Bagi banyak karyawan muda, kesempatan melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan pekerjaan adalah impian. Kehadiran program kuliah full online membuat hal ini mungkin dilakukan. Tidak ada lagi kewajiban datang ke kampus, semua materi dan tugas bisa diakses dari mana saja, bahkan di sela jam istirahat kantor. Sekilas, ini adalah solusi fleksibel di era digital. Namun, benarkah semudah itu?
Fleksibilitas yang Menggiurkan
Kuliah online menawarkan jadwal belajar yang lebih lentur. Mahasiswa dapat mengatur waktu belajar sesuai kesibukan kerja. Bagi mereka yang sudah berpengalaman di dunia profesional, metode ini membantu untuk langsung mengaitkan materi kuliah dengan tantangan nyata di tempat kerja.
Biaya transportasi dan akomodasi pun berkurang, begitu juga tekanan untuk “terjebak macet” demi hadir di kelas. Semua materi tinggal diakses lewat perangkat digital—praktis dan efisien.
Tantangan: Batas yang Mudah Kabur
Meski terdengar ideal, kuliah full online sambil bekerja juga membawa risiko tersendiri. Tanpa jadwal tatap muka yang jelas, batas antara waktu kerja, waktu belajar, dan waktu istirahat bisa kabur. Banyak mahasiswa yang akhirnya belajar di tengah kelelahan setelah seharian bekerja, atau mengerjakan tugas kuliah di sela pekerjaan kantor, sehingga fokus terpecah.
Beban ganda ini bisa memicu stres, kelelahan kronis, dan menurunnya produktivitas di kedua sisi. Bahkan, beberapa mahasiswa merasa kehilangan interaksi sosial yang biasanya menjadi motivasi belajar ketika kuliah tatap muka.
Disiplin dan Manajemen Waktu: Kunci Bertahan
Agar kuliah online sambil bekerja tetap berjalan lancar, dibutuhkan disiplin pribadi yang tinggi. Menentukan jadwal belajar yang realistis, membagi prioritas antara pekerjaan dan perkuliahan, serta memberi waktu untuk istirahat menjadi kunci utama.
Dukungan dari lingkungan kerja dan keluarga juga berpengaruh besar. Perusahaan yang memahami kebutuhan karyawannya untuk melanjutkan pendidikan akan lebih mungkin memberi fleksibilitas waktu atau beban kerja.
Kesimpulan
Kuliah full online sambil bekerja adalah peluang emas untuk mengembangkan diri tanpa mengorbankan karier. Namun, fleksibilitas ini bisa berubah menjadi beban jika tidak dikelola dengan bijak.
Fleksibel bukan berarti bebas tanpa batas. Keseimbangan antara pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi harus tetap dijaga. Karena pada akhirnya, sukses kuliah sambil kerja bukan hanya soal lulus, tapi juga tetap sehat—secara fisik, mental, dan sosial.
Penulis: Enjelin Amanda Dewi
Sumber gambar: canva.com
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”