung Mawe Menyala Merah Putih: Semangat Warga Sambut HUT RI ke-80 dengan Karya dan Persaudaraan
Mawe, Pacar – Semangat kemerdekaan telah berhembus kencang di Kampung Mawe, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat. Sejak pagi buta, denting suara cangkul dan sapu lidi berpadu harmoni dengan tawa riang warga yang antusias mempersiapkan diri menyambut perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Lapangan desa menjadi pusat perhatian. Rumput yang sempat memanjang kini rata kembali, dibersihkan dengan penuh gotong royong. Debu-debu yang menempel di pagar rumah kini berganti wajah dengan cat merah putih yang berkilau, seakan bendera pusaka berkibar di setiap sudut kampung. Jalan utama dari Lando menuju Kampung Mawe pun mendapat sentuhan cinta warga, diperbaiki dan dirapikan agar setiap langkah menuju perayaan nanti terasa mulus dan penuh kebanggaan.
Di balik gegap gempita persiapan ini, sosok Kepala Desa Mawe, Fransiuskus Dagung, berdiri paling depan. Pemimpin muda dan energik ini bukan hanya memerintah, tetapi ikut turun tangan, memegang sapu, mengecat pagar, bahkan memotivasi warganya dengan senyum dan sapa hangat. “Kita sambut kemerdekaan bukan hanya dengan bendera, tetapi dengan hati yang bersih dan persaudaraan yang erat,” ujarnya penuh semangat.
Hari ini menjadi momen bersejarah bagi warga Mawe. Lapangan yang baru saja dirapikan menjadi saksi apel pembukaan turnamen bola voli yang digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan. Baik tim putra maupun putri ikut ambil bagian, bergabung dalam klub-klub desa dengan semangat juang tinggi. Suara peluit pembuka memecah udara, disambut sorak gembira para penonton.
Kehadiran Camat Pacar, Ferdi Pelong, S.E., menambah kebanggaan warga. Beliau hadir langsung memimpin upacara pembukaan, memberi sambutan yang menggetarkan hati. “Semangat Mawe adalah semangat Manggarai Barat. Gotong royong, persaudaraan, dan rasa cinta tanah air adalah warisan berharga yang harus kita jaga,” tegasnya di hadapan ratusan warga yang memadati lapangan.
Tak hanya itu, koordinasi kegiatan yang rapi juga berkat peran Bapak Mikael Serap, sang motor penggerak lapangan. Pihak keamanan dari TNI dan Polri pun turut hadir, memastikan setiap kegiatan berjalan tertib dan aman. Dari UPTD Puskesmas Pacar, petugas kesehatan siap siaga, memastikan kesehatan peserta dan penonton terjaga.
Anak-anak muda desa menjadi warna tersendiri. Mereka bukan hanya hadir sebagai penonton, tetapi juga sebagai pengibar semangat. Dengan wajah ceria dan baju merah putih, mereka berlari ke sana kemari, menata kursi, mengibarkan bendera, dan menghidupkan suasana dengan yel-yel kemerdekaan.
Kini, aroma perayaan telah memenuhi udara Mawe. Setiap sudut desa seakan bersuara: “Kami siap menyambut 17 Agustus dengan hati yang merdeka.” Warga Mawe membuktikan bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang perayaan satu hari, melainkan tentang persatuan, kerja keras, dan kebersamaan yang terus hidup di dada setiap anak bangsa.