Kehadiran kami di pelantikan Aliansi BEM Pasuruan bukan sekadar memenuhi undangan seremonial, tapi merupakan bentuk nyata dari komitmen kami: menyambung semangat, memperkuat barisan, dan memastikan bahwa gerakan mahasiswa di daerah tak pernah berjalan sendiri.
Pasuruan bukan hanya kota industri atau daerah agraris yang menyimpan potensi besar, tetapi juga rumah bagi pemuda-pemudi Tangguh, yang hari ini memilih berorganisasi, menyuarakan nurani, dan ikut ambil bagian dalam proses perubahan. Maka, pelantikan Aliansi BEM Pasuruan bukan sekadar pergantian struktural, tapi penegasan arah juang dan titik pijak perjuangan.
Di tengah arus pragmatisme dan apatisme generasi, kehadiran aliansi ini adalah bukti bahwa mahasiswa Pasuruan masih memilih jalan perjuangan, bukan sekadar kenyamanan. Bahwa pemuda hari ini bukan hanya pewaris bangsa, tapi juga penggerak zaman.
Bagi kami di BEM Nusantara Jawa Timur, gerakan daerah adalah jantung perjuangan. Justru dari sinilah kepekaan sosial ditempa, dari sinilah narasi keadilan dibangun, dan dari sinilah kita belajar bahwa perubahan tidak hanya lahir di ibu kota, tetapi juga di ruang-ruang kampus, diskusi kecil, dan langkah-langkah kolektif yang konsisten di daerah.
Pelantikan ini harus menjadi momentum. Momentum untuk tidak hanya eksis, tapi juga berani kritis dan solutif. Karena tantangan kita hari ini tidak ringan: ketimpangan akses pendidikan, krisis regenerasi petani, alih fungsi lahan, dan minimnya ruang partisipasi pemuda dalam pembangunan. Semua ini adalah PR kita bersama.
BEM bukan sekadar organisasi, ia adalah amanah. Aliansi ini bukan sekadar simbol kebersamaan, tapi wadah menyatukan suara rakyat muda Pasuruan untuk turut menyuarakan harapan yang kerap diabaikan.
Kepada para pengurus yang dilantik, izinkan kami menyampaikan satu pesan ”Jangan pernah lelah menjadi pengganggu kenyamanan sistem yang tak adil. Karena justru di tangan pemuda seperti kalian, Pasuruan bisa berubah menjadi lebih maju, dan Jawa Timur akan bergerak lebih jauh”