• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Kuliner

Kuliner Kudus : Warisan Rasa Yang Menyatukan Budaya

Adinda Amelia Fitriani by Adinda Amelia Fitriani
18 April 2025
in Kuliner
A A
0
ilustrasi warisan rasa adinda min 1
863
SHARES
1.3k
VIEWS

KUDUS – Kota Kudus di Jawa Tengah bukan hanya dikenal lewat warisan sejarah Islam dan megahnya Menara Kudus. Dibalik kekayaan spiritualnya, Kudus juga menyuguhkan keberagaman dalam bentuk lain yang tak kalah penting, kuliner. Makanan khas Kudus tidak hanya menggoyang lidah, tetapi juga menjadi cerminan nilai toleransi dan akulturasi budaya yang telah hidup sejak zaman dahulu.

Salah satu ikon kuliner Kudus yang paling dikenal adalah Soto Kudus . Keunikan soto ini terletak pada porsinya yang kecil dan bahan utamanya tidak biasa, daging kerbau . Pilihan ini bukan suatu kebetulan. Seperti dijelaskan oleh Kompas.com, Sunan Kudus, sang penyebar Islam di kawasan ini, mengganti penggunaan daging sapi untuk menghormati komunitas Hindu yang menganggap sapi sebagai hewan suci. Bahkan hingga kini, banyak penjual soto Kudus yang tetap mempertahankan tradisi ini. Yang menarik, penyajian dalam mangkuk kecil bukan semata-mata untuk estetika, melainkan erat kaitannya dengan filosofi kegunaan dan prinsip ngemut rasa, yakni menikmati makanan sedikit demi sedikit untuk memahami rasa dan rasa syukur.

Leaderboard apa apa

Beranjak ke hidangan berikutnya, Lentog Tanjung menjadi primadona sarapan masyarakat Kudus, khususnya di daerah Tanjung, Kecamatan Jati. Lentog adalah paduan antara lontong, sayur lodeh nangka muda, dan sambal . Hidangan ini memiliki akar dalam budaya pesisir Jawa yang akrab dengan sayur berkuah santan. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, pengaruh Tionghoa tampak dalam teknik pemotongan bahan dan cara penyajiannya yang rapi. Liputan6.com mencatat bahwa Lentog Tanjung sudah eksis sejak era kolonial Belanda dan menjadi saksi hidup aktivitas pasar pagi masyarakat lintas budaya. Penjualnya pun kerap kali mewariskan resep turun-temurun tanpa catatan, hanya melalui ingatan rasa, menunjukkan kuatnya ikatan emosional dengan kuliner ini.

Baca Juga

Mama Yasmin

Penjual Pisang Goreng di Dalam Gang Kecil: UMKM “Gorengan Mama Yasmin”

17 June 2025
Cafe

Beyond the Hype: 5 Cafe Hidden Gems di Depok yang Wajib Kamu Kunjungi

4 June 2025
WhatsApp Image 2025 06 04 at 20.30.29

Seblak di Zaman Sekarang

4 June 2025
WhatsApp Image 2025 05 28 at 14.18.30

“Antrean Panjang Demi Rujak! Inilah @rajarujak, Sang Raja Pedas Manis di Tangsel”

4 June 2025

Sementara itu, jenang Kudus menempati posisi istimewa di hati masyarakat. Dibuat dari campuran tepung ketan, gula merah, dan santan, jenang menjadi suguhan wajib dalam berbagai momen penting seperti Maulid Nabi, syukuran, hingga acara duka. Tak hanya lezat, jenang juga sarat makna. Proses pembuatannya yang membutuhkan kesabaran dan tenaga, karena harus diaduk terus-menerus selama berjam-jam, melambangkan ketekunan dan keikhlasan dalam hidup. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus mencatat bahwa dalam banyak acara lintas agama, jenang seringkali disajikan bersama tumpeng atau makanan lain sebagai bentuk solidaritas sosial. Menariknya, beberapa sentra pembuatan jenang seperti di Desa Kaliputu, juga dikelola oleh komunitas lintas etnis, memperkuat citra jenang sebagai simbol kebersamaan warga Kudus.

Warung dan pasar tradisional di Kudus pun menjadi panggung kesekharian dari nilai-nilai multikultural ini. Di Pasar Kliwon misalnya, mudah ditemui warung makan yang dimiliki oleh warga Tionghoa, Jawa, hingga keturunan Arab. Mereka berjualan berdampingan, menyajikan menu berbeda namun disajikan dengan senyum yang sama. Dinas Kebudayaan menyebut interaksi kuliner di ruang-ruang publik seperti ini sebagai “jembatan sosial yang menghubungkan keberagaman dalam kesatuan.” Tak heran jika kuliner Kudus tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menghangatkan hati.

Di dunia tengah yang kian terpolarisasi, Kudus memberikan contoh bahwa toleransi bisa dimulai dari dapur. Kuliner khas Kudus bukan sekedar warisan rasa, namun juga warisan nilai tentang bagaimana hidup berdampingan, menghargai perbedaan, dan merayakan keberagaman lewat hal yang paling manusiawi: makanan.

Penulis: Adinda Amelia Fitriani (Mahasiswa Psikologi Universitas Muria Kudus 2022)

Sumber:

Kompas.com. Asal Usul Soto Kudus dan Alasan Menggunakan Daging Kerbau. (2022).
https://travel.kompas.com/read/2022/03/04/163000727/asal-usul-soto-kudus-dan-alasan-menggunakan-daging-kerbau

Liputan6.com. Lentog Tanjung, Sarapan Khas Kudus Penuh Sejarah. (2022).
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4862710/lentog-tanjung-sarapan-khas-kudus-penuh-sejarah

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus. Profil Wisata Kuliner Tradisional Kudus. (2024). https://kuduskab.go.id/publikasi/page/berita/id/6839

Tags: Kudus
Share345Tweet216Share60Pin78SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Permainan Engklek sebagai Media Pembelajaran Geometri Sederhana pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 3 Sekolah Dasar Islam Nusantara

Next Post

Sejauh Mana Teknologi Informasi Mempengaruhi Diplomasi Internasional di Era Digital?

Adinda Amelia Fitriani

Adinda Amelia Fitriani

Related Posts

Mama Yasmin

Penjual Pisang Goreng di Dalam Gang Kecil: UMKM “Gorengan Mama Yasmin”

17 June 2025
Cafe

Beyond the Hype: 5 Cafe Hidden Gems di Depok yang Wajib Kamu Kunjungi

4 June 2025
WhatsApp Image 2025 06 04 at 20.30.29

Seblak di Zaman Sekarang

4 June 2025
WhatsApp Image 2025 05 28 at 14.18.30

“Antrean Panjang Demi Rujak! Inilah @rajarujak, Sang Raja Pedas Manis di Tangsel”

4 June 2025
Next Post
diplomat

Sejauh Mana Teknologi Informasi Mempengaruhi Diplomasi Internasional di Era Digital?

Aktivis Sampang & Pemuda Sampang (Bung Rico) Mengucapkan Selamat Dan Sukses Harlah PMII ke 65

Aktivis Sampang & Pemuda Sampang Ucapkan Selamat Dan Sukses Harlah PMII ke 65

ChatGPT Image Apr 18 2025 10 26 18 AM

Sejarah Tanpa Aksara

ChatGPT Image Apr 18 2025 09 53 39 AM

Pembelajaran Berbasis Masalah

WhatsApp Image 2025 04 18 at 09.28.54

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ikut Panen Perdana Ketahanan Pangan di Nusakambangan

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita