Kenapa Harus Jadi Pelaut ? 7 Alasan Kenapa Profesi Pelaut Layak Diperjuangkan
“Bukan hanya profesi, tapi juga panggilan jiwa.”
Menjadi pelaut adalah salah satu pekerjaan paling menantang sekaligus paling dihargai di dunia. Di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan dan Tana Luwu, profesi pelaut telah mengakar kuat dalam sejarah dan budaya masyarakat.
Tapi pertanyaannya, kenapa harus jadi pelaut ? Kenapa banyak anak muda Wija To Luwu memilih hidup di laut ?
Berikut ini 7 alasan kuat kenapa kamu harus mempertimbangkan karier sebagai pelaut:
1. Gaji Tinggi dan Dibayar dalam Dolar
Profesi pelaut dikenal karena gajinya yang tinggi. Bahkan di awal karier sebagai kadet atau ABK, kamu bisa mengantongi jutaan rupiah per bulan. Semakin tinggi posisi (seperti perwira kapal atau kapten), gaji bisa tembus puluhan bahkan ratusan juta rupiah per bulan.
“Kerja beberapa bulan, bisa pulang bawa puluhan juta.”
2. Keliling Dunia Sambil Kerja
Menjadi pelaut artinya kamu punya kesempatan melihat dunia secara gratis. Kapal tempatmu bekerja bisa bersandar di berbagai negara: Singapura, Korea, Jepang, bahkan Eropa dan Amerika.
Kamu bisa mengenal budaya baru, melihat tempat-tempat keren, dan belajar langsung dari pengalaman global.
3. Profesi Bergengsi & Diakui Internasional
Sertifikat pelaut Indonesia seperti BST, ANT, ATT, dan lainnya diakui secara global berdasarkan aturan IMO (International Maritime Organization) dan STCW (Standards of Training, Certification and Watchkeeping).
Artinya, kamu bisa kerja di kapal mana pun di dunia – batasmu hanya laut, bukan negara.
4. Punya Keahlian Khusus yang Tidak Dimiliki Semua Orang
Pelaut dilatih dengan keterampilan teknis yang sangat spesifik:
Navigasi kapal
Mesin kapal
Keselamatan laut
Penanganan darurat
Komunikasi internasional
Semua itu menjadikanmu sumber daya manusia yang unggul dan langka.
5. Kerja Beberapa Bulan, Libur Beberapa Bulan
Pelaut biasanya bekerja 4–9 bulan di laut, lalu bisa libur penuh selama 2–4 bulan.
Liburnya benar-benar libur. Kamu bisa istirahat di rumah, jalan-jalan, bisnis, atau lanjut sekolah. Dan kadang, meski di rumah, kamu masih digaji (tergantung kontrak).
6. Melanjutkan Warisan Budaya Wija To Luwu
Sebagai Wija To Luwu, menjadi pelaut bukan sekadar mencari uang, tapi melanjutkan warisan leluhur.
Wija To Luwu dikenal sebagai pelaut tangguh sejak zaman nenek moyang. Mereka menjelajah Nusantara bahkan Asia hanya dengan kapal layar. Menjadi pelaut hari ini adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah besar itu.
“Wija To Luwu tidak takut laut, karena laut adalah rumah mereka.”
7. Melatih Mental, Disiplin, dan Kemandirian
Bekerja di laut tidak semudah kerja di darat. Tapi di situlah kamu belajar:
Disiplin waktu dan kerja
Menghadapi tekanan
Bekerja sama dalam tim internasional
Mandiri dan tangguh
Semua ini membuatmu bukan hanya sukses sebagai pelaut, tapi juga sebagai pribadi.
Daftar nama sekolah Pelayaran di Sulawesi Selatan :
• Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
• Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Barombong Makassar
• Akademi Maritim Indonesia Aipi Makassar
• Politeknik Maritim Ami Makassar
• SMK Pelayaran Katangka Makassar
• Akademi Maritim Indonesia Palopo / Politeknik Palopo
• SMK Pelayaran Samudra Nusantara Utama Palopo
• SMK Negeri 3 Pelayaran Palopo
Siapkah Kamu Jadi Pelaut?
Profesi pelaut bukan untuk semua orang. Tapi untuk kamu yang berani bermimpi besar, ingin melihat dunia, ingin membantu keluarga, dan ingin bangga membawa nama daerah — ini adalah jalan yang layak diperjuangkan.
Wija To Luwu telah melahirkan banyak pelaut hebat. Sekarang giliran kamu.
Ayo Bagikan!
Kenal teman yang cocok jadi pelaut? Share artikel ini ke mereka.
Wija To Luwu
Salama’ Ki To Pada Salama’
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”