Maros – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 melaksanakan sosialisasi dengan tema “Diplomasi Lingkungan Akar Rumput: Edukasi Food Waste Rumah Tangga di Desa Purnakarya” pada Jumat, 8 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan program kerja individu yang diusung oleh Raihana Dzakira, mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Unhas, dan dihadiri oleh 19 ibu rumah tangga dari seluruh dusun di desa Purnakarya, serta Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Purnakarya.
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya food waste dan dampaknya terhadap ketahanan pangan serta lingkungan global. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tentang food waste, peran rumah tangga dalam memerangi isu food waste, langkah cermat di dapur, hingga keterkaitannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 12 tentang konsumsi dan produksi berkelanjutan.
Kegiatan dilengkapi sesi diskusi interaktif, di mana peserta berbagi pengalaman dan membahas cara mencegah food waste, termasuk teknik penyimpanan bahan pangan yang tepat dan pengelolaan sampah makanan yang benar. Peserta juga mendapatkan kalender edukasi berisi pesan bulanan untuk mengingatkan pentingnya pengelolaan makanan yang bijak.
Peserta mengikuti kegiatan dengan antusias, terlihat dari beragam pertanyaan dan ide yang muncul selama diskusi berlangsung. Salah satu peserta mengaku baru menyadari bahwa kebiasaan membiarkan makanan tersisa ternyata memiliki dampak besar bagi lingkungan. “Selama ini kami tidak terlalu peduli, ternyata sisa makanan yang kita buang bisa menjadi masalah besar bagi lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya food waste dan memotivasi mereka untuk konsisten menerapkan langkah-langkah sederhana di dapur. Dengan begitu, masyarakat Desa Purnakarya tidak hanya berkontribusi pada pengurangan sampah makanan di tingkat lokal, tetapi juga mendukung pencapaian target global dalam menjaga bumi yang lebih sehat.
“Langkah kecil yang kita lakukan di dapur bisa membawa perubahan besar bagi dunia,” tutup Raihana di akhir kegiatan.
Melalui sosialisasi ini, warga diajak memahami bahwa mengelola makanan dengan bijak bukan hanya soal menghemat uang, tetapi juga bentuk kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Perubahan yang dimulai dari rumah diharapkan menjadi awal dari gerakan yang berdampak hingga tingkat global.